Menghitung Hari

3.5K 331 16
                                    

Tak terasa kandungan Hinata sudah memasuki bulan ke Sembilan. Hinata dan Naruto sudah mempersiapkan segala persiapannya, mulai dari perlengkapan bayi hingga persiapan persalinan Hinata.

Di prediksi akan melahirkan pada tanggal 27 maret nanti, Hinata tak menunjukkan kegelisaan ataupun rasa takut sama sekali, sebaliknya yang sangat gelisah justru si calon ayah.

Saat ini Naruto dan Hinata sedang berada di kediaman mereka.

"Naruto-kun.. ada apa?" tanya Hinata yang bingung melihat sang suami yang terlihat sangat gelisah padahal proses persalinan Hinata masih ada sekitar 2 minggu lagi.

"a-aah.. tidak, aku hanya sedikit takut" jawab Naruto.

Sebelumnya Naruto sudah membaca beberapa buku mengenai proses persalinan, lucu memang, yang mau melahirkan adalah sang istri tapi yang membaca buku proses persalinan justru adalah Naruto. Dari buku-buku yang ia baca mengenai proses persalinan, satu hal yang membuat Naruto ketakutan adalah fakta bahwa tak sedikit ibu yang meninggal dunia karena proses persalinan.

Melihat tingkah sang suami yang tak biasa membuat Hinata tertawa geli.

"jika Naruto-kun takut, Naruto-kun tidak usah menemaniku di dalam ruangan, aku-.."

"TIDAK!" Naruto menyela omongan Hinata "aku harus disana menemanimu" lanjutnya.

"heh.. hahaha.." Hinata terkekeh "Naruto-kun.. tidak usah khawatir! Aku pasti baik-baik saja, percayalah" Hinata menenangkan sang suami.

"tapi kan Hinata.."

"aku mengerti ketakutanmu, tapi Naruto-kun harus percaya kalau aku bisa melaluinya, lagipula ada dirimu yang menemani aku nanti, iyakan?"

"huft..." Naruto menghela napas "Hinata... apa kau tidak takut?" tanyanya mendekati Hinata.

"hmm... takut, tapi rasa senangku yang sebentar lagi akan menjadi seorang ibu mengalahkan itu semua"

"Hinata.. kenapa aku yang justru sangat takut4-dattebayo"

"hahaha.. mau tukaran?" Hinata menjahili sang suami.

"e-eh? Hinata!"

"hahahah.. sudah lah, daripada kita di rumah terus bagaimana kalau kita pergi jalan-jalan?" tawar Hinata.

"kau yakin?"

"tentu saja, daripada disini melihatmu ketakutan begitu"

"nanti kalau kau.."

"Naruto-kun!" bentak Hinata "kalau kau tidak mau, aku sendiri saja tidak apa-apa" ancamnya, lalu berjalan keluar kamar.

"eh? Baiklah-baiklah, aku temani" Naruto langsung memakai jaktenya dan segera menyusl sang istri.

Naruto dan Hinata berjalan-jalan menyusuri jalan Konoha sambil bergandengan tangan, sesekali mereka singgah untuk membeli makanan ringan.

Saat mereka berjalan-jalan, beberapa kali mereka di sapa oleh warga Konoha yang memberinya ucapan selamat atau sekedar menanyakan kabar saja, wajar saja mengingat keduanya adalah orang penting bagi Konoha bahkan tak sedikit orang-orang memberikan julukan kepada mereka sebagai pasangan paling romantis di Konoha.

"Oh iya Naruto-kun, sampai hari ini aku belum tahu nama yang akan kau berikan pada anak kita" ucap Hinata.

"nanti saat dia lahir ya.. aku ingin memberikan kejutan untukmu" jawab Naruto.

"tapi aku penasaran"

"sabar dong, kan tinggal beberapa hari lagi"

"baiklah" jawab Hinata sambil cemberut.

PERJALANAN MENEMUKAN CINTA (NARUHINA FANFICTION) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang