Memikirkan Tentang Nama

4K 253 26
                                    

Hari-hari berlalu, Naruto tetap pada tanggung jawabnya sebagai suami, dia menjalankan misi dan tetap menjadi suami siaga bagi Hinata. Tidak dapat dipungkiri, Naruto memang di buat kerepotan dengan ngidamnya Hinata yang terkadang meminta hal-hal yang aneh tapi dia tetap melakukannya

Kemarin Naruto pergi menjalankan misi dan baru pulang hari ini saat siang hari. Naruto langsung melangkahkan kakinya menuju kediaman Hyuga tempat sang istri berada, dia akan menjemput Hinata dan pergi ke rumah sakit untuk memeriksakan kandungan Hinata seperti yang dijadwalkan sebelumnya.

Saat tiba Naruto langsung dipersilahkan masuk dan saat masuk Naruto mendapati Hanabi bersama sang pemimpin klan, ayah mertuanya.

"oh kakak Naruto? Sebentar ya.. aku panggil kakak dulu di kamarnya" ucap Hanabi.

"iya, terimakasih" jawab Naruto.

"besok kau pergi lagi?" tanya Hiashi.

"tidak ayah, besok aku di beri libur"

"oh.. baiklah, kalau kau pergi bekerja bawa saja Hinata kesini"

"tentu ayah"

Saat asik berbincang-bincang, Hanabi datang bersama Hinata.

"sini tasnya biar ku bawa" ucap Naruto mengambil alih tas Hinata.

"terimakasih, kalau begitu kita langsung pergi?"

"iya, baiklah kalau begitu, ayah kami pamit dulu" Naruto berpamitan.

"iya, hati-hati" jawab Hiashi.

Naruto membawa tas bawaannya pulang terlebih dahulu, barulah setelah itu mereka menuju rumah sakit.

Sesampainya di rumah sakit mereka langsung bertemu dengan dokter kandungan yang sebelumnya menangani Hinata juga. Sang dokter menjelaskan tentang kondisi kandungan Hinata mengalami perkembangan, dan sudah baik-baik saja.

"Nona Hinata, syukurlah anda memiliki suami yang siap siaga" ucap sang dokter.

"iya, terimakasih dokter" jawab Hinata sambil tersenyum.

"jadi dokter, tidak ada masalah kan?" tanya Naruto.

"iya, kondisinya sudah stabil tapi tetap saja jangan sampai kelelahan ya" nasehat dari sang dokter.

"syukurlah-dattebayo" Naruto legah.

Sang dokter memberikan sebuah vitamin untuk Hinata dan beberapa anjuran makanan yang dapat Hinata konsumsi selama masa kehamilannya, namun di sela-sela itu Naruto ternyata menyembunyikan sebuah pertanyaannya, dia malu untuk bertanya.

"hm? Tuan Uzumaki? Ada apa?" tanya sang dokter yang mengetahui gerak gerik aneh Naruto.

"e-eh? Hahaha ti-tidak dokter, lanjutkan lah" jawab Naruto tergagap.

Namun sang dokter menyadari apa yang sebenarnya Naruto pendam.

"saya tahu apa yang anda ingin tanyakan"

"heh?" Naruto terkejut.

"saya sudah menhadapi banyak sekali pasangan suami istri, jadi saya sudah tahu" sang dokter tersenyum "masih boleh loh 'dilakukan' tapi jangan terlalu sering, nona Hinata tidak ada riwayat penyakit jantung dan sebagainya, jadi 'itu' masih bisa dilakukan, jadi jangan takut ataupun ragu ya" ucap sang dokter tiba-tiba.

"HEH?" Naruto sangat terekejut "sa-saya tidak mengatakan apapun dok" lanjutnya.

"hooh..? apa jawaban saya salah?"

"e-eh?!" Naruto terkejut lagi, pikirannya seolah bisa dibaca "ti-tidak-dattebayo" Jawab Naruto malu-malu.

"eh? Ada apa? Aku tidak mengerti, Naruto-kun" sementara Hinata kebingungan "melakukan apa?" tanya Hinata.

PERJALANAN MENEMUKAN CINTA (NARUHINA FANFICTION) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang