Matahari telah bersinar, cahaya nya masuk ke celah tirai kamar kami. Gue yang masih setia di peluk sama Mew pun terganggu karena sinar itu.
Tangan Mew gue lepas pelan supaya tidak menggangu tidurnya. Setelah terlepas, gue pun hendak berdiri dan akan memasak sesuatu untuk sarapan kami.
"Akhh shiiiit! Pinggang gue sakit banget anjir!" Eluh gue sambil memegang pinggang. Memang sih gue belum memakai celana. Biarin aja orang sama Mew doang, lagian Mew juga masih tertidur, pasti dirinya tidak akan melihatnya.
"Mau kemana hem?" Sialan ternyata Mew terbangun karena bacot gue yang kegedean ini. Gue pun menoleh ke arahnya. Mew sedang menutup mulutnya yang menguap itu. Selimut juga masih membalut badan Mew.
"Masak" jawab gue singkat.
Mew pun mencoba mengumpulkan nyawanya, lalu menarik tubuh gue hingga gue terjatuh ke kasur lagi. Mew segera memeluk tubuh gue dan mendusel pada tubuh gue.
"Ishhhh geli" ucap gue sambil menggeliat. "sini aja. Kamu capek" ucapnya sambil mengecup punggung gue. Gue pun hanya memejamkan mata. Ingat, Mew sama gue masih naked karena kami malas memakai baju lagi. Nanti saja sehabis mandi pasti kami pakai baju ko..
"Emang ga mau sarapan hm?" Tanya gue. Mew terus saja mendusel di tubuh gue. "Sarapan, tapi bentar, nanti aku beliin aja" ucapnya yang sekarang sudah mencium bibir gue. Gue pun menatap jengah kearah nya. Padahal gue mau masakin buat dia, ehh dia malah mau beli makanan di luar. Pundung banget gue. T-tapi.. ya sudahlah pinggang gue juga remuk banget karena di hajar Mew semalem.
Kurang lebih ada 30 menit, Mew masih setia menduselin tubuh gue. Setelah mengecup kening gue. Mew pun bangkit dari kasur tanpa memperdulikan bokongnya yang terekspos itu, lagian sama gue, kan udah sering lihat nya.
Mew yang mengambil handuk pun menuju kamar mandi dan segera menutup pintunya. Gue yang masih terbalut dengan selimut akhirnya gabut juga. Gue pun mengambil handphone dan segera menyalakan musik yang Sheila on 7 nyanyikan.
Tak lama kemudian, Mew kembali dengan celana boxser dan segera mengambil kaos dan celana pendek di almari nya, lalu memakainya, tak lupa Mew memoles pomade dirambutya dan segera menyisirnya. Mew mengambil baju dan celana milik gue lalu dia lempar ke arah gue. Dan gue pun menangkapnya. Lalu tanpa memakai celana dalam, gue segera mengenakan pakaian tadi.
"Mau apa hmm?" Tanya Mew. Gue pun melihat ke arah Mew dengan memasang wajah berpikir dan akhirnya gue menemukan makanan itu.
"Bubur ayam" kata gue. Sumpah ini tenggorokan sakit nya minta ampun, serak banget karena gue mendesah semalaman. Yaudah lah gue minta bubur aja.
"Bener? Sama?" Tanya nya lagi. Gue pun mengendikan bahu gue. "Udah ah itu aja" kata gue akhirnya.
Mew pun mencium pipi gue, lalu segera memakai sandalnya. "Jangan kemana-mana" ingat nya kepada gue. Gue pun mengangguk, ya kali orang pinggang gue aja sakit mau jalan juga pantatnya cenut cenut. Mew pun segera menutup pintu dan mencari sarapan pagi hari ini untuk kami.
Saat menunggu Mew, gue mendengar lagu pengantar tidur, tak sadar pun gue akhirnya terjatuh ke alam mimpi.
_____________
"Sayang, Gulf.. bangun, sarapan ayok" kata Mew sambil menepuk pelan pipi gue. Gue pun menggeliat karena terganggu sama tepukan itu.
Perlahan namun pasti gue membuka mata, masih blur, dan gue segera mengucek nya. Gue melihat Mew yang sedang menyiapkan bubur di mangkok itu,
dan ada juga susu hangat yang sudah berada di gelasnya.
Dan apa-apaan ini. Mew membeli begitu banyak cemilan.
Gue pun memandang heran ke arahnya. "Hadiah buat kamu" ujarnya. Gue pun mengesot sampai ke lantai bawah kasur dan segera bersandar di tepi kasur. "hadiah apa?" Tanya gue.
"Ya hadiah pokonya. Mau tidak?" Tanya nya. Gue pun mempoutkan bibir gue. "Ishhhh! Ya mau lah!" Kata gue ngegas. Mew pun terkekeh pelan dan mengambil mangkok bubur itu.
"Mau di suapin apa makan sendiri?" Tanya nya yang terlalu memanjakan gue. Gue pun mengambil mangkok itu. "Makan sendiri, aku masih kuat ya buat angkat ini" kata gue lalu menyendok bubur itu dan memakannya. "oihhh! Panaaaass!" Kata gue setelah memakan bubur itu. Mew terkekeh lagi. "Makanya berdoa dulu, lalu di kipas buburnya, orang baru jadi kata yang jual hmm" ucapnya.
Gue pun semakin mempoutkan bibir gue. "Ishhhh orang kamu aja ga bilang!" Gue amuk aja lah. "Cup cup, sini aku suapin aja" kata Mew. Gue menggeleng. "Gamau ah, aku sarapan ya kamu juga sarapan, buru!" Kata gue. Akhirnya Mew pun memakan bubur miliknya itu. Memang kalau habis olahraga malam biasanya kami memakan bubur di esok harinya. Biar gampang nelennya aja.
Keheningan mulai tercipta dan hanya ada suara benturan antara sendok dan mangkok milik kita. Memang kalau makan sebaiknya jangan sambil bicara takutnya nanti tersedak dan malah makin sakit tenggorokan nya.
Setelah beberapa lama, gue sama Mew sudah selesai sarapan, dan Mew segera membereskan sisa makan kami. Padahal mau gue cuciin. Tapi kata Mew ga usah, biar dia saja. Orang gue juga masih sakit dan tentunya itu juga gegara dihajar sama Mew. Ewww! Tapi gue suka kalau Mew yang hajar hehe.
Mew pun segera kembali dan menghampiri gue yang masih terduduk di lantai yang bersandar tepi kasur. Mew memeluk pinggang gue dan mencium perut gue. "Jangan nakal ya dek" katanya pada perut gue. Gue pun tersenyum geli, dan menabok pala nya itu. "Orang ga ada bayinya" Kata gue sambil terkekeh. Mew pun mempoutkan bibirnya itu. Lucu juga Mew berhalu sampai titik ini. Seinget gue baru sekarang Mew halusinasi tentang bayi.
"Emang mau punya anak?" Tanya gue. Mew yang sedang rebahan di paha gue pun memandang mata gue.
"Gatau. Ribet ga?" Tanya nya. Gue pun menggelengkan kepala sambil menautkan kedua alis. "kamu aja mikirnya gitu, kalau ga mau ya sudah gapapa" kata gue yang sekarang menatap ke arah lain.
Masa mau punya anak ga mau ribet, yaudah lah gausah aja dari pada sudah ada anaknya tapi Daddy nya malah ga urus dia. Kasian banget. Ga tega gue mah.
Mew pun menyium perut gue lagi. "Lihat tuh. Papa mu ngamuk-ngamuk mulu dari tadi. Lagi peemes kali ya dek" bisiknya di kalimat terakhir sambil mengelus pelan perut gue.
Gue pun terkekeh lagi karena halunya itu. Tangan gue terulur untuk mengelus rambut halus milik Mew. Dan dengan menundukkan kepala, bibir kami pun bertemu dan terciptalah lumatan di pagi ini. Morning kiss. Olahraga bibir yang setiap pagi kami lakukan.
Setelah dirasa cukup, gue melepas ciuman tadi dan menunjuk kearah cemilan yang Mew beli tadi. Benar-benar orang kaya pacar gue mah. Beli camilan banyak banget orang di kulkas aja masih ada, dia malah beli lagi. Yasudah lah gue ga mau ini sia-sia akhirnya nya gue sama Mew pun memakan camilan ini bersama sambil masih membahas tentang anak tadi.
Tbc.
________________
KAMU SEDANG MEMBACA
ANAK GUNUNG [MEWGULF] ✓bxb [COMPLETED]
Fiksi PenggemarWarning! 🔞 PARA PEMBACA HARUS MEMPERTIMBANGKAN LAGI UNTUK MEMBACA CERITA INI KARENA INI CERITA GAY! JANGAN SALAH LAPAK YA READERS YANG BUDIMAN. TERIMAKASIH ____________________________ MewGulf si anak Jaksel yang demen nanjak ke gunung. Penuh denga...