•°Cinta Tak Terucap ; 09°•

44 10 0
                                    

•°LavenderWriters Project°•

•°Cinta Tak Terucap © Kelompok 4°•

•°Part 09 By: Fiyatik°•

•°Senen, 30 November 2020°•

.
.
.

Happy Reading!

Seorang cowok melamun duduk bergigir tepatnya di depan bak taman yang bergelimangan semilir angin. Dia tampaknya bingung dengan suasana bercampur aduk pada dirinya sendiri.

'Gue bingung mau ngapain?' batinnya yang selalu bertanya-tanya.

Saat lamunannya semakin meluas, lamunannya pudar saat seseorang mengagetkannya dari belakang.

Dorr!!

"Astaga! hampir jantung gue mau copot," teriaknya berekspresi syok.

"Lu sih melamun," ucap temannya.

"Melamuni siapa sih?" tanya teman Nayaka yang menghampiri Raynar bersama Afnan.

"Hem ... gue tau, lo pasti ngelamuni Nayaka kan?" sahut Chessa yang sedari tadi hanya diam nyimak.

"Siapa juga yang ngelamuni cewek tengil," jelas Raynar yang langsung melonjak.

"Eleh ... lo boong. Gak mungkin lo gak mikirin dia," jawab Jihana yang terkekeh saat melihat ekspresi Raynar kaget.

"Darimana nya?" elak Raynar yang semakin menyembunyikan sesuatu.

"Dari mata lo, gue keciri. Kalau lo suka sama Nayaka, jangan ngelak lagi lo Ray. Gue ini teman lama lo jadi gue tau ciri-ciri lo saat jatuh cinta," timbal plus jelas Afnan yang volume suaranya lumayan keras.

"Terus kalau lo beneran teman lama gue, lo mau apa?" Raynar menyimpangkan pembicaraan karena dia tak mau berdebat soal cinta. Lanjutnya sambil berdiri mendekati Afnan, "Cinta tak pernah habisnya jika seseorang melepaskannya," ucapnya yang membuat orang terkekeh. Mereka kira Raynar hanyalah bucin sesaat, Raynar yang ditertawakan hanya memandangnya datar.

"Ck! kami ke sini mau ngajak lo ke acara BEM kampus, tenang  masalah undangan serahkan sama gue!" bujuk Jihana agar Raynar datang ke acara tersebut.

"Ya Ray, masa iya lo nggak mau datang. Seru lo," cicit Afnan.

" Nggak, gue mau rebahan."

" Yaelah padahal di sana tuh banyak cewek-cewek cantik, lumayan buat jadi partner. Mau ya?" bujuk Afnan sambil merangkul Raynar dengan penuh kasih saya.

"Apaan sih kalian? Kalau gue nggak mau, jangan dipaksa!" bentar Raynar kasar sambil menjatuhkan bunga yang tertanam di sekitarnya.

'Pasti di sana ada Nayaka sama Rafa,' batinnya Raynar. Akan tetapi mereka bertiga tidak pernah menyerah untuk membujuk temannya untuk ikut bersamanya.

"Kok lo bentak sih? Gue nggak suka," risih Chessa yang membenci seseorang yang telah berkata kasar pada siapapun.

"Stt ... tahan emosi lu! entar rencana kita gagal," bisik Afnan  pelan.

Lalu mereka pun berpikir panjang, merencanakan sebuah rencana lagi tadinya sempat gagal. Raynar yang tampak kesepihan sekaligus merasa bersalah karena telah membentak temannya Nayaka.

Saat ini keheningan terjadi pada mereka. lalu Chessa dengan sempatnya masih berusaha membujuk Raynar walau hatinya merasa hancur saat dibentak-bentak dengan dihiasi senyuman fake nya pada Raynar.

04;Cinta Tak Terucap✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang