part 28

80 19 1
                                    

    Seungyoun membawa Wooseok ke sebuah makan cepat saji yang menyajikan sandwich roll. Sebenarnya agak awkward karena tidak ada salah satu dari mereka yang memulai pembicaraan. Wooseok sedang sibuk menenangkan debaran jantungnya, begitu pun Seungyoun.

    "Hmm lu mau ngomong sesuatu sama gue Youn?" Tanya Wooseok. Seungyoun bingung harus menjawab apa.

    "Itu... Seok gua mau minta maaf" ucap Seungyoun

    "Untuk?"

    "Waktu itu gue udah nyakitin lu, gak seharusnya gue ngomong kayak gitu". Wooseok masih belum bisa mencerna apa yang Seungyoun maksud. "Yang gue nolak lo". Akhirnya Wooseok faham.

    "Oh... itu. Hmm gak apa-apa Youn itu kan udah lama banget, gue udah lupain kok".

    "Gue tetep gak enak Seok. Gue juga mau ngucapin makasih karena waktu gue sakit lu ngurus dan jaga gue."

     "Gue kan udah bilang gue cuma mau bantuin lu Youn."

     "Iya, makasih ya lu udah bantuin gue" ucap Seungyoun, Wooseok membalasnya dengan tersenyum. Inilah Seungyoun yang dia kenal, Seungyoun yang ramah.

     "Eh iya kalau ada waktu Dodo mau jalan-jalan bareng lagi katanya, dia mau ketemu Ujun juga katanya." Ajak Seungyoun.

     "Boleh Youn nanti gue bilang ke Hyeongjun ya"

    "Weekend ini bisa gak Seok?".

    "Kayaknya nggak bisa Youn, soalnya dua minggu ini ada pelatihan intensif sama tim olim"

     "Oh... pulangnya jam berapa?"

     "Belum tahu sih, belum dibilangin, tapi kemungkinan sampai sore, makanya gua izin gak ke toko dulu"

     "Oh gitu Seok"

     Seungyoun cukup bingung bagaimana lagi cara mendekati Wooseok. Dia tidak mau mengganggu pelatihan Wooseok, tapi dia juga mau mendekati Wooseok. Beruntung sekali Han Seungwoo yang bisa selalu berada di dekat Wooseok. Tidak, Seungyoun tidak boleh menyerah.

***

     "Si Suyono tadi nemuin lu Seok?" Tanya Byungchan, seperti biasa dia di kamar Wooseok untuk mengerjakan PR.

    "Kok lu tau Chan?" Tanya Wooseok balik.

     "Pas jam istirahat dia nyariin lu, gua kan gak tau lu selesai jam berapa pelatihannya, yaudah gua suruh dia nunggu aja"

     "Oh..."

    "Kok 'oh' doang, lu diajakin kemana?"

    "Cuma makan doang kok Chan."

     "Beneran itu doang?"

      "Hmm... sebenernya dia ngajakin buat jalan-jalan pagi pas Weekend sama adik sepupunya juga."

     "Tuh kan bener" ucap Byungchan sambil menjentikkan jarinya

     "Apanya yang bener?" Wooseok menutup bukunya.

     "Dia lagi deketin lu Seok. Gue udah feeling kenapa belakangan ini dia perhatian banget sama lu, suka curi-curi pandang kalo ketemu lu. Tiba-tiba nongol di panti, pasti dia nguntit lu gua yakin banget. Terus tadi sampai nungguin lo selesai pelatihan padahal gak tau lu selesai jam berapa." Ucap Byungchan cepat seperti sedang ngerapp.

    "Hmm... sebenernya gua juga ngerasa gitu Chan, tapi kenapa? Dia kan gak suka sama gue?"

    "Karena lu udah cantik. Nyadar gak sih lu banyak banget yang merhatiin lu semenjak lu ganti penampilan, bahkan disaat lu balik pake kacamata besar lu ini"

    "Iya sih Chan."

   "Tapi gue gak setuju ya dia deketin lu. Gue lebih bahagia calon kakak gue yang deket sama lu".

   "Calon kakak? Kak Seungwoo?"

   "Iyalah emang bapak gua mau nikah ama siapa lagi? Seok Kak Seungwoo itu udah perhatian ama lu sebelum lu ubah penampilan lu loh, dia lebih tulus sama lu"

     Wooseok terdiam, kenapa pembicaraannya jadi sejauh ini? Wooseok tidak sedang ingin menjalin hubungan dengan siapa pun. Jika kedua laki-laki itu sedang mendekatinya dia ingin menganggapnya dekat sebagai teman saja. Seungwoo maupun Seungyoun keduanya adalah laki-laki baik.

                            ***

Pelatihan intensif sudah berjalan lima hari, soal-soal yang diberikan semakin banyak dan sulit. Eunsang dan Junho sedikit kesulitan karena banyak sekali materi yang belum dipelajari mereka. Ke-tiga kakak kelas mereka untungnya selalu membimbing mereka. Lingkaran mata hitam mulai bermunculan dibawah mata ke-lima peserta, mereka bukannya khawatir atau kelelahan tetapi ketika melihat satu sama lain malah saling tertawa.

     "Eunsang yang kayaknya paling item deh haha" tawa Yuvin.

     "Masa sih kak? Kakak kali, makin item aja itu matanya jarang keluyuran lagi haha" balas Eunsang, mereka masih belum memulai pelatihan karena menunggu Pak Dongwook. Tidak lama kemudian Pak Dongwook tiba di ruang belajar sambil membawa tumpukan soal bersama Seungwoo.

     "Anak-anak ini soal kalian untuk hari ini ya." Ucap Pak Dongwook sambil menaruh soal di atas meja.

     "Makin hari-makin tebel aja kayaknya Pak? Kemarin aja baru selesai itu satu tumpukan" ujar Yuvin.

     "Ya wajar kan waktunya semakin dekat, minggu depan akan lebih banyak ya. Tapi kalian jangan menganggap ini sebagai beban ya, banyak istirahat jaga kesehatan Bapak tidak mau kalian sampai memaksakan diri. Tuh lihat, lingkaran matanya mulai hitam loh. Jangan bergadang ya!" nasehat Pak Dongwook.

    "Kalau Yuvin saya kira dia bergadang karena nge-game Pak" ledek Seungwoo

    "Kagak ya bang, mana sempet gua nge-game. Bohong Pak jangan dengerin bang Seungwoo". Ujar Yuvin, yang lainnya hanya menertawakan interaksi mereka.

     "Yasudah kalian boleh mulai mengerjakan, Bapak juga harus segera ke kelas karena ada jam" pamit Pak Dongwook, mereka pun mengambil soal dan mulai mengerjakan.

     Hari ini sebenarnya Seungyoun ingin mengajak Wooseok makan bersama lagi, tetapi bundanya minta ditemani ke supermarket. Sudah empat hari berturut-turut Seungyoun menunggu Wooseok selesai pelatihan dan mengajaknya makan. Sesekali pula Seungwoo ikut bersama mereka makan, Seungyoun tidak bisa menolak karena Wooseok mengizinkannya ikut, bahkan kemarin seluruh anak-anak olim ikut bersama mereka makan. Seungwoo sekalian ingin melihat sejauh mana Seungyoun mendekati Wooseok.

     Seungyoun sudah mengabari Wooseok hari ini dia tidak menunggunya karena bundanya minta ditemani belanja. Sebenarnya Wooseok merasa tidak nyaman juga Seungyoun menunggunya setiap hari.Wooseok memang senang sikap Seungyoun sudah berubah baik, tapi sampai menunggunya setiap hari selesai pelatihan dan makan bersama Wooseok rasa itu berlebihan.

     "Kok gak ada Seungyoun? Kamu gak bareng dia Seok?" Tanya Seungwoo saat mereka keluar ruangan dan tidak mendapati Seungyoun.

      "Seungyoun nemenin bundanya belanja kak"jawab Wooseok.

      "Oh gitu" Bagus deh. "Berarti kamu bisa makan bareng saya kan?" Tanya Seungwoo

      "Hmm bisa kak. Kakak mau makan mie tarik lagi?"

       "Gantian deh. Kamu mau lagi mau makan apa? Saya temenin."

     

About UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang