21 [ MEET UP ]

1.4K 142 11
                                    

Pegal semua rasanya. Ini memang pertama kalinya Gulf dan Tinut pergi ke bar. Kepala Gulf rasanya pusing sekali.

"Apa yang semalem gue lakuin?" Tanya Gulf sambil memijat kepala nya itu. Tinut mengambil napas dan membuangnya kasar. "Hampir saja tadi malem lu mau ngewein anak orang!" Ucapnya keseplosan. Haduh padahal dirinya berniat tidak akan memberitahu Gulf. Gulf pun membelalakkan matanya karena ucapan Tinut. Apa ngewein anak orang?!!!!

Normal POV end.
__________________

Hah gue hampir saja ngewein anak orang? Siapa? Kenapa gue ga inget apa-apa sih! Gue pun akhirnya nanya kan ke Tinut siapa orangnya. Namun Tinut menggelengkan kepalanya. "Gatau. Gue aja ga kenal" jawab nya.

Gue pun bersikeras buat inget-inget siapa orang itu tapi ingatan gue payah sekali, ga bisa inget apapun sama yang gue alami semalem.
________________________

Gue lagi mampir ke supermarket buat beli Snack kesukaan gue nih. Tiba-tiba saja ada seorang wanita yang menghampiri gue.

"Hai! Bukannya kita sudah pernah bertemu?" Sapa nya sambil menepuk pundak gue. Gue pun menoleh ke arah nya. Wanita itu lebih pendek dari gue jadi gue sedikit menunduk saat melihatnya. "Siapa?" Tanya gue. Gue rasa kita baru bertemu sekarang.

"Kau tidak ingat dengan ku?" Tanya wanita itu. Gue pun menggelengkan kepala dan hendak pergi meninggalkan wanita aneh ini. Tiba tiba saja tangan gue di raih sama dia dan di tarik ke pojok ruangan. "Hei mbak. Apa apaan nih?!" Kata gue ga suka.

"Setelah kau menonton ini pasti kamu bakalan inget" kata wanita tadi yang sedang mengambil handphone nya lalu memutar video 2 orang yang sedang berciuman panas di dalam bar.

Dan shit! Itu laki nya kenapa mirip banget sama gue?! Gue masih pantengin aja nih videonya. Dan... Ada Tinut juga?! Sial! Gue baru inget kalau kemarin pas di bar kata Tinut gue hampir saja buntingin anak orang. Dan ternyata ini orangnya! Astaga.

Gue pun segera menepis handphone itu dan berjalan meninggalkan nya. "Hei kau mau kemana?" Tanya wanita tadi yang masih mengejar gue. "Hapus videonya!" Perintah gue yang masih berjalan tanpa menghiraukan wanita itu.

"Tidak akan" jawabnya. Gue pun menoleh geram ke belakang sambil mengepalkan tangan gue. "Hapus!" Ucap gue tajam. "Tidak. Sebelum kau menjadi pacarku!" Ucapnya.

Hah? Pacar? Sialan aneh sekali. Kita saja tidak kenal. Dan lihat, jelas di video itu dia duluan yang memulai. Kalau gue sadar juga ga bakal lakuin itu ke orang yang ga gue kenal. Shit! Jalang!

"Jadi kau mau kan jadi pacar ku?" Tanya nya yang sekarang sudah memegang tangan gue.

"Ga! Lu aja siapa? Gue ga kenal tolong.." ucap gue.

"Makanya ayo kita kenalan, nanti bisa dilanjut ke pelaminan" katanya ngawur. Gue pun semakin jijik dengan wanita itu.

"Aku Poom, kamu?" Tanya nya. "Gulf" tanpa sadar gue malah nyebutin nama gue dong.

Lalu Poom langsung bergelayutan di lengan gue. Gue pun risih banget sama tingkah nya ini. Ntah dari mana gue mendapat ide konyol ini ntah dari mana.

"Maaf gue udah ditunggu pacar gue. Jangan gelayutan gini. Ntar pacar gue bisa ngamuk" kata gue bohong. Padahal mah gue aja jomblo. Ga ada pacar gue Cok. Udah kan si Poom udah ga bergelayutan lagi.

"Kamu punya pacar?" Tanya nya dengan mata yang berkaca-kaca. "Iya. Dan gue... Gay" bohong gue semakin menjadi. Sialan dapat ide dari mana coba. Bisa bisanya ngatain diri sendiri sebagai gay.

"Apa?!!!! Lu? Gay?!" Tanya wanita itu yang sudah shock. Haha goblok banget. Biarlah setidaknya ini sedikit membantu. Wanita tadi sedikit menjauh dari gue.

"Najis banget gue cipokan sama gay!" Ucapnya semakin kencang. Bisa aja karena ucapan nya mengundang perhatian orang-orang terpokus dengan kita.

"Ya! Gue gay! Makanya hapus videonya!" Kata gue dengan penuh penekanan. Poom pun akhirnya segera menghapus video itu dan pergi meninggalkan gue.

Gue pun tertawa melihat reaksinya. Ngakak banget. Lagian gue dapet ide dari mana sih bisa-bisa nya bilang kalau gue gay. Ga lah. Gue straight. Dulu.

Flashback off!
____________________________

Setelah kejadian itu, gue udah ga pernah ketemu lagi kan sama Poom. Eh sekarang malah kita ga sengaja ketemu di toko sport ini.

Gue pun segera meninggalkan dirinya untuk mencari Tinut. "Gulf tunggu!" Ucapnya. Gue pun memberhentikan diri dan menoleh kebelakang.

"Aku rindu" katanya ngawur. Gue pun mengabaikan diri nya yang masih disana. "Apa kau masih belum bisa mencintaiku?" Tanya nya. Buset mau ngakak aja. Lagian siapa yang pernah mencintai dia. Tolonglah. Dulu gue mabok. Ga sadar diri. Itupun mendapat rangsangan dari dia. Kalau gue ga dirangsang juga ga bakal lakuin hal di luar batas gitu.

"Sama saja. Kau tidak bakal pernah mencintaiku. Aku masih ingat kalau kau tidak bisa mencintai wanita, takdirmu bersama wanita, Gulf. Bukan dengan pria!" Ucapnya yang kini sudah menangis. Gue pun tetap mengabaikan nya.

Biarin saja. Gue ga bisa cinta sama siapapun kecuali Mew. Cuma dia seorang yang mampu luluhin gue yang keras kaya gini. Yah walaupun kalau lagi marah bisa saja gue bertindak keras dengan Mew. Tapi gue sayang banget sama Mew.

"Lo ga usah ngajarin gue. Ini hidup gue. Gue terima opini lo. Tapi jangan ngedesak gue buat nurut sama Lo" kata gue yang masih berdiri.

"Tapi lu berhak dapat wan..."

"Cukup! Diam! Gue punya pilihan sendiri. Lagian kita bukan siapa siapa. Gue ga sengaja waktu itu. Dan mohon maaf... Gue ga sadar karena minum alkohol. Dan yang paling penting, dari dulu sampai sekarang gue ga pernah ada rasa sama lu. Gue aja ga inget lu itu siapa. Ternyata orang lama yang sifatnya masih sama hahah" kekeh gue.

Poom mendekatkan diri nya ke gue. Hendak meluk gue. Namun Tinut lebih cepat datang ketimbang pelukan itu.

"Lagi ngapain lu? Lama banget gue tungguin juga" amuknya. Poom pun berdiri sedikit menjauh dari kami dan segera meninggalkan kami disini.

"Siapa Gulf?" Tanya Tinut.

"Oh ga inget?" Tanya gue balik. Tinut menggeleng kan kepalanya. "Udahlah ga penting juga" kata gue.

Tinut liatin barang barang itu. "Tapi kayaknya gue pernah liat" ingatnya. Gue pun mendiamkan dia. "Bukannya itu cewe yang ketemu sama kita waktu di bar itu ya? Yang... Cipokan sama Lo?" Tanya Tinut pelan. Gue pun mengendikan bahu gue.

"Kok bisa ketemu lagi sih?" Tanya Tinut. "Mana gue tau" jawab gue asal.

"Ya sudahlah lu kan udah ada mew. Jangan selingkuh!" Perintah Tinut. "Siapa juga yang mau selingkuh Cok?!" Tanya gue melirik pada Tinut. "Siapa tau keinget rasanya bibir wanita tadi". "Najis" kata gue lalu meninggalkan Tinut sendirian.

"Woi tungguin! Gitu aja ngambek Lo?! Ga asik ah! Tungguin!" Tinut segera mengejar gue yang sudah berjalan dengan langkah panjang. Gue pun memandang jengah ke arahnya.


















Tbc.

Helo helo. Cie cie H-1 gimana persiapan nya? Besok tayang loh hehehe

ANAK GUNUNG [MEWGULF] ✓bxb [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang