•°LavenderWriters Project°•
•°Cinta Tak Terucap © Kelompok 4°•
•°Part 31 By: meiwidiyani_°•
•°Jum'at, 25 Desember 2020°•
•
•
•
💜Happy Reading💜
"Buat orang yang spesial," kata Raynar, mendadak berdiri, dikecupnya pipi Mama dengan singkat. Lalu, sesegera mungkin menyingkir dari sana, demi menghindari pertanyaan-pertanyaan lain dari sang Mama.
Ibu satu anak itu mengerutkan keningnya heran. Beliau menggelengkan kepala dengan senyum maklum khas seorang ibu.
"Dasar anak muda. Ah, jadi kangen papa," kata Mama. Beliau ikut beranjak.
Raynar rebahan di kasur menatap ke langit-langit kamarnya sambil memegang keningnya yang mulus, jerawat tidak berani menghiasi keningnya.
Raynar menghela nafas pendek.
"Kenapa gue jadi bingung gini? seharusnya dari awal gue gak meng-iya kan permintaan Rafa kalau emang kenyataannya gue gak mampu."
Kini posisi Raynar berubah, dari tubuhnya yang semula terlentang di kasur jadi tengkurap, dua lengannya yang dilipat ia gunakan sebagai tumpuan kepala.
Raynar masih tidak bisa membayangkan apa yang di rasakan hatinya saat dia bener-bener jadi organizer aniv nya Rafa sama Naya.
"Salah salah salah," ucap Raynar, seraya menjambak rambutnya sendiri.
Raynar kembali meposisikan tubuhnya terlentang ke kasur.
"Arghh!" Raynar berteriak, frustasi dengan segala bentuk rencana yang bercokol di kepalanya.
***
Bulan kembali ke peraduannya, lantas matahari menggantikan tugasnya berdiri gagah diatas bumi.
Pagi ini, Raynar dikejutkan dengan kedatangan sesosok laki laki dengan ketampanan pari purna yang tak kalah tampan darinya, yaitu Rafa.
Karena masih sangat pagi jadi Rafa tidak sampai enak hati berteriak-teriak di depan rumah Raynar, takut ganggu tetangga sebelah rumahnya Raynar.
Tok tok tok
Rafa mengetok pintu dengan sopan.
"Tunggu sebentar."
Pintu dibuka dari dalam, tampaklah wajah Tante Ratna. Tante Ratna keliatan terkejut melihatnya, terlepas dari itu senyum manis Mama dari sahabatnya itu terlihat menyambutnya.
"Selamat pagi, Tante," sapa Rafa, tidak lupa disertai senyum.
"Pagi juga, Rafa nyari Raynar, ya? pagi banget, Raf?" tanya Tante Ratna, beliau membuka pintu lebih lebar, mempersilahkan dirinya untuk masuk lebih dulu.
Rafa terkekeh, lalu membalas, "iya Tan, Ray nya ada?"
"Ada, tapi kayaknya masih tidur, langsung naik aja ya."
"Oh oke, Tante."
"Sekalian dibangunin, nanti kita sarapan bareng. Nak Rafa, belum sarapan bukan?"
"Siap Tante," balas Rafa riang, selepas itu kakinya bergerak cepat menuju kamar sang sahabat.
Betapa terkejutnya Rafa saat masuk ke kamar Ray, kemudian, mendapati kondisi kamar Ray yang berantakan serta posisi cowok itu tidur dengan mulut terbuka serta air liur yang keluar.
KAMU SEDANG MEMBACA
04;Cinta Tak Terucap✔
Fiksi Umum💜LavenderWriters Peoject Season 05. ||Kelompok 04|| #Tema; Mencintai dalam diam. •°Ketua; Dhiah. °•Wakil Ketua;Tiwi. • • • Raynar Raditya Prawira, seorang pemuja rahasia yang hanya mencintai dalam senyap, tanpa suara. Ada luka yang rela dipeluk ole...