•°Cinta Tak Terucap ; 11°•

41 12 0
                                    

•°LavenderWriters Project°•

•°Cinta Tak Terucap © Kelompok 4°•

•°Part 11 By: meiwidiyani_°•

•°Senen, 30 November 2020°•

.
.
.

Happy Reading!



Nayaka mengambil tisu yang di berikan Raynar secara kasar, ia melirik Raynar dengan sinis. Nayaka membersihkan mulutnya dengan tisu yang di berikan oleh Raynar, tapi mulutnya masih ada sisa kue.

Lagu itu kembali di putar.

Ku tak mampu tunjukanmu segalanya
Ku tak mampu berikanmu semuanya
Namun yang pasti bila kau milikku
Kupastikan kau yang bahagia

Raynar sangat menghayati lagu itu dan kemudian ia menatap Nayaka. Raynar terkesiap sambil tersenyum tipis saat melihat mulut Nayaka masih belepotan. Tangan Raynar tanpa terkendali mengambil tisu dan tanpa basa basi lagi Raynar langsung membersihkan mulut Nayaka.

Nayaka menoleh ke hadapan Ray dan melirik tangan Ray yang memegang tisu di bibirnya. Ray dan Nayaka saling tatapan mata.

Tepat lagu itu mencapai bagian reffnya.

Kau adalah
Cinta dalam diam yang selaluku kenang
Entah sampai kapan ku
Mampu ungkapan rasaku yang dalam

'Lagu ini emang cocok buat gambarin hati gue,' ucap Ray dalam hati sambil menatap Nayaka.

Nayaka mengalihkan pandangannya karena tidak kuat menatap Ray lagi.

"Mulut lo masih belepotan," ucap Ray datar.

"Oh, gue kira udah bersih," ucap Nayaka cuek.

"Gimana sih lo bersihin mulut sendiri aja gak bisa," ucap Ray meremehkan.

"Ya mana gue tau, kalo masih ada sisa di mulut gue dan lo nggak perlu bersihin mulut gue, gue bisa sendiri kok. Gue tau nih, lo modus, kan?" tanya Naya yakin.

"Modus adalah nilai yang sering muncul dalam suatu data statistika." Naya memutar bola matanya jengah.

"Semerdeka lo."

"Eh, Nay, tadi lo pasti baper kan di tatap cogan, ngaku aja lo," ucap si Raynar terlalu pede.

"Gue baper? gak bakal. Dalam kamusnya seorang Nayaka Lova Mangala, gak ada kata baper buat cogan kek lo. Atau jangan-jangan lo yang baper?"

"Eh, pacar lo Rafa di mana sih kok gak keliatan batang hidungnya?" tanya Ray mengalihkan pembicaraan.

"Ngapain lo nanyain pacar gue?"

"Ya gue nanya aja kali, gak boleh?"

"Boleh sih, tapi aneh juga kalo lo nanyain pacar gue, jangan-jangan lo ...."

"Jangan suudzon lo, ga baik tauk."

"Siapa yang suudzon sama lo. Lagian Lo masih muda tapi udah pelupa kek Kakek-kakek." Ray tak menjawab perkataan Naya.

Suasana mulai senyap antara mereka berdua. Beberapa menit kemudian, Jihan dateng nyamperin mereka berdua.

"Nay, tadi gue nyari lo tau, eh ternyata lo di sini sama Raynar."

"Iya gue dari tadi di sini dan makhluk tak kasap mata tiba-tiba dia dateng nyamperin gue," ucap Naya melirik Raynar. Raynar tak memperdulikan itu, biasanya dia akan marah-marah jika ada orang yang mengatainya.

04;Cinta Tak Terucap✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang