Dipaksa Percaya

392 89 17
                                    

Song to Listen : Who Do You Love? by Reisha ft Ella Robbie

Song to Listen : Who Do You Love? by Reisha ft Ella Robbie

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"aku ga mau percaya, tapi semuanya terdengar logis"
-Sore

Baru saja Sore membuka pagar kostnya, ia sudah disuguhkan pemandangan Genta yang tengah tersenyum padanya. Sore membalas senyum pemuda itu yang selalu jadi hal yang ia sukai dari Genta. Senyum yang ajaibnya dapat merubah wajahnya yang garang menjadi menggemaskan, hanya dengan satu tarikan bibir.

Sudah satu minggu sejak Genta bertemu dengan ibunya, untung saja pemuda itu dengan cepat mencoba bangkit. Ah, Sore harus mengucapkan banyak banyak terimakasih pada teman teman Genta. Minggu kemarin, saat Sore melihat adegan kejar kejaran mereka berenam, Sore tidak dapat menahan tawanya.

"aku punya kejutan," kata Genta.

"jangan aneh aneh," kata Sore sambil menangkup kedua pipinya.

"dasar mesum," kata Genta sambil mengusak rambut Sore, "taraa, kejutan".

Mata Sore berbinar ketika melihat dua tiket konser yang disodorkan Genta padanya. Dengan senyuman yang mengembang, ia mengambil dua tiket konser yang bertempat di Sasana Budaya Ganesha itu. Kadar bahagianya bertambah ketika melihat line up guest star yang isinya kebanyakan adalah favoritnya.

Perihal konser musik seperti ini, Sore otomatis teringat Rega. Entah sudah berapa lama Sore tidak pernah lagi mampir pada acara acara musik Rega. Kala itu di Braga adalah yang terakhir, sejak itu Sore tidak pernah lagi mendatanginya. Diajak oleh teman temannya pun ia mengeluarkan jutaan jurus bohong.

Padahal, Sore sangat suka melihat pemuda berkacamata itu diatas panggung, menyanyi dengan penuh karisma. Dengan ajaibnya Rega dapat menyampaikan perasaan melalui suara indahnya yang mengikuti nada yang tersusun rapi. Ketika melihat pemuda itu bernyanyi, otomatis audiens akan merasakan emosi yang ia sedang rasa.

Padahal Rega jarang berbicara. Tapi Sore ingat kala itu di halaman rumah ayahnya pernah bilang kalau musik adalah kata kata yang paling jujur. Pemusik akan cenderung menyanyikan atau membuat lagu mengenai hal yang ia rasakan pada saat itu.

"asik banget," kata Sore.

"iya dong, ayo ah berangkat," kata Genta.

Seperti biasa, perjalanan dari kost ke kampus diisi gombalan gombalan receh Genta ataus ekedar mereka yang berbagi cerita. Banyak cerita yang dapat Sore dan Genta bagi berdua. Dari mulai hal hal ringan eperti film atau makanan sampai bahasan berat mengenai kehidupan. Sehingga dimanapun Sore sedang bersama Genta, waktu tidak akan terasa.

"udah nyampe," kata Genta ketika motornya terparkir dengan rapi di parkiran kampus.

"oke, aku masuk dulu ya?" kata Sore.

"iya, belajar yang bener," kata Genta sambil mengacak rambut Sore.

Sore kemudian emlangkahkan kakinya menuju fakultasnya, disana Hira sudah menunggunya untuk memasuki kelas bersama. Setelah jarak agak jauh dari Genta, Sore menoleh ke arah pemuda itu. Dan selalu, Genta masih ada disana melambaikan tangannya pada Sore sambil tersenyum manis.

Kulminasi IlusiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang