Agaknya, jatuh cinta itu menyenangkan. Tapi bagaimana dengan Lea? Rasanya jatuh cinta adalah hal yang mustahil. "Aku lebih banyak membenci daripada mencintai," - Lea Bukan kisah badgirl, goodgirl, badboy, ataupun goodboy. Bukan juga kisah pangeran bertemu upik abu. Lea adalah gadis yang bersikap savage dan konyol pada tempat dan waktu yang tepat. Bertemu dengan Ben, pemuda yang pernah ia cari dan ia pikir hanya ilusi. Rupanya, Ben benar-benar ada. Tapi entah kenapa, dia menghilang dan tiba-tiba muncul lagi setelah ia berada di SMA tahun kedua. Tokoh benar-benar manusiawi dan memiliki kekurangan dan berusaha untuk mereka tutupi. Saya tidak bisa mengatakan bahwa ini adalah cerita yang menakjubkan. Mungkin ini cerita klise, hanya kisah seorang remaja yang berusaha melewati hari-hari yang berubah seperti cuaca. Terkadang mendung, terkadang juga cerah disertai perasaan hampa dan kebingungan. [Bahasa baku]