Song to Listen : Dua Insan by Ify Alyssa ft Adhitia Sofyan
"unexpected feelings from expected person"
-Sore
Makin malam, bukannya makin sepi, malam ini Kampus Gajah malah semakin ramai. Stand stand makanan di setiap arah pun penuh, banyak antrian antrian di depannya. Mahasiswa pun banyak berkumpul dimana mana, menonton penampilan dari Unit Kegiatan Mahasiswa teater yang sedang menampilkan penampilan terbaiknya.
Begitupun Sore yang memang sejak pagi hari ada disini, mencoba satu per satu stand makanan yang tersedia, tersenyum tak henti seolah ada di surga. Hira yang sedari tadi menuruti Sore pun geleng geleng kepala melihat porsi makannya. Bisa bisanya makan sebanyak itu dan tetap terlihat kurus, Hira curiga jangan jangan Sore terkena penyakit cacingan.
"Re, enggak mau nyamperin pacar maneh apa?" tanya Hira.
"ha?" kata Sore dengan mulut yang penuh dengan batagor, "entar pas penampilan aja, dari tadi sibuk anaknya".
"telen dulu anjrit," kata Hira sambil menoyor Sore.
Bukannya marah, gadis itu malah cengengesan, "ya maap, enak banget sumpah Ra ini batagor, habis ini mau jajan martabak mini," katanya.
"Sore istigfar heh liat maneh udah makan segala rupa," kata Hira.
"jangan membatasi hubungan aku dengan makanan sayang," kata Sore.
Hira hanya geleng geleng kepala melihat kelakuan temannya yang memang terkenal abstrak itu. Tadi pagi, Hira dan Anya dibuat kaget karena tingkah Sore yang dari mencoba satu satu stand makanan hingga membantu juru parkir memarkirkan kendaraan yang masuk. Namun setelah istirahat sholat dzuhur Anya pergi dengan pacarnya, membuat Hira dan Sore luntang lantung berdua disini.
"Re, Hiraaa,"
Hira dan Sore yang tengah mengunyah batagornya menoleh pada Anya yang tengah berlari ke arah mereka dengan Naren yang berjalan so kalem di belakangnya. Sore melambaikan tangannya membuat bumbu batagornya mengenai baju dan sedikit wajahnya. Melihatnya lagi Hira hanya geleng geleng kepala. Sore ini sebenarnya anak kuliahan atau sosok balita yang terjebak dalam tubuh delapan belas tahun sih?
"Re, ih ai kamu," kata Hira.
"maap, aku lupa bawa tisu basah lagi," kata Sore.
Satu bungkus tisu basah berwarna pink membuat Sore tertegun kemudian mendongak. Entah kapan pemuda dengan hoodie biru navy itu sudah berdiri di sebelahnya, menyodorkan satu kotak tisu basah. Sore hanya memandangi pemuda itu tanpa mengucap sepatah kata pun, agak asing melihat Rega melepas kacamatanya.
Karena gadis itu hanya diam, Rega akhirnya mengambil satu lembar tisu basah dan membersihkan bumbu batagor yang ada di wajah Sore. Sore benar benar ingin mengumpat sekarang karena jantungnya berdetak dengan sangat kencang. Parfum berbau lembut milik pemuda itu bahkan sampai ke hidungnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kulminasi Ilusi
Fanfiction[Completed] Dia punya banyak mimpi yang ingin diwujudkan sebelum waktunya habis, aku adalah puncak mimpinya yang paling tinggi.