Akan diunggah secara berkala. Masukkan ke dalam daftar bacaan, apabila ingin mendapat pemberitahuannya nanti. *** WARNING!!! Cerita ini berisikan cukup banyak kebencian. Jamila Meirina Hendarto Ia pikir, semuanya akan indah seperti saat mereka bertemu. Harapannya yang rimbun mendadak seperti disiram minyak tanah, kemudian dibakar tanpa sisa. Ia pikir, lukanya di masa lalu sudah sangat menyiksa. Tetapi ternyata semesta masih ingin melihatnya menangis dan meraung-raung. Ganendra Hikmawan Tidak ada yang tahu apa yang ada di dalam pikirannya. Semua orang hanya menebak-nebak, menjadi sok paling tahu, tanpa pernah Ganendra beritahu kenyataannya. Ia pikir, itu tidak mengapa. Tanpa pernah tahu bahwa itu menghancurkan hidupnya.