Chandra berbeda dari remaja kebanyakan. Lelaki itu memilih menghabiskan waktunya dengan melakukan pelanggaran. Tak peduli sebanyak apa buku tata tertib itu tercoret tinta berwarna merah. Nyatanya bagi Chandra kehidupannya lebih pekat dari tinta merah itu. Apalagi sejak dirinya bertemu Seraphina. Gadis itu menunjukkan ketakutan setiap kali pandangan mereka bersitatap. Seraphina hanya sepantaran bahunya, berwajah kusam kuning langsat tanpa sentuhan bahan kimia. Fisiknya jauh dari kata sempurna. Ditambah kacamata jadul menghiasi wajah bulat Seraphina. Bagi Chandra, Seraphina memiliki magnet tersendiri, mampu menarik jiwanya tanpa mampu berpaling. Akhir kisah mereka tentu menjadi misteri ketika kecongkakan Chandra membawanya menuju penghujung dimana rasa membelenggu kian terpatri. Apalagi melihat mata sayu Seraphina menangkap nanarnya dengan sekali kedipan. * * 2022 "Dibuat ketika penulis sedang kehilangan arah"