Chapter 04, (bag C)

125 9 0
                                    

Dari dalam istana, Silver mengawasi Mischaela. Lalu tiba-tiba datang Shett, Shett terlihat tidak suka dengan cara Silver menatap/melihat Mischaela, lalu Shet bertanya.

"sampai kapan kau akan mengawasinya hah?! (tanya Shett)
"bukan urusanmu (jawab Silver dingin)
"apa kau menyukai wanita itu?! Ingatlah kau itu hany-(ucap Shett terpotong oleh Silver)
"apakah kau bisa, sehari saja diam dan tidak perlu mengajakku ribut hah?! Tentang aku menyukainya itu bukanlah urusanmu (ucap Silver langsung pergi)

Shett pun kesal karena Silver selalu mengabaikkan ia saat sedang berbicara, dan selalu saja mengawasi Mischaela.

"lihat saja kau Mischaela, aku akan membuatku bertemu dengan ajalmu (ucap Shett marah)

Dan ditaman tempat Mischaela dan Ruby, mereka melihat Jhon dan Chen dari jauh. Mischaela takut mendekati mereka, Chen yang melihatnya pergi ke arah Mischaela dan Ruby.

"selamat siang Queen (ucap Chen senyum)
"hahh, kenapa mereka mendatangiku, padahal aku sengaja tidak melihat mereka agar tidak kesini. Aku itu takut dengan tatapan mereka (ucap mischaela dalam hati)
"aku baik-baik saja tuan (ucap mischaela)
"ahh, anu Queen (ucap Jhon)

Saat Jhon berbicara, Ruby langsung mundur dan bersembunyi dibelakang Mischaela.

"saya minta maaf atas kejadian yang dimana saya memukul pelayan pribadi Queen (ucap Jhon menunduk)
"seharusnya kamu tidak minta maaf kepadaku, kamu seharusnya minta maaf kepad Ruby langsung. Ah ini Ruby (ucap Mischaela memperlihatkan Ruby yang bersembunyi dibelakangnya)
"hahhh, Queen (ucap Ruby takut)
"nah tuan ingin meminta maaf kepadamu (ucap Mischaela senyum)
"maafkan aku Ruby (ucap Jhon menatap Ruby)
"ti-tidak apa-apa tuan, saya baik-baik saja (ucap Ruby ketakutan)
"baiklah kalau begitu apa Queen ingin ikut kami menaiki perahu?! (tanya Chen)
"apakah ada sungai atau danau disini?! (tanya Mischaela)
"tentu, kalau begitu mari Queen (ajak Chen)

Disisi lain didalam hutan Kegelapan ada beberapa prajurit, satu orang penyihir, satu orang pemanah, dan satu orang assassin. Mereka sudah memasuki Hutan kegelapan yang dimana kata Beberapa orang, hutan kegelapan adalah sarang dimana para Vampir, manusia Serigala dan beberapa mahluk mitos lainnya tinggal. Bella yang merasakan kalau ada sesuatu didepan yang sedang menunggu mereka pun berhenti dan berkata.

"tetap waspada dan berhati-hati akan Serangan dari belakang (ucap Bella kepada para prajurit)
"Baik (ucap para prajurit)

Richel dan Naiya yang bingung apa yang sebenarnya terjadi bertanya.

"ada apa?! (tanya Richel)
"aku hanya merasa sesuatu menunggu kita didepan (ucap Bella)
"hmmm, begitu?! Naiya (ucap Richel)
"hah?! (tanya Naiya)
"kau harus mendengarkan baik-baik apa yang akan datang kau paham (ucap Richel)
"iya-iya, kau ini cerewet sekali (jawab Naiya santai)
"hahhh?! Anak ini benar-benar membuatku darah tinggi (ucap Richel Kesal)

Lalu tiba-tiba saat berada hampir di kedalaman hutan, Bella merasa tambah tidak aman, Naiya mendengar banyak suara asing, dan Richel melihat pergerakkan. Lalu tiba-tiba dibelakang mereka ada beberapa serigala besar yang menyerang para prajurit, lalu Naiya, Richel, dan Bella berusaha menyerang tapi para prajurit berkata.

"nona, pergilah. Temui tuan putri, kami akan menahan mereka (ucap salah seorang prajurit)

Bella sebenarnya tidak ingin meninggalkan para prajurit, tapi dipaksa oleh Naiya dan Bella. Dan akhirnya Bella menaburkan serbuk bunga yang bisa membuat bertahan dari serangan musuh. Mereka bertiga berlari menggunakan kuda ke dalam hutan, mereka dikejar oleh tiga ekor serigala yang besar. Hingga akhirnya mereka bisa lepas dari para serigala, dengan cara membuat kuda mereka melompati sebuah sungai. Dan disana para serigala tidak bisa mengejar mereka karena itu adalah tempat perbatasan antara daerah serigala dan daerah para Vampir.

"hahh?! Tidak bisa mengejar?! (sindir Naiya)
"shtt, diam (tegur Richel)
"ayo lanjutkan perjalanan (ucap Rischel)

Disisi kediaman para Vampir, Mischaela sedang berada di kamar sendirian. Tiba-tiba Ruby datang ke kamarnya dan berkata.

"Queen, tuan Ikiel memanggil anda(ucap Ruby)
"untuk apa?! (tanya Mischaela)
"saya juga tidak tau Queen (ucap Ruby)
"baiklah, aku akan kesana (ucap Mischaela berdiri menuju ruangan Ikiel)

Dan saat ia sampai diruangan Ikiel, Mischaela melihat para Vampir berkumpul disana. Mischaela terkejut dan bertanya dalam hati.

"hahhh?!, untuk apa mereka disini semua. Bukannya kata Ruby hanya Ikiel yang memanggilku (ucapnya)

Saat Mischaela memasuki ruangan, Ikiel langsung meminta Mischaela duduk. Mischaela merasa sangat takut, lalu Ikiel berkata.

"saya kesini memanggil Queen, karena... Saya ingin meminta bantuan Queen (ucap Ikiel)
"bantuan apa?!(tanya Mischaela)
"tadi Ruby menunjukan sebuah gambaran yang mirip dengannya. Katanya itu adalah gambarannya Queen, benarkah (kata Jhon)
"yang mana (ucap Mischaela pura-pura tidak tau)
"yang ini Queen (tunjuk Rina)

Ternyata gambaran yang dimaksud adalah, gambaran yang dilukis oleh Mischaela saat berada dibawah pohon. Lukisan yang benar-benar mirip dengan aslinya..

"ini adalah gambaran Queen (ucap Ruby)
"y-ya, itu aku menggambarnya karena tidak tau apa yang harus aku lakukan (ucap Mischaela)
"oh begitu, apakah Queen bisa menggambar salah satu diantara kami?! (tanya Ikiel)
"ha-hahh, tentu, kenapa tidak (ucap mischaela)
"kalau begitu katakan, Queen ingin menggambar siapa?! (tanya Chen)
"terserah saja (ucap mischaela)
"ohh, bagaimana dengan Silver. Dia punya wajah yang bagus, pasti Queen bisa menggambarnya (ucap Lily)
"iya, bagaimana kalau Silver (ucap Hanna)

(dalam hati Mischaela)
"hahh?!, Silver?! Aduhhh, di tatapnya sedetik saja aku merasa takut. Apalagi nanti menggambarnya sambil menatapku, aku bisa mati sungguhan.

"jadi Queen, apa anda bisa menggambar wajah Silver (ucap Ikiel)
"hahh?! Iya tentu (ucap Mischaela canggung)
"baiklah, panggil Silver (ucap Ikiel menyuruh Ruby)

Queen Of Darkness Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang