Di perjalanan menuju optik, Seungyoun yang sedang menyetir terus melirik-lirik ke Wooseok. Wooseok menyadarinya, tapi dirinya mencoba tidak peduli dan terus memandang ke luar jendela. Tiba-tiba handphone Seungyoun berdering, Seungyoun mengangkatnya, karena handphonenya langsung terhubung dengan setir mobil dan di loudspeaker, Wooseok bisa mendengar pembicaraan Seungyoun.
Seungyoun pun lupa memutuskan hubungan Handphone dengan mobilnya, tapi karena itu telepon dari orang yang sangat penting mau tak mau langsung dia angkat.
"Halo bunda" sapa Seungyoun
"Youn kamu udah makan siang belum nak? Jangan telat makan ya!" Ucap bunda Seungyoun lembut.
"Udah bunda tadi Youn mampir ke rumah Hangyul, maminya lagi masak banyak terus Youn disuruh ke rumahnya hehe"
"Oh gitu, nanti bunda telepon maminya Hangyul deh buat ucapin terima kasih. Kamu katanya besok ulangan sejarah, udah belajar belum? Jangan main bola terus sayang!"
"Udah bun, tenang aja hehe. Aku harus banyak latihan bun, bentar lagi ada tanding soalnya"
Mendengar pembicaraan Seungyoun dan ibundanya, Wooseok hanya bisa tersenyum, ternyata Seungyoun begitu lembut jika berbicara dengan ibunya.
"Kamu minta ajarin aja sama temen kamu yang manis itu"
"Temen yang manis?"
Temen yang manis
Wooseok ikutan kepo
"Kata kamu dulu kamu sekelas sama anak manis yang pinter banget yang suka ngajarin kamu" ucap bunda Seungyoun. Seungyoun langsung salah tingkah
Wooseok hanya terdiam, ternyata sudah ada yang Seungyoun suka. Siapa? Fikirnya. Pantas saja Wooseok ditolak mentah-mentah. Dulu memang Wooseok sempat mengajari Seungyoun, namun kata anak manis yang bundanya ucapkan tentunya bukan dia. Jelas-jelas Seungyoun bilang dia itu culun dan cupu.
"Oh dia... kayaknya lagi sibuk bunda, Youn gak berani ganggu" ucap Seungyoun tersenyum dan sempat melirik Wooseok.
"Oh gitu... padahal bunda penasaran banget sama dia, kayaknya anaknya baik banget"
"Emang baik banget bunda" seungyoun tersenyum.
"Yasudah kamu jangan lupa nanti makan malam ya, makan yang bergizi ya jangan kebanyakan makan daging, harus makan sayuran sama buah juga."
"Siap bunda"
"Bunda tutup teleponnya ya, nanti malam video call bareng sama ayah juga ya, love you".
"Iya bunda love you too"
Panggilan pun berakhir, mobil tersebut terus melaju ke arah optik. Selesai memarkir mobil mereka pun turun dan langsung menuju optik yang ada di mall itu untuk mengambil kaca mata Wooseok. Kaca matanya sudah selesai. Wooseok pun mencobanya dan ukurannya sudah pas. Setelah mengambil kaca mata, mereka pun pulang.
Perjalanan menuju parkir mobil banyak yang memperhatikan Wooseok. Seungyoun sangat menyadari itu, entah kenapa dirinya tidak suka dengan tatapan kagum mereka pada Wooseok. Wooseok hanya cuek saja, mungkin saja mereka memperhatikan Seungyoun bukan dirinya.
Mereka berjalan tidak sejajar, mall tempat mereka kunjungi lumayan ramai karena weekend akhirnya Seungyoun menggenggam tangan Wooseok agar mereka tidak terpisah dan itu membuat detakan jantung Wooseok menjadi dua kali lebih cepat.
Seungyoun membukakan pintu mobil untuk Wooseok. Jujur saja debaran jantungnya Wooseok masih belum tenang. Setelah Seungyoun menyalakan mobilnya, mobil pun melaju menuju asrama Wooseok. Seperti sebelumnya tidak ada pembicaraan diantara keduanya. Sampai tiba-tiba ...
"Sorry Seok, tadi gua takut lu ketinggalan, terus mallnya juga rame jadi gua pegang tangan lu" terang Seungyoun.
"Iya gak apa-apa" jawab Wooseok seadanya.
"Lu abis jalan ya Seok?" Seungyoun sebenarnya ragu-ragu untuk bertanya, tapi rasa penasarannya mengalahkan itu.
"Iya"
"Sama siapa?" Seungyoun kelepasan
Seungyoun bodoh, ngapain lu jadi kepo
"Sama Kak Seungwoo" Jawaban Wooseok, membuat Seungyoun merasa lemas.
Wooseok dan senior mereka itu ternyata sudah sangat dekat. Entah kenapa itu membuatnya sedikit sedih dan tidak nyaman. Jadi Wooseok sengaja berdandan seperti ini untuk Kak Seungwoo? Kenapa dirinya merasa tidak suka?
***
Senin pagi kembali dimulai, hari ini Wooseok kembali memakai kaca matanya. Byungchan sebenarnya sudah protes tetap mau Wooseok pakai softlens saja, tapi Wooseok sudah meyakinkan Byungchan dia mau pakai kaca mata saja, matanya agak tidak nyaman pakai softlens. Byungchan pun mengalah, tetapi dengan syarat Wooseok tidak mengikat rambut dan tidak menjepit poninya. Wooseok karena malas berdebat hanya mengikuti kemauan Byungchan.
Meskipun Wooseok sudah memakai kaca matanya kembali, tetapi ternyata masih banyak tatapan kagum yang ditujukan padanya. Wooseok hanya cuek saja.
"Lu udah pake kaca mata lagi Seok?" Itu Yuvin mereka tidak sengaja bertemu saat Wooseok menuju kelas.
"Iya ini kaca matanya udah jadi vin"jawab Wooseok
"Padahal lu cantikan gak pake kaca mata Seok, Bang Seungwoo sih gak peduli lu pake kaca mata apa nggak, dia mah tetep bucin lu haha" ceplos Yuvin.
"Jangan gitu Vin, gak enak sama Kak Seungwoo. Nanti kalo ada gosip terus pacarnya marah gimana?" ucap Wooseok, seingat Wooseok dulu Dongpyo pernah bilang Seungwoo ada pacar saat mereka bertemu di toko roti.
"Pacar dari mana sih Seok, dia bucin lu banget. Posisi duduk pas pelatihan aja sengaja banget kan deket elu, tiap ngerjain soal lirik-lirik lu mulu." Terang Yuvin
"Masa sih, nggak ah kayaknya" elak Wooseok
"Elunya sih yang gak peka hahaha. Gua yakin Eunsang sama Junho aja pasti nyadar Bang Seungwoo merhatiin lu mulu." Yuvin pun berlalu menuju kelasnya.
Seungwoo itu sudah Wooseok anggap kakaknya sendiri. Saat mereka pertama kali satu tim untuk lomba ketika Wooseok kelas satu, Seungwoo membimbingnya dengan sangat baik. Seungwoo pun tidak membeda-bedakan teman atau rekan satu timnya, jadi itu juga yang membuat Wooseok sangat kagum serta menghormatinya. Wooseok merasa Seungwoo memperlakukan semua orang itu sama dia sama sekali tidak merasa Seungwoo memperlakukannya berbeda.
Ketika pelatihan olimpiade, Wooseok menjadi orang terakhir yang datang, dia harus mengumpulkan tugas dia dan teman-teman sekelasnya ke ruang guru dulu. Wooseok hari ini memakai jam tangan pemberian Seungwoo, saat melihatnya Seungwoo hanya tersenyum.
"Tumben kak telat?" Tanya Eunsang.
"Iya tadi ngumpulin tugas dulu ke ruang guru" Wooseok pun segera mengerjakan soalnya.Ditengah-tengah mengerjakan soal dia jadi teringat perkataan Yuvin yang Seungwoo selalu memperhatikannya, dia pun sengaja menoleh ke sampingnya. Seungwoo sedang menatapnya!
"Kenapa kak? Saya ngerjainnya salah ya?" Tanya Wooseok
Yuvin yang melihat mereka hanya menahan tertawa, Eunsang dan Junho juga, akhirnya Seungwoo ketahuan juga!
"Nggak Seok gak salah kok hehe" ucap Seungwoo
"Nggak salah Seok yang salah itu posisi duduk lu" Ucap Yuvin nyeletuk
"Hah posisi duduk?"
"Iya harusnya lu itu duduknya jauh-jauh dari Bang Seungwoo hahaha"
"Nggak ini tuh udah posisi sempurna ya, nggak ada ganti-ganti lagi!" Ucap Seungwoo
"Iya bang sempurna banget emang posisinya buat lu deket-deket Wooseok hahaha"
KAMU SEDANG MEMBACA
About Us
RomanceCho Seungyoun dan Kim Wooseok berada di sekolah yang sama, ketika kelas 1 mereka pernah berada dalam 1 kelompok tugas. Diam-diam Wooseok menyukai Seungyoun, namun karena mereka berdua ada di dunia yang berbeda Wooseok tidak pernah sekali pun berani...