Akan Baik Baik Saja

456 96 16
                                    

Song to listen : Tak Terima by Donne Maula ft Sheila Dara Aisha

Song to listen : Tak Terima by Donne Maula ft Sheila Dara Aisha

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"saya titip bahagianya ya"
-Karega


Sinar matahari yang masuk melalui teralis jendela kamar Rega mengusiknya dari tidur pulasnya. Perlahan, ia membuka matanya, membiarkan matanya menyesuaikan dengan cahaya yang masuk. Baru saja penglihatannya menjelas, yang ia lihat pertama kali adalah wajah Erlan, membuatnya seketika terlonjak. Rega kaget, bisa bisanya Erlan ada di kamarnya seperti hantu.

"Erlan! Astaga kaget saya," kata Rega.

"Re, maneh nanti ke acara fakultas urang kan?"

Jangan aneh mengapa sepagi ini Erlan sudah ada di kamar Rega, saat Rega sakit kemarin, Erlan memintanya untuk tidak mengunci kamar ketika tidur. Entah mengapa makin lama Erlan makin mirip Bunda, sama sama bawel tapi disisi lain membuat Rega senang karena perhatian. Semoga saja Erlan memperlakukan Rega dengan sangat baik bukan karena Erlan ingin menjadi ayah tirinya. Karena walaupun jahil, ayah Chandra adalah ayah terbaiknya.

"iya, kenapa emang?" tanya Rega.

"pokoknya maneh ga boleh sendirian, urang kan enggak bisa nemenin karena bakal hectic, Genta juga sama, Naren bakalan pacaran sih jadi gaboleh jauh jauh dari Laiv sama si Rai heeh?" kata Erlan.

Rega tertawa, "heh, kamu kok udah macem pacar saya aja," katanya.

"heh nyebut dodol, jangan gara gara si Genta jadian sama Sore maneh jadi kecewa sampe belok ya," kata Erlan.

"dih, bercanda doang soalnya kamu bawel banget, udah sana, bukannya harus berangkat pagi?" kata Rega.

"ya, urang berangkat, cepet sarapan tuh si Naren dah masak, si Laiv ge lagi makan, Raiden barusan nyampe," kata Erlan.

"kayanya kamu ganti profesi jadi reporter aja deh Lan," kata Rega.

"REGA ANJIR GAUSAH BAHAS HAL PENTING, DAH AING MAU BERANGKAT,"

Rega bahkan masih tertawa ketika Erlan sudah keluar dari kamarnya. Meregangkan badannya sebentar, akhirnya Rega beranjak dari kasurnya dan merapikannya. Ia kemudian bergegas mandi, mandi di pagi hari membuatnya segar.

Setelah mandi dan mengenakan pakaiannya, Rega beranjak keluar kamarnya. Ternyata benar kata Erlan, Raiden ada disini sedang makan bersama Laiv dan Naren. Rega pun kemudian ikut duduk diantara teman temannya itu, mengambil satu potong bakwan.

"Erlan Genta udah berangkat?" tanya Rega.

"udah lah, apalagi Genta meni rajin da bucin mah beda euy," kata Laiv.

Rasa canggung menyelimuti Rega ketika Naren, Raiden dan Laiv memandanginya serempak. Ia yang sedang mengunyah bakwannya pun berhenti, menatap tiga temannya tadi dengan pandangan bertanya. Kenapa mereka memandang Rega seperti itu.

Kulminasi IlusiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang