26 [ NIKMAT ]

4.8K 164 15
                                    

Ternyata Mew menuju ke tenda dan duduk di bawah pohon waktu pertama kali kami sampai disini. Mew memandang gunung salak didepan sana. Gue pun segera duduk disebelah nya. Lalu gue menyenderkan kepala gue dibahu Mew.

"Mas.. percaya kan sama aku?" Tanya gue yang masih bersandar di bahu Mew. Mew masih ngengabaikan gue dan tetap menerawang ke depan sana.

Gue pun ngedusel di leher Mew. Baunya maskulin sekali, sungguh memabukan. Bau yang biasa gue cium dan tetap seperti ini. Gue hirup kuat kuat ceruk lehernya itu dan Mew pun menggeliat geli.

Mew menangkup pipi gue dan segera mengecup bibir gue. "Nakal" katanya. Mew kembali terpokus dengan pemandangan yang disuguhkan di depan sana. Gue pun kembali menyender dibahu Mew.

"Maafin, dia bukan siapa siapa aku kok" kata gue masih menjelaskan. Mew tersenyum dan menganggukkan kepalanya. "Hmm yaudah.. aku percaya sama kamu" kata nya yang kini menatap mata gue.

Gue pun akhirnya tersenyum dan segera mengecup pipi kiri pacar gue ini.

"YAILAHHHH! GUE KIRA LAGI BAKU HANTAM. TERNYATA LAGI MESRA-MESRAAN" sialan kaleng rombeng bikin kaget. Teriak Tinut yang berjalan menghampiri kami. Tinut ngga sendiri, dia bersama anak-anak yang lainnya.

"Lu sini gue hantam!" Ucap gue kesel sambil melotot ke arah Tinut.

"Baguslah kalau kalian udah baikan" ucap Saint. Gue pun tersenyum ke arah Saint. "Kok marahannya ngga lama yah?" Tanya Iwin. "Auahhh! Lu mah bukannya seneng kita udah baikan, malah lu tanya begitu. Auuu gue marah sama lo win!" Gue mempoutkan bibir gue.

Cup

Tiba tiba saja, Mew malah mencium bibir gue yang lagi monyong begini.

"SIAAAAALLLL! MATA GUE" teriak Tinut sambil menutup matanya. Yang lain hanya terkekeh dan ikut duduk disini.

"Mew sangean ya gup?" Bisik Iwin yang duduk di sebelah gue. Gue pun ngelirik ke Iwin dan menganggukan kepala gue pelan.

"ISHHH MEW! LU MAH SANGEAN BANGET! TAU LAGI DI LUAR LU CIUM CIUM GUPI!" ucap Iwin dengan lantangnya. Gue pun membelalakkan mata dan Mew segera menengok ke arah Iwin dengan wajah herannya.

"Ayang Iwin kenapa bilang gitu?" Tanya Brii kepada pacarnya. Iwin hanya mengendikan bahunya, lalu telunjuknya mengarah ke Mew. "kata Gupi ya kak.. Mew itu sangean hmm.." jawab Iwin. "Yaudah biarin lah yang, kan Gulf juga ga masalah" jawab Brii sambil mengelus rambut Iwin. "Ishhhh.. ttt-tapi... yakkk au" Iwin pun mempoutkan bibirnya.

Gue yang lihat pun terheran heran dengan sikap Iwin ini. Mew hanya tersenyum kikuk lalu kembali memandang ke depan sana.

Cukup lama keheningan menyelimuti kami. Karena kami sedang menikmati alam dan suaranya yang menenangkan ini. Gue suka saat seperti ini. Gue pun menyenderkan kepala gue di bahu Mew. Dan Mew segera menggenggam erat tangan gue. Gue pun tersenyum tanpa melihat ke wajah pacar gue ini.

Ntah lah apa yang temen-temen gue lakuin, gue ga lihat. Semesta gue ada di samping gue, adem dan memanjakan mata.

"Rencana pulang jam berapa nih?" Tanya Tinut.

"Jam 1 siang katanya" jawab Apon. Tinut pun mengangguk dan segera bangkit dari duduknya.

"Ya ampuuunn.. jangan pacaran terus. Ayok kita foto buat memories kita woilahhhhh" ajak Tinut yang sudah kegirangan.

ANAK GUNUNG [MEWGULF] ✓bxb [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang