Capek gaes ngomong panjang gini. Haha biarin semoga bocah tengil itu paham sama yang gue maksudkan. Gue pun hendak meninggalkan dia sendiri. Namun tangan gue di tahan oleh nya. Gue pun menoleh ke arah bocah tengil itu. Siapa sih namanya? Gue terlupa.
Tanpa aba-aba, bocah tengil tadi menarik tangan gue, ntah gue mau di bawa kemana sama dia. Gue pun memberontak minta dilepaskan. Namun tangan nya kini semakin erat menggandeng tangan gue. Akhirnya gue pun mengikuti dia saja.
Sampailah kita di taman belakang fakultas musik. Bocah itu menyuruh gue buat duduk di kursi panjang itu. Gue pun mengikuti perintahnya.
Mata bocah itu sekarang sudah berkaca kaca, gue juga ga tau kenapa dia jadi menangis seperti ini.
"Gue tau gue salah hiks.. ntah lah gue bego banget. Gue udah buta sama cinta. Gue sayang banget sama mas Miu, hingga bikin gue kaya gini. Gue sebenernya juga ndak mau kayak gini terus. Gue sudah berusaha buat ikhlasin mas Miu sama Lo. Tapi kalau gue sedang teringat sama kisah cinta gue saat sama mas Miu, sifat egois gue muncul dan gue ndak ikhlas harus melepas mas Miu bersama orang kaya Lo" tangan nya kini sudah mencengkram kerah kemeja gue. Gue hanya mendengarkan apa yang sedang bocah itu bicarakan. Tak ada perlawan dari gue. Gue sudah meredam emosi gue supaya tetap bisa mendengar kan apa yang dia maksudkan.
"Setelah lu bilang seperti tadi. Gue baru tersadar. Kenapa gue masih berharap sama mas Miu, kenapa gue masih mengekang dia dan kenapa gue bego banget sih hikss" tangis nya pun pecah kembali. Untung tempat ini sepi karena berada di belakang gedung, apalagi sekarang sudah memasuki malam hari. Mahasiswa pasti sudah pada pulang.
"Thanks ya lu sudah menjaga dia, lu selalu sama dia, gue minta sama lu, tolong bikin mas Miu bahagia. Tolong jangan sakiti dia. Apalagi lu menghianati dan selingkuh dari nya. Jangan. Gue mohon jangan hiks. Gue ga mau kalau mas Miu sakit hati lagi. Gue takut dia trauma sama yang namanya cinta. Gue ga mau kalau itu sampai terjadi. Please gue mohon sama lu" ucap nya yang kini tengah mengelap air matanya yang terus mengalir di pipinya itu. Gue pun menundukan kepala menahan sesak nya dada ini.
"Oke.. mulai dari sekarang, gue akan berusaha lagi supaya gue bisa ikhlasin mas Miu sama Lo, gue.. ga bakal mengganggu dia lagi apa lagi berharap bisa balik sama dia lagi. Gue mohon, sayangi dia dengan sepenuh hati. Gue ga mau dia merasakan yang sudah pernah dulu dia rasakan. Dan... Semoga kalian bisa bersama dalam waktu yang lama. Gue berharap itu bisa terwujud, gue akan berusaha ikut bahagia kalau mas Miu bahagia. Walaupun bahagia nya itu bukan bersama gue. Gue akan coba mengikhlaskan" kalimat terakhir mata bocah itu menatap mata gue tajam. Gue pun memejamkan mata gue sedikit lama dan mengambil napas dalam-dalam. Lalu gue menganggukan kepala gue menyetujui perintah dia.
"Gue juga berusaha ga bakal bikin Mew sakit dan trauma akan cinta. Lu tenang saja oke? Nanti kalau ada kabar baik gue pasti ga bakal lupa sama lu" kata gue.
Bocah itu tangisan nya semakin menjadi saja. "Udah diem ga usah nangis gitu, gue seneng kalau lu udah sadar sama yang lu lakuin itu berlebihan. Tapi.. udah deh jangan nangis lagi. Lu juga berhak bahagia sama orang yang sayang sama Lo, gue yakin, diluar sana pasti banyak yang demen sama lu, tolong, lu buka hati buat mereka dan ikhlaskan Mew bersama gue. Inget.. lu juga berhak bahagia" kata gue menyemangati bocah itu.
Bocah itu pun menganggukan kepala nya. Kini tangannya kembali mengusap air mata nya itu. "kita temenan mau ga?" Ajak bocah itu. Gue masih memandang ke arah nya saja kan ya. Gue juga takut kalau dia masih berharap sama Mew lagi. Nanti jatohnya dia malah ambil Mew balik. Cihh! Pikiran gue. Ga ga. Dia udah bilang kalau dia bakalan membenahi diri.
"Nama gue Tar. Lo?" Sapa nya.
"A-ahh.. gue Gulf" jawab gue.
Tar tersenyum ke arah gue. "Oke sekarang kita teman. Lucu ya udah lama gelut kita baru tau nama. Heum.. Gue janji gue ga bakal macem macem lagi sama mas Miu. Gue bakal hargain keputusan nya buat bahagia sama Lo" katanya yang berhasil menjawab keresahan gue.
"Hahaha yaudah pulang ayo. Udah larut juga" kata gue.
"Gue mampir kosan lu boleh kali ya. Mau cium mas Miu buat yang terakhir kalinya hehe" Tar nyengir didepan gue. Gue pun melirik ke arahnya. Hampir saja satu pukulan itu mendarat di kepala tar.
"Hehe canda. Ndak. Gue kan udah janji. Yaudah kalau lu mau pulang dulu. Gue mau disini bentar. Masih pusing nih pala" kata tar. Gue pun akhirnya bangkit dari duduk dan menepuk pundak tar.
"Yaudah gue duluan" pamit gue seraya melambaikan tangan ke arah tar yang masih terduduk disana sendirian.
____________________"Dari mana saja jam segini baru pulang?" Tanya Mew saat gue memasuki kamar kos kami.
Gue yang sedang melepas sepatu masih mengabaikan pertanyaan itu. Wajah gue lusuh dan keringat mengalir dimana mana. Lalu gue mengucap salam dan masuk kedalam kosan.
"Aku mandi dulu, nanti aku ceritain" kata gue sambil yang melewati Mew begitu saja dan meletakkan tas di tempatnya.
"Hm oke. Mandi yang bersih. Apa harus aku bantu?" Tanya Mew. Gue mencibir nya. "Itu mah mau mu doang" jawab gue yang sudah mengambil boxer lalu pergi menuju ke kamar mandi.
Setelah kurang lebih hampir 20 menit, gue keluar dari kamar mandi dan segera mengeringkan rambut gue yang basah ini dengan handuk. Tak lupa gue juga menyisir nya. Gue cuman menggunakan celana boxer dan berjalan menuju almari untuk mengambil kaos oblong.
"Setelah selesai sini makan dulu. Aku nunggu kamu dari tadi" kata Mew yang masih bermain dengan handphone nya itu.
Didepan Mew sudah tersedia 2 porsi makanan. Memang dia mah peka banget kalau gue juga laper. Haha tidak, ini memang waktunya makan malam!Gue yang sudah selesai pun menghampiri Mew dan duduk dihadapan nya. Lalu kami segera makan dan segera menyelesaikan nya.
"Heum enak" kata gue di sela-sela saat makan. Mew membeli pecel lele dan es teh.
"Ah ini aku beli di tempat baru sih. Bagus kalau kamu suka. Nanti bisa mampir lagi kesana" jawab Mew. Gue pun nyengir menganggukkan kepala gue. Mew yang gemas pun mengacak rambut gue gemas.
Tak lama kemudian kami sudah menyelesaikan makan malam kami. Sekarang aku sudah bersandar di bahu Mew dan pandangan mata gue menerawang didepan sana.
"Capek banget yah hari ini?" Tanya Mew sambil mengelus pelan tangan gue.
Gue yang tersadar pun langsung menghadap ke arah Mew. Mata gue sangat berbinar hingga Mew terheran heran dengan tingkah gue.
"Ada apa yang?" Tanya Mew yang keheranan. Gue menaik turunkan alis gue. Mew semakin terheran heran. "Dih kamu kenapa sih?" Tanya nya gemas.
Tbc.
Tharn Thara Kirigun Birthday:3
HBD! GN!Ehh salah ini mah bini nya. Ulang
Cieciecie ekhem yang udah mo kawin. Bikin momongan berapa pak? Jangan lupa titipan saya yah
KAMU SEDANG MEMBACA
ANAK GUNUNG [MEWGULF] ✓bxb [COMPLETED]
FanfictionWarning! 🔞 PARA PEMBACA HARUS MEMPERTIMBANGKAN LAGI UNTUK MEMBACA CERITA INI KARENA INI CERITA GAY! JANGAN SALAH LAPAK YA READERS YANG BUDIMAN. TERIMAKASIH ____________________________ MewGulf si anak Jaksel yang demen nanjak ke gunung. Penuh denga...