Bimbang

3.7K 226 31
                                    

Hari-hari berlalu, baik Hinata maupun Naruto mereka masih sama-sama sibuk sebagai shinobi. Saat ini pun Naruto sedang dalam misi bersama Konohamaru, Moegi dan Udon, mereka di tugaskan untuk mengawal seorang wanita yang berprofesi sebagai penjual obat-obatan herbal yang akan melewati negeri lembah. Sebenarnya misi pengawalan seperti ini biasanya dilakukan oleh shinobi berpringkat chunin namun berhubung mereka akan melewati negeri lembah yang merupakan negerinya para ninja pelarian, maka Naruto pun di turut sertakan mengingat situasi berbahaya yang bisa saja terjadi kapanpun.

"bibi, kita sudah berjalan cukup jauh, apa tidak ingin istirahat dulu-kore?" tanya Konohamaru.

"aku rasa istirahat sebentar tidak masalah"

Mereka akhirnya berhenti untuk beristirahat sejenak sebelum melanjutkan perjalanan.

"Naruto-kun, apa kau memiliki kekasih?" tanya wanita pedagang itu.

"heh?" semua terkejut.

"bibi kakakku ini sudah punya istri-kore" justru Konohamaru yang menjawabnya.

"oh benarkah? Maafkan aku, karena kau masih sangat muda jadi kupikir kau masih lajang"

"tidak apa-apa bibi hehe" jawab Naruto sambil menggaruk kepalanya yang tak gatal.

"jadi, anak pertamamu umur berapa?" tanya sang wanita itu lagi.

"eh?" lagi-lagi semua terkejut.

"a-ah.. soal itu.." Naruto tergagap "kami baru menikah kurang lebih tiga bulan bi, dan aku belum punya anak" lanjutnya meski ragu-ragu.

"tapi istrimu sudah hamil?"

"belum, kurasa kami masih harus menunggu untuk itu, lagipula baru tiga bulan wajarkan" jawab Naruto lesuh.

"belum? Aku hamil anak pertamaku bahkan sebelum usia pernikahanku menginjak satu bulan loh"

"HAH?" semua shock.

"kak Naruto kau harus belajar banyak dengan suami bibi-kore" bisik Konohamaru.

"hussstt... kurang ajar, jangan begitu" Naruto mengetuk kepala Konohamaru.

"Naruto-kun, apa istrimu juga bekerja?"

"istri kak Naruto kunoichi hebat milik Konoha dia pemilik mata byakugan bi" jawab Moegi yang sangat bersemangat.

"husstt kalian!" Naruto menegur bocah-bocah "ah dia memang bekerja bi, ada apa-dattebayo?"

"pantas saja dia belum hamil"

"eh? Kenapa-dattebayo?"

"dia bekerja, kau bekerja kalian sama-sama sibuk pantas kalian belum diberi kepercayaan"

"memangnya itu ada pengaruhnya ya?"

"tentu saja, Naruto-kun sehebat apapun tugas seorang wanita saat diluar, jika dia sudah mendapat gelar yang paling tinggi yaitu seorang istri maka kehebatannya itu tidak ada apa-apanya jika dia tak bisa melakukan perkejaan rumah dan melayani suaminya dengan baik"

"selama ini istriku melakukan keduanya baik-baik saja kok bi"

"iya tapi pasti dia kelelahan, dan juga memangnya untuk apa lagi seorang wanita bekerja padahal sudah ada suami sebagai kepala keluarga sekaligus yang bertanggungjawab dalam hal nafkah?" tutur sang wanita "aku selalu mempercayai suamiku dalam hal ekonomi keluarga makanya saat kami menikah aku memutuskan untuk berhenti dari pekerjaanku, tapi karena suamiku telah tiada maka tidak ada pilihan lain" lanjutnya.

"begitu ya" ucap Naruto.

"Naruto-kun kau harus tegas pada istrimu, katakan apa yang kau mau, aku yakin dia pasti akan mendengarkan mu.

PERJALANAN MENEMUKAN CINTA (NARUHINA FANFICTION) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang