Sore hari kami sedang bersiap untuk turun ke bawah, gue sama Gulf lagi bongkar tenda. Setelah itu gue melipat tenda dan gue masukan kedalam tas nya. Gulf berpindah mengecek segala yang kita bawa Apakah sudah lengkap atau belum.
Matras sudah gue masukan tas. Sleeping bag juga udah gue lipet udah masuk carrier gue juga. Nesting, kompor portable dan gas nya juga sudah aman. Pakaian yang kami bawa juga udah masuk ke dalam tas. Udah lengkap lah mestinya.
Setelah itu gue menghampiri Gulf, lalu gue memeluk tubuhnya. "Yang, ngapain sih? Jangan peluk peluk dulu, ga boleh tau!" Amuknya. Gue hanya terkekeh mendengar amukan Gulf.
"Gapapa yang, sebentar aja. Mau isi energi dulu" Kata gue yang masih setia memeluk tubuh Gulf.
"Hilihhh, ngisi energi tuh makan... Bukan pelukan kaya gini!" Kata Gulf sinis.
"Aduh bawel banget kamu, yaudah iya mau makan aja aku" Kata gue lalu melepas pelukan itu dan mulai mundur menjauh dari Gulf. Lalu gue mengambil snack yang masih berada di luar tas.
Gulf tersenyum lalu menghampiri gue. Sikut gue terasa ada yang menyenggol, ternyata itu Gulf. "Mas, jangan marah, gitu aja marah ga asik ah". Lalu Gulf menempelkan kepala nya di pundak gue.
Gue yang sedang makan snack pun hanya melirik sekilas ke arah Gulf. Biarin aja, mau pura-pura marah dulu.
Gulf terus bergelendotan di badan gue. Sampai Kang Parto memanggil gue lalu Gulf sedikit menjauhkan diri dari gue. "Mas jangan marah. Nanti aku traktir deh, jangan marah tapi".
Sebenar nya kalau denger Gulf manggil gue dengan sebutan 'mas' itu gue ga kuat woi, wajahnya lucu abis.
"Ayo, udah siap semua belum?" Tanya Kang Husni. Kini semua nya sudah berkumpul.
"Sudah" jawab kami kompak.
"Tidak ada yang tertinggal? Sampah jangan lupa bawa ke bawah!" Perintah Kang Husni dengan suara tegasnya.
"Siap, sudah bersih" suara Kang Parto mewakili kami. Lalu Kang Husni pun menganggukkan kepala dan mulai memimpin doa untuk perjalanan ke bawah.
Setelah selesai berdoa. Kami pun segera menggendong carrier kita masing masing. Dan mulai berjalan meninggalkan tempat camp kami ini.
Posisi jalan seperti berangkat, gue masih di belakang Gulf. Kami pun berjalan secara hati-hati karena turunan disini juga bisa dikatakan terjal.
Namun kalau sudah biasa nanjak ke gunung ya beda lagi, akan sangat mudah bagaimana pun medan nya. Ya tapi, keselamatan adalah yang utama.
__________________________________
Tepat pukul 20:00 kami semua telah sampai di basecamp. Lalu kami merehatkan diri, Dan juga membersihkan diri.
Gue sama Gulf berniat bakal pulang besok saja. Karena ini sudah malam dan jalanan akan tampak gelap. Mending cari aman saja.
Gulf yang udah selesai mandi pun datang ke tempat gue. Lalu gue bangkit dan segera mandi bergantian dengan Gulf. Karena kamar mandi disini sangat terbatas.
Gue pun mandi dengan cepat, setelah selesai gue kembali ke basecamp. Gue melihat Gulf yang sedang menyenderkan punggungnya di tembok basecamp sambil memejamkan matanya. Gue pun berjalan menghampiri nya.
Kondisi Basecamp saat ini ramai dengan para pendaki yang akan mulai nanjak, atau bahkan baru saja turun seperti gue, Gulf dan rombongan tadi.
Gue juga melihat Kang Parto dan komunitas nya sedang bercengkrama di sebelah kami. Namun Gulf sudah memasuki dunia mimpinya. Gue pun memasukan baju kotor yang gue pakai tadi ke dalam carrier. Lalu gue mengelus rambutnya Gulf yang sedikit basah karena terkena air atau bahkan itu keringat.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANAK GUNUNG [MEWGULF] ✓bxb [COMPLETED]
FanfictionWarning! 🔞 PARA PEMBACA HARUS MEMPERTIMBANGKAN LAGI UNTUK MEMBACA CERITA INI KARENA INI CERITA GAY! JANGAN SALAH LAPAK YA READERS YANG BUDIMAN. TERIMAKASIH ____________________________ MewGulf si anak Jaksel yang demen nanjak ke gunung. Penuh denga...