Part 3

109 23 0
                                    

Pelajaran pun dimulai. Bu Linda datang dengan wajahnya yang bisa dibilang galak dan sangar. Bu Linda adalah guru Matematika. Ia berambut keriting, berbadan kurus, dan kulitnya yang sedikit mengkerut. Namun, ia tidak pernah absen dalam mengajar matematika.

Matematika ilmu yang menyenangkan ...
Jangan takut belajar matematika ...

Itulah yang terlintas dipikiran Cia saat sedang belajar Matematika. Mungkin karena Cia download tiktok dan ia pergunakan aplikasi itu untuk belajar dan belajar.

"Selamat pagi anak-anak," sapa Bu Linda.

"Pagi, Bu," jawab semua murid serentak.

"Nak, silahkan masuk," perintah Bu Linda kepada seseorang yang ada dibalik pintu kelas Cia.

Nampaklah seseorang yang muncul. Manik Cia begitu mengenalnya. Bu Linda pun berdiri di samping cowok itu.

"Baiklah, Ibu akan memperkenalkan murid baru di kelas ini, namanya Bryan Adelio," tutur Bu Linda memperkenalkan Ryan.

"Ryan, silahkan kamu perkenalkan diri kamu ke teman-teman kamu," lanjut Bu Linda.

"Halo semuanya," sapa Ryan.

"Halo, Ryan," sahut teman-teman perempuan begitu hebohnya, kecuali Cia.

"Perkenalkan nama saya Bryan Adelio, kalian bisa panggil Ryan. Saya murid pindahan dari Bandung. Saya harap kalian bisa berteman baik dengan saya."

"Kalo panggil sayang boleh, gak?" celetuk Raisya tiba-tiba.

"Huuuuu!" sorak semua murid yang membuat Raisya malu.

"Caper banget," timpal Vania.

"Iri bilang sobat!" decak Rachel membela Raisya.

Vania menatap Rachel dengan sinis dan mengabaikan omongan nenek lampir itu.

"Sudah-sudah jangan ribut. Bu Linda melerai percekcokan antara Vania dengan Rachel. "Baiklah, Ryan kamu bisa duduk di sebelah Krisna," sambung Bu Linda.

"Baik Bu."

Sorot mata Ryan terus menatap gadis yang berada di seberang tempat duduknya.

Ryan POV

'Ini cewe unik banget. Di saat semua terpesona dengan gaya gue, tapi ini bocah diem aja dan bahkan tidak menghiraukan kehadiran gue.' batin Ryan sambil terus menatap Cia.

Author POV

Cia begitu peka dan cekatan bahwa Ryan terus menatap Cia. Cia menutup buku yang ia baca dan menegur Ryan.

"Apa lo liatin gue!" geram Cia pada Ryan.

"Eh-ehm a-anu," ujar Ryan gugup.

"Dasar mata keranjang!" desis Cia yang masih terdengar oleh Ryan.

"Maaf," sahut Ryan.

Cia kembali fokus pada bukunya. Namun, lagi-lagi Ryan terus menjahilinya. Hingga akhirnya gerak-gerik mereka dilihat oleh Bu Linda.

"CIA! Kamu daritadi berisik banget, ya!" tegur Bu Linda.

"Ma-maaf Bu, si Ryan ajak ngobrol saya," jelas Cia pada Bu Linda.

"Alah, alasan saja kamu," sanggah Bu Linda.

Vania membuka suara sambil mengacungkan tangan. "Benar, Bu Cia tidak bohong

"Kamu 'kan langganan masuk ruang BK. Pasti ini ulah kamu lagi. Walaupun Ryan berisik, ia masih anak baru. Jadi Ibu tidak akan menghukumnya. Nanti pulang sekolah kamu, bersihkan toilet perempuan, ya, Cia. Jangan melawan dan kerjakan saja!" perintah Bu Linda.

RYAN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang