Gulf POV.
"Yah jangan ngambek. Abis pulang camping ntar aku kasih hadiah oke. Aku kasih klu deh. Klu nya yaitu pedas pedas. Nanti kita nikmatin bareng bareng. Oke yang?" Tanya Mew. Gue pun memasang wajah berfikir. "heum.. tapi kamu ga suka makan pedas kan?" "Kalau kita nikmatin bareng bareng juga enak kok. Nikmat" kata nya sambil menjilat bibir nya itu. Gue yang ngeri pun segera meninggalkan mew dan berlari duduk di samping Tinut.
"Dah nih?! Dah kumpul semua? Oke dilarang bermesraan saat makan malam!" Perintah Tinut.
"Eee busrekk ga gitu woilah emangnya ada peraturan kekgitu?" Tanya Saint ga terima. "Ada! Barusan gue yan bikin" jawab Tinut. "Udahlah nut, terima aja kenyataan nya. Jangan paksa kami gini dong" kata Iwin.
"Siapa yang maksa lu gila sih, kalian kalau mau mesra mesraan harus liat sikon nya juga kali" jelas Tinut. "Sikon? Kon?" Suara Brii ini mah.
"Ishhh kak Brii jangan ngawur ngomong nya! Sikon itu situasi dan kondisi! Ishhh" Amuk Iwin kepada Brii. Brii hanya terkekeh sambil menggaruk tengkuknya yang ga gatel itu. "Hehe Tinut ngomongnya gantung sih yang" elak nya. "Auah! Kamu itu memang mesum!" Amuk Iwin lagi.
"Hadeh capek deh, kalau ga liat orang romantisan pasti liat orang marahan. Pusing. Ga mau pacaran aja gue. Angkat tangan" Tinut pun mengangkat tangan nya itu.
"Nut, astaga... Turunin tangan Lo" kata gue sambil menutup hidung gue. Buset baunya seseorang banget kaya bunga rafflesia Arnoldi yang aduhai itu.
"Hehehe" Tinut nyengir lalu menurun kan tangan nya itu, kemudian dia mulai mencium ketek nya sendiri. Dan upsss... Mata nya membelalak lebar. Kami pun tertawa atas apa yang sudah dilakukan sama Tinut. Bego sekali.
"Mantap kan?" Tanya Mew. Tinut tersenyum sambil membuat ekspresi mabok dan mengacungkan jari tengah nya, "mantap" lanjutnya.
Kami pun semakin terkekeh saja. Setelah canda tawa yang kami ciptakan akhirnya kami pun triple dinner plus satu orang jomblo. Astaga kasian sekali. Sebenarnya gue ga mau nistain lu nut, tapi enak aja gitu bikin Lo sengsara. Hahaha canda. Ga lah gue ga bakal tega sengsarain sahabat gue yang dari orok ini.
Tak lama kemudian kami pun sudah selesai makan malam dan segera memberesi sisa makan kami. Sekarang biar Brii sama Iwin saja yang mencuci piring. Gue Mew sama yang lainnya sudah bersantai sambil menyanyi bersama dengan dialuni genjrengan gitar yang Mew mainkan.
Kami menikmati malam yang penuh bintang ini dengan di temani Snack dan kopi hangat serta pemandangan indah ini. Api unggun juga sudah menyala, suasana hangat pun semakin tercipta saat melihat wajah Mew yang sedang memetik gitar itu. Seksi sekali. Gue suka saat melihat dia bermain gitar. Adem banget. Mata nya juga menatap dalam mata gue. Gimana ga saling coba. Auah! Mew itu suka bikin gue kaya orang gila saja. Terkadang gue senyum senyum karena tingkahnya yang romantis itu, terkadang gue merasa egois karena selalu marah sama dia. Tapi Mew selalu sayang sama gue. Gue tahu itu. Dan gue juga sayang sama Mew. Sayang banget sampai kapan pun gue sayang sama dia.
Bughhhhh
Gulf pov end.
____________________Normal POV.
Bughhhhh
Semua orang yang sedang menikmati alunan suara gitar pun terkejut bukan kepalang karena tiba tiba saja Gulf terjatuh dantak sadarkan diri.
Mew yang membawa gitar pun segera meletakan gitar nya jauh dari dirinya. Iwin dan Brii yang sedang mencuci piring juga langsung berlari menghampiri Gulf.
"Ebusett ya tuhan.. ini kenapa lagi sih sahabat gue?" Tanya Tinut yang kebingungan sama Gulf. Tinut terus menggoncangkan tubuh Gulf itu.
"Sayang.. bangun... Sayang kamu kenapa? Jangan gini dong.. aku khawatir sama kamu. Jangan ngelawak lah Gulf.." kata Mew yang sudah memeluk tubuh Gulf.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANAK GUNUNG [MEWGULF] ✓bxb [COMPLETED]
FanfictionWarning! 🔞 PARA PEMBACA HARUS MEMPERTIMBANGKAN LAGI UNTUK MEMBACA CERITA INI KARENA INI CERITA GAY! JANGAN SALAH LAPAK YA READERS YANG BUDIMAN. TERIMAKASIH ____________________________ MewGulf si anak Jaksel yang demen nanjak ke gunung. Penuh denga...