19 [ MANTAP ]

3.6K 177 12
                                    

Gue yang tersadar pun langsung menghadap ke arah Mew. Mata gue sangat berbinar hingga Mew terheran heran dengan tingkah gue.

"Ada apa yang?" Tanya Mew yang keheranan. Gue menaik turunkan alis gue. Mew semakin terheran heran. "Dih kamu kenapa sih?" Tanya nya gemas.

"Coba tebak aku barusan abis ngapain?" Tanya gue. "makan kan sama aku?" Jawab nya cepat. Gue pun mempoutkan bibir gue. "Ishhh bukan itu" jawab gue. "Lalu? Abis mandi?" Jawab nya lagi. "Yahhh bukan juga! Auah ngambek aja" kata gue yang udah pundung, tangan gue sedakepkan didepan dada sambil memajukan bibir gue membuat Mew semakin gemas sama tingkah gue. Sekarang dia sudah mengunyel-unyel pipi gue yang katanya mirip squisy ini.

"Sakit" kata gue ga suka. "Yah kamu gemesin banget sih, kenapa hm?" Tanya nya alus. Sekarang tangannya sudah ga main-main lagi sama pipi gue. "Tadi aku ketemu sama Tar" kata gue. Wajah Mew kini berubah jadi sedikit tegang dan tak seperti tadi lagi.

"Heum dia baik, semoga aja ga ngianatin omongan nya sendiri" sambung gue lagi. Mew menganggukan kepalanya. "Lah yang... Kok kamu kenal sama dia?" Tanya Mew keheranan.

"Apasih yang ga bisa aku lakuin?" "Menjadi uke yang kalem" jawab Mew cepat. Gue pun melirik nya, "minjidi iki ying kilim, yaudah kalau kamu ga mau mah!" Ucap gue ngambek.

Mew nyengir lalu segera memeluk tubuh gue. "Yahhh ngambek, bercanda sayang, mau gimana pun aku tetep sayang sama kamu" Mew sudah mendaratkan ciuman-ciuman basah itu di sekujur tubuh atas gue.

Gue yang geli pun menggelinjang dan memberontak minta dilepaskan. Mew pun mengecup kuat leher gue dan sekarang dia masih memeluk tubuh gue. "Gimana tadi?" Tanya nya.

"Heum... Aku barusan kenal sama dia sehabis kamu bertemu dengan nya didepan pintu kelas mu".

"Hah? Kamu ada disitu?" Tanya Mew. Gue hanya mengangguk saja. "Kok aku ga liat ya?" Katanya yang semakin mempererat pelukan itu.

"Karena mata kamu sudah di penuhin sama tar!" Jawab gue ngawur. Mew mengelus perut gue sambil mempoutkan bibir nya. "ngga sayang, kamu kan tau yang sebenarnya" jawab nya.

"Nah iya aku lebih senang sekarang karena dia sudah bisa pergi dari kehidupan kita" jelas gue. "Hah gimana? Gimana maksudnya?" Tanya Mew yang tidak paham. Akhirnya gue pun menceritakan hal tadi dengan Mew. Mew yang paham pun menganggukan kepala nya.

"Kamu berhasil buat dia sadar?"
"Heum seperti itu kurang lebih"
"Ngga kamu tonjok atau pukul gitukan?"
"Ishh kamumah! Aku bukan preman pasar! Aku juga masih ada kesadaran yakali mau gelut di kampus!"
"Hehe kan biasanya gitu"
"Bilang aja kalau kamu masih mikirin dia. Iyakan? Ngaku ga!"
"Ngga yang.. kamu doang yang ada di pikiran ku. Mana ada orang lain? Udah sesak"

Kata Mew yang sukses bikin gue blushing. Sial pipi gue panas banget setelah perdebatan dengan dirinya gue malah jadi kaya gini. Malu woilah!

Mew semakin mempererat dan terus mendusel di tubuh gue. "Ya bagus kalau dia sadar mah, jadi aku ga susah-susah lagi berurusan sama dia" kata Mew.

"Oiya jelas... Kamu harus berterima kasih sama aku" kata gue. Sekarang gue sama Mew sudah berada di atas kasur. Mew menindih gue yang berada di bawah nya. "Terimakasih sayang" ucapnya yang kini sudah mengecup kening gue.

Bibirnya sekarang mengarah ke bibir gue. Dan cup..
Dua bibir yang saling sentuh kini sudah saling lumat. Mew melumat dan menghisap bibir gue. Tangan gue pun terus meremas rambut Mew menyalurkan rasa nikmat yang sedang gue dapatkan.

Kecupan terakhir begitu sangat memabukkan hingga gue enggan melepas pagutan bibir kami. Namun Mew sekarang sudah melepas ciuman kami. Dan saliva kami pun terputus karena bibirnya sudah berpisah. Gue segera memeluk tubuh Mew.

"Mas.. mau main?" Tanya gue. Mew yang memejamkan matanya pun kini segera membelalakkan matanya. Gemas sekali. Tanpa jawaban Mew langsung saja menindih dan menghujami tubuh gue dengan ciuman ciuman panas itu. Dan seterusnya kami pun semakin larut dalam kegiatan panas kami hingga pukul 3 dini hari.

Gue capek banget dihajar mati-matian sama Mew. Memang salah kalau gue nawarin Mew buat main. Sialan besok nya gue ada kelas pagi. Sedangkan lubang gue saja sakitnya sampai cenut cenut.

Mew masih memeluk tubuh gue yang terbalut selimut. Kita masih naked terlalu malas untuk mandi dan memakai baju.

"Besok kalau masih kurang enakan kamu bisa ijin buat ga masuk dulu" kata Mew. Gue pun mengangguk saja dan mulai memejamkan mata gue.

Tangan Mew yang memeluk tubuh gue itu kini bermain dengan puting gue. Gue yang mau tidur akhirnya ga jadi lagi karena tangannya yang nakal itu. "Eungh mashh udah ih besok kamu juga harus masuk pagi kan?" Pinta gue. "Kalau kamu ijin aku juga bakalan ijin. Kmu kaya gini juga gara-gara aku. Masa tega aku tinggal sendirian" kata Mew. Gue pun akhirnya menganggukan kepala dan membiarkan Mew yang masih bermain dengan tubuh gue.

Apalagi bagian bawah gue. Kami tidak memakai apa apa, tentu saja kalau miliknya berdiri akan menusuk bokong gue. Aduh sialan punya pacar sangean banget. Tapi gapapa lah, kalau sange nya sama gue. Kalau sama yang lain bisa saja gue potong kecil kecil milik nya itu pakai pisau daging! Gue terkekeh membayangkan nya. Pasti sakit sekali.

Seperti di ninabobokan, sekarang gue sudah terlelap. Ntah apa yang sedang Mew lakukan gue ga tau.
_________________

Jam sudah menunjukkan pukul 10 pagi. Sedangkan gue sama Mew baru saja terbangun dari tidur kami. Suara gue semakin serak saja gara gara terus mendesah tadi malam.

Gue membalikkan badan menghadap ke arah Mew. Lalu gue kecup bibirnya itu. Mew yang terbangun pun tersenyum ke arah gue. Lalu dirinya kembali mencium bibir gue.

"Heungh mandi ayok, terus kita cari sarapan" ucap Mew. Kami benar benar bolos kuliah hari ini. Biarin saja. Yang penting besok kita sudah fresh lagi.

"Yahh.. tapi bawah ku sakit, kamu aja yah yang cariin makan buat aku?" Pinta gue. Mew pun tersenyum dan segeralah dia menggendong gue ala bridal style menuju kamar mandi.

"Haha punya mu berdiri kenapa?" Tanya Mew yang melihat kearah anu gue. Ishhh dasar. Gue pun menarik telinga nya dan segera menutup milik gue itu. "Aduhhhh sakit jangan di tarik sayang" rengek nya. Gue hanya terkekeh mengalungkan tangan gue di leher nya itu.
Kami pun segera mandi dan membersihkan tubuh kami. Tidak kami tidak main lagi. Bawah ku masih sakit sekali, Mew tidak akan tega jika melihat ku kesakitan seperti itu.







Tbc.

Bismillah Waanjai! semua.. apakah kalian sudah mendengar kabar gembira bagi kita semua? Bahwa kulit manggis... Ehh bukan itu maksudnya tentang kesayangan kita yg udah MGPFG hehehe bengek bund.. 2 nov 2020 jgn sampai lupa oke. Kemarin! Kemarin boommmmmm banget pokoknya mah! Waanjai semua masih idup? Alhamdulillah
Semoga sehat walafiat semua ya teman seperbadutan yg sekarang sudah graduate. Cie graduate. Yaudahlah saya bengek banget. Doakan yang terbaik untuk mewgulf oke. sekian bacodan dari saya. Sekian tumpengan es batu yok

 Sekian tumpengan es batu yok

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌈☀️🌻☀️🌻☀️🌻☀️🌻🌈

ANAK GUNUNG [MEWGULF] ✓bxb [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang