Tak lama kemudian kami sudah sampai di kost, Dan Gulf segera memasakan makanan untuk makan malam kami. Gue menunggu Gulf dengan memainkan game di HP gue. Karena saat memasak, Gulf akan malu dan gugup jika gue ada di sampingnya.
Pernah sekali, gue memeluknya dari belakang lalu Gulf malah menumpahkan masakannya karena kaget katanya. Akhirnya gue pun sampai sekarang ga pernah melihat mau pun nemenin dia saat masak.
Sial, noob banget gue. Sama bocil aja kalah, gue lagi maen FF, baru 15 menit aja udah di kill dong. Huftt! Gue pun membuang asal handphone gue, lalu gue merebahkan tubuh gue di kasur empuk ini. Gue pun memejamkan mata, dan masih terbayang soal tadi, hahah memang gue selalu kalah kalau main FF mah.
Tak lama kemudian, Gulf datang membawa satu 2 piring berisi nasi, nuget, tempe dan tahu goreng sama sambel tomat.
Walaupun sederhana gue masih bersyukur karena ada Gulf yang selalu memasak untuk kami makan. Wajar kalau dia memasak makanan seperti ini, lagian dia juga cowo. Tak apa yang penting kita masih bisa makan bersama.
Gue pun duduk berhadapan dengan Gulf, "lauk nya ini gapapa kan?" Tanya Gulf sambil memberikan satu piring untuk gue.
Gue pun tersenyum ke arah nya. "Gapapa sayang, emang aku pernah nolak sama yang kamu bikin?" Tanya gue. Gulf itu terlalu sering bertanya itu sama gue. Astaga pacar gue gemesin banget yakan.
Lalu Gulf memasang wajah berfikir. "Hmm seperti nya pernah, waktu awal aku masak nasi goreng kamu pernah nolak kan?"
Gue pun menyengir sambil menggaruk tengkuk gue yang ga gatel. "Hehe iya juga yang". Lalu Gulf menyibirkan bibirnya menirukan bibir gue.
Yah! Asal kalian tahu saja. Pertama kali gue makan masakan Gulf itu kan, beuhhh... Asin lekak kaya mau kawin gitu uhh. Jadi kebayang rasanya, akhirnya waktu itu gue pun ga jadi makan masakan dia. Akhirnya kita pergi ke angkringan ibu cantik buat makan malam kita. Hehe gapapa lah, namanya juga masih belajar.
"Yaudah ayok makan, keburu dingin nih" Ucap Gulf. Gue pun mengangguk lalu mulai membasuh tangan dengan air.
Saat gue mau masukin nasinya. Gulf menahan gue. "Udah baca doa belom?" Tanya Gulf. Gue pun nyengir lagi. "Belom hehe. Ayok baca bareng, Aku yang mimpin" akhirnya kita pun berdoa dan mulai makan.
Uhhh sambalnya Gulf emang 11 12 sama Gulf. Sama sama panas. Gue demen sama yang beginian. Memang ga pernah ngecewain Gulf mah. Ah kecuali nasi goreng first time nya haha.
"Minum yang minum" Kata gue yang kepedesan, Gulf mengambil gelas air putih disebelah nya. Gue pun langsung meneguk nya sampai tuntas tak tersisa.
"Enak kan?" Tanya Gulf. Gue iyain kan. Emang enak, kalian harus nyoba. "Enak yang, gila aja sepedes ini kamu masukin berapa cabai?" Tanya gue yang masih kepedesan.
"100 cabai! Uhukkkk" Ucap gulf dengan semangat, sampai sampai di tersedak makanan yang masih ada dimulutnya. Gue pun segera mengambil gelas minum buat dikasi ke Gulf. Lalu Gulf menerima dan meminumnya.
"Pelan-pelan sayang, Kan jadi kesedak" Kata gue sambil mengusap-usap punggungnya pelan. Gulf mengangguk, "uhh sakit yang, panas" Kata Gulf sambil merem melek. Lucu abis mukanya.
"Yah kamu bikin sambel pake 100 cabai, mau bolak balik kamar mandi terus hm?" Tanya gue dengan ekspresi sedikit sinis.
"Ya becanda elah, ga mungkin juga aku kasi 100 cabai, sayang kalau cabai segitu banyaknya cuman di bikin sambel doang, mending buat masak yang lain aja" Kata Gulf lalu menyantap makanannya lagi.
"Ckk dasar, jiwa emak emak nya muncul nih heheh" kekeh gue. Lalu Gulf nyengir didepan gue. "Ya kamu kalau mau beli cabai kan bisa bilang ke aku, ntar aku beliin" gue melanjutkan perkataan gue.
"Iya iya, orang kaya.. Kan penghematan namanya yang, kamu mah, jangan boros-boros, ditabung aja buat kita nikah nanti!" Perintah nya. Gulf masih santai mengunyah makanannya.
Gue pun tersenyum lalu menjawab, "siap bapak negara, Akan saya lakukan perintah anda. Tapi kalau yang satu ini sudah dipersiapkan sendiri kok" Kata gue.
Gulf memandang ke arah gue, "apanya yang sudah dipersiapkan?" Tanya nya heran. Gue pura-pura berfikir. "Apa yah..? Ah nanti kamu bakal tahu sendiri" Kata gue.
Gulf hanya mengangguk lalu kembali menyuapi mulutnya sendiri.
"Kamu buruan makan, ngomong terus dari tadi!" Amuknya, gue pun terkekeh.
"Iya iya galak banget sih kamu" Kata gue sambil mencubit pipinya Gulf yang gembul itu.
Gulf melotot ke arah gue sambil mengacungkan kepalan tangan nya ke arah gue. Gue hanya nyengir lalu kembali makan lagi.
'drrrttt drrrtttt'
Handphone gue bergetar karena gue silent saat tadi lagi main FF. Gue pun mengambil handphone yang tadi gue buang asal di atas kasur itu.
"Siapa Yang?" Tanya Gulf. Nomor yang ditampilkan belum gue simpen. Pas mau gue angkat eh malah putus panggilan nya.
Lalu gue pun meletakkan handphone gue dikasur lagi, "ga tau, belum aku simpen nomor nya" Kata gue, Gulf hanya menjawab nya dengan "ooooo."
Gue sama Gulf sudah selesai makan, Gulf langsung membawa sisa makan kami ke dapur, tepatnya di wastafel untuk Gulf cuci.
Kenapa gue ga bantu? Ya karena Gulf ga ngijinin gue. Katanya biar dia aja, sebagai istri yang baik harus bisa melayani suami nya dengan baik, gitu katanya. Yaudah gue nunggu lagi aja deh.
Saat gue masih menscroll beranda Instagram, tiba tiba panggilan itu muncul lagi. Gue pun segera menerima panggilan itu.
"Halo?" Suara gue.
"Mas?" Suara orang diseberang sana. Gue yang hapal sama suara ini pun segera memustukan panggilan secara sepihak.
Mau apa lagi sih anak itu, lagian nomor yang dulu-dulu udah gue blokir sekarang malah ganti nomor lagi, sialan.
Gue masih misuh aja nih di kasur. Dengan tangan mengacak rambut kasar, Gulf datang menghampiri gue. "Kenapa?" Tanya Gulf. "Ga ada yang, dosen nih masa barusan malah ngasih tugas" bohong gue. Yak, Gulf tidak tau soal masa lalu gue sama Tar. Dan gulf tidak pernah kenal dengan orang yang bernama Tar itu.
"Oh... Yaudah gih kerjain sana. Aku mau tidur dulu, capek" pamit Gulf lalu memposisikan tubuhnya untuk tidur.
"Yah ga kiss dulu?" Tanya gue. Gulf melirik ke arah gue. Namun Gulf tak ada niatan buat bangkit dari rebahan nya dan Gulf pun segera memejam matanya.
"Dek, kiss dulu, kamu mah.." Kata gue. Gulf hanya berdehem dia masih berbaring disana.
"Yaudah kalau ga mau kiss. Aku mau bikin tugas dulu" Kata gue yang hendak bangkit dari duduk.
Lalu tangan gue ada yang nahan, ternyata itu Gulf, gulf segera mencium bibir gue cepat dan segera merebahkan dirinya lagi. Gue pun tersenyum dengan tingkah nya.
"Selamat malam Gupi, mimpi indah" Kata gue sambil mengelus rambut nya pelan. Lalu gue mengecup keningnya sedikit lama. Dan gulf segera terjun kedalam alam mimpinya.
Tbc.
_____________Vote komen share nya menkk!
Tengkyuuuu
Monmaap blom bisa mupon dari my sunflower
KAMU SEDANG MEMBACA
ANAK GUNUNG [MEWGULF] ✓bxb [COMPLETED]
FanfictionWarning! 🔞 PARA PEMBACA HARUS MEMPERTIMBANGKAN LAGI UNTUK MEMBACA CERITA INI KARENA INI CERITA GAY! JANGAN SALAH LAPAK YA READERS YANG BUDIMAN. TERIMAKASIH ____________________________ MewGulf si anak Jaksel yang demen nanjak ke gunung. Penuh denga...