Festival Rinne Konoha

4.7K 308 10
                                    

Hari-hari berlalu begitu indah bagi salah satu gadis keturunan klan Hyuga, bagaimana tidak, gadis itu melewati hari-harinya menjadi teman curhat bagi sang pemilik hati. Bagi Hinata itu sudah cukup membuatnya bahagia meski belum bisa memiliki hati pria Uzumaki tersebut, namun baginya itu lebih dari cukup. Memang sejak dahulu Hinata tidak pernah memaksakan kehendak untuk memilki pria yang telah beberapa kali menyelamatkannya itu, Hinata selalu saja malu-malu dihadapan pria tersebut dan terlebih lagi Hinata selama ini tahu bahwa pria yang ia cintai mencintai perempuan lain, meskipun Naruto telah menyatakan bahwa perasaanya kepada Sakura tidak lebih dari seorang sahabat, tetap saja tidak mudah bagi Hinata untuk menyatakan perasaannya apa lagi memiliki putra dari Hokage ke empat itu.

Saat ini Hinata sedang berada di kediaman Sarutobi Kurenai sang jonin sensei ketika dia masih genin. Hinata memang kerap kali berkunjung ketika dia tidak ada misi, datang untuk mencurahkan semua isi hatinya atau sekedar berkunjung untuk bermain dengan putri dari gurunya yaitu Sarutobi Mirai.

"wah jadi begitu yaa, selamat buatmu kalau begitu ya Hinata" ujar sang guru.

"tolong hentikan sensei, aku bahkan tak tau apa yang harus diselamati" balas Hinata yang duduk sambil bermain boneka dengan Mirai.

"setidaknya selangkah lebih dekat bukan, hahaha" menantu dari Hokage ketiga itu duduk memangku sang putri tepat dihadapan Hinata.

"huft.. sensei berhenti menggodaku"

"aku juga melihatmu semenjak pulang dari misi mu itu kau banyak berubah"

"memangnya iya? Naruto juga pernah berkata seperti itu, tapi aku sama sekali tidak tahu bagian mana dari diriku yang berubah" ujar Hinata.

"oh benarkah? Tentu saja kau semakin cantik, kau tumbuh menjadi gadis dewasa yang sangat mempesona selain itu, rona malu-malu mu setiap kali bertemu dengan Naruto juga sepertinya sudah hilang pasti itu yang membuat Naruto berkata kau banyak berubah" Kurenai menggoda Hinata dengan menaik turunkan alisnya.

"haisshhh... aku jadi kasihan denganmu Mirai, ibumu senang sekali menggoda orang lain, jangan ditiru ya!" tak membalas ucapan Kurenai Hinata justru berbicara kepada Mirai.

"hahaha tapi itu fakta kau tahu, Kiba dan Shino juga pernah berkata bahwa kau banyak berubah bukan hanya dari segi fisik tapi dari segi sikapmu, kau sudah tumbuh menjadi gadis dewasa yang mandiri ya Hinata, melihatmu membuatku merasa menjadi tambah tua"

"sungguh? Mungkin ini karena misi jangka panjang itu ya, aku yang jauh dari keluarga dan teman-temanku untuk beberapa waktu membuatku sedikit berubah, tapi kalau soal sikapku ketika bertemu dengan Naruto-kun mungkin kau benar sensei tapi tetap saja jantung ku tak bisa untuk tetap diam jika berada didekatnya"

"ya misi itu memberimu banyak pelajaran"

"ibu, Kakak Hinata, lihat itu salju" ucap Mirai sambil menunjuk kearah keluar jendela.

"ah iya kau benar Mirai" balas Hinata sembari mendekat kearah jendela.

"bicara soal salju, Hinata, bagaimana soal festival rinne tahun ini? siapa yang akan kau berikan hadiah, satidaknya ada orang lain selain aku" ujar istri dari Sarutobi Asuma tersebut.

"hmmm mungkin aku ingin memberi hadiah kepada Naruto-kun, bagaimana menurutmu sensei?"

"bagus juga, tapi ingat jangan memberinya hadiah yang tak berguna kau tahu sendiri dia sering menerima kado dari para fansnya jadi jangan sampai kau kalah dengan mereka loh"

"Kurena Sensei, kau benar hahaha dia pernah berkata padaku, bahwa kado yang ia terima bahkan seringkali ia berikan pada Konohamaru karena ia tak tau harus di apakan"

PERJALANAN MENEMUKAN CINTA (NARUHINA FANFICTION) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang