32 [ KELILING KAMPUNG ]

1.2K 126 9
                                    

Sinar mentari telah menyinari bumi, sinarnya kini menembus ke celah dinding kayu kamar ini. Gue pun menggeliat karena terganggu sama cahaya itu. Perlahan gue membuka mata ini, lalu gue melihat jam Beker  di atas meja kecil disamping tempat tidur yang masih menunjukan pukul 6 pagi. Lalu indra penglihatan gue menangkap sosok pria yang setia memeluk gue di sepanjang malam. Tangannya yang kekar kini gue elus, gue pun merasakan sesuatu karena tangan Mew di penuhi oleh otot urat yang menggoda itu.

Senyuman gue terukir di bibir saat Mew mulai membuka matanya, wajah kami begitu dekat hingga Mew langsung mencium bibir gue singkat. Kebiasaan sekali. "Good morning" ucap gue tepat di sebelah telinganya. "Morning too my wife" ucapnya sambil menggesekan hidungnya dengan hidung gue. Gue pun yang tersipu malu kini menabok dadanya yang terbalut piyama itu. "Ish! Kamu!" Ucap gue sambil mempoutkan bibir. "Kenapa masih malu?" Tanya nya tak tahu diri. Gue pun langsung mengalihkan pandangan ke arah lain. Sedangkan Mew malah semakin mendusel di badan gue.

"Geli" kata gue singkat. "Ayo cuci muka jangan lupa gosok gigi juga" perintah gue. Mew pun mengangguk dan bangkit dari rebahan nya. Saat gue hendak bangkit, Mew malah menggendong gue ala bridal style, dan kami pun berjalan ke kamar mandi. Mew terus saja mencium dan mendusel di sekitar wajah dan leher gue. Kamar mandi nya di dalam kamar, jadi aman, kalau mba Sammy melihat kami yang sedang bercumbu seperti ini pasti dia sudah kehilangan napas, astaghfirullah.

Setelah sampai Mew pun mendudukkan gue di depan kaca itu dan kembali mencium bibir gue. Padahal kami belum gosok gigi, namun Mew terus saja melumat lapar bibir gue. Seenak itu kah bibir gue hingga dia enggan untuk melepaskan nya.

Semakin lama semakin panas, gue yang terbawa suasana pun semakin meremas rambut Mew kasar.

"MEW GUPI! UDAH PAGI! BANGUN JANGAN NGEBO MULU!" sialan, mba Sammy berkoar di depan pintu kamar. Gue sama Mew yang masih berciuman pun kini melepas ciuman kami. "IYA MBA, UDAH BANGUN" jawab gue dengan keras. "Dih mengganggu saja!" Ucap Mew kesal. Mew membuat wajah yang melas sekali, gue pun menggelengkan kepala. "Dihh kan udah rasa barusan" kata gue yang kini sudah turun dari depan kaca itu dan kini mensejajarkan diri dengan Mew. Tangan gue terulur untuk mengambil sikat gigi dan juga memberi nya pasta gigi. "Yaaah kurang" kata Mew yang sedang membuka keran itu.

"Yeee katamu mau keliling kampung, kalau kita cipokan terus yang ada berakhir di ranjang bukan malah jalan-jalan" jawab gue sedikit sewot. Mew pun mendengus. "Ya gapapa dong, bisa di tunda besok keliling kampungnya" kata Mew yang masih terkekeh. "Ga! Ga aku ijinin! Pokonya pagi ini kita keliling kampung. Mba Sammy sama Fiat juga sudah menunggu pastinya" gue yang masih menggosok gigi pun tak sengaja menyemprotkan busa itu kewajah Mew. Gue pun menyengir lalu membersihkan bekas semprotan itu dengan tangan gue. "Yahh yasudah, kasian juga kamu pasti masih capek" ucapnya yang kini sudah mengalahkan dan melanjutkan menggosok giginya. Gue pun tersenyum lalu segera berkumur. Kami pun tak lupa mencuci muka dan setelah selesai gue berjalan terlebih dahulu untuk berganti baju.
________________________________

"Ayok sini sarapan dulu" panggil nenek saat gue dan Mew berjalan menghampiri nya. Nenek dan mba Sammy telah menyiapkan banyak makanan untuk sarapan pagi ini. Fiat juga sudah duduk di kursinya. "Selamat pagi nenek" sapa gue sama Mew kepada nenek. Nenek membalasnya dengan senyuman "pagi Mew, Gulf" lalu kembali mengambil beberapa makanan yang masih di dapur sana. Gue sama Mew pun segera mengambil duduk bersebelahan. Mba Sammy sedang mengambilkan nasi untuk kami. Setelah semua siap kami pun segera makan bersama dengan lauk yang sangat segar ini. Sayur sup dengan ayam goreng dan masih banyak lauk yang lainnya.

Tak lama kemudian kami menyelesaikan sarapan pagi. Gue pun meneguk air itu sampai tuntas. "Jadi keliling kampung ga mas?" Tanya Fiat yang sedang mengelap bibirnya dengan tisu. "Jadi dong. Yakan?!" Gue menyenggol siku Mew. Mew pun tersenyum lalu mengangguk. "Oke. Kita naik sepeda aja yah" Jawab Fiat. Gue pun mengangguk. "Mba Sammy jadi ikut kan?" Tanya gue. Mba Sammy yang sedang membereskan sisa makan bersama nenek pun menoleh ke arah gue. "Jadi dong! Tapi tunggu sebentar, gue beres-beres ini dulu" katanya. Lalu gue pun mengacungkan jempol gue.
Mew sejak tadi hanya terdiam, gue yang merasa janggal pun, akhirnya menggenggam tangan nya yang berada di bawah meja itu. Sambil mengode bertanya ada apa? Namun Mew hanya menggeleng saja. Dih ini pasti gara-gara tadi, Mew pundungan banget sih kalau soal begituan. Gue pun masih setia mengelus tangan berurat miliknya itu.

ANAK GUNUNG [MEWGULF] ✓bxb [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang