Mendengar pertanyaan Seungsik, Seungwoo terdiam. Dia memang tidak mau berpisah dengan Wooseok, meskipun dia tau saat ini hati Wooseok untuk siapa, tapi dia sangat ingin terus di sisi Wooseok. Beberapa hari yang lalu Seungwoo mendapat balasan email dari Universitas terbaik di Inggris, yang memberitahukan Seungwoo menjadi calon mahasiswa di universitas tersebut. Universitas itu juga almamater ayahnya dulu. Seungwoo memang sangat ingin masuk ke Universitas tersebut, namun saat ini hubungannya dengan Wooseok begitu dekat, sanggupkah dia melepas Wooseok?
Seungwoo memandang Wooseok, seketika memori sejak pertama bertemu Wooseok kini berputar di fikirannya. Saat Wooseok tersenyum, muram, bingung, sedih itu semua terekam dalam ingatannya. Tidak bisa dipungkiri salah satu orang yang membuatnya kuat saat ini adalah Wooseok.
"Woo..." Suara Seungsik membangunkannya dari lamunan. "Gue tau lu pasti berat buat keputusan ini, tapi gue harap itu yang terbaik buat lu" Seungsik menepuk pelan bahu Seungwoo.
"Thanks" ucap Seungwoo tersenyum
***
Grup Chat semua kelas saat ini sedang gempar. Entah dari mana video itu di dapat dan siapa yang mempostingnya. Video itu berisikan tentang dua siswa yang sedang membicarakan sesuatu, suatu kejadian yang dulunya membuat seisi sekolah juga gempar
"Jadi lu yang ngerekam itu?" Tanya satu siswa laki-laki.
" Iya gue gak sengaja ngeliat Wooseok dan Byungchan di perpus dan lagi ngobrol, gue ada di sela-sela rak buku, jadi mereka gak bisa liat gue" jawab siswa satunya.
"Tapi, kenapa? Ngapain segala lu rekam? Lu gak tau apa, abis itu Wooseok jadi bahan gosip satu sekolah?"
"Gue gak nyangka bakal seheboh itu, gua tadinya cuma mau ngejailin dia aja. Lu tau kan di kelas dia jadi juara terus, gue gak suka."
"Itu bukan salah Wooseok, itu emang kewajiban dia buat belajar, apalagi dia itu dapet beasiswa jadi wajarkan buat dia pertahanin?"
"Gue tahu, tapi gue tetep gak suka sama dia, dulu gue gak sekelas sama dia, gua jadi juara terus"
Dan video itu berakhir. Dalam video itu terlihat jelas siapa yang berbicara bahwa dia yang merekam kejadian saat Wooseok bilang dia suka dengan Seungyoun, sedang kan satu orang lagi wajahnya tidak terlihat jelas.
Brakk
Suara seseorang membuka pintu dengan kasar."MANA TUH ORANG? PENGEN GUE KASIH PELAJARAN" itu Byungchan yang datang ke kelas Wooseok saat jam istirahat, dibelakangnya sudah ada Jinhyuk, Hangyul, dan Seungyoun.
"Yang, tenang yang" ucap Jinhyuk menenangkan Byungchan. Byungchan ingin memberi pelajaran orang yang sudah merekam dia dan Wooseok saat di perpustakaan dulu, mereka tahu orang itu karena wajahnya terlihat jelas dalam video, dan dia sekelas dengan Wooseok.
Seisi kelas Wooseok yang terkejut dengan kedatangan Byungchan terdiam
"Orangnya gak masuk" jawab salah satu teman sekelas Wooseok.
"HAH? gak masuk? Dasar cupu! Berani-beraninya dia ngerekam tanpa seizin gue!" Ucap Byungchan marah.
"Yang, udah gak usah marah-marah" ucap Jinhyuk menenangkan
"Si Jinhyuk kok betah pacaran sama cewek bar-bar ya?" Bisik Hangyul ke Seungyoun, Seungyoun hanya mengangguk.
Byungchan pun menghampiri Wooseok dan mengajaknya ke kantin untuk makan. Di kantin semua orang sedang membicarakan video itu, banyak yang menyayangkan, alasan orang tersebut merekamnya hanya karena kalah saing dengan Wooseok. Melihat kedatangan Wooseok, mata semua orang pun tertuju padanya. Wooseok benar-benar tidak suka dengan situasi ini.
"Chan gue ke kelas aja deh ya?" Ucap Wooseok, tidak suka dengan suasana ini. Dia tidak suka jadi pusat perhatian.
"Yah jangan, kan Seoki belum makan"
"Gak apa-apa gue nanti aja ya" belum sempat Byungchan mencegah Wooseok, Wooseok langsung berbalik badan dan kembali ke kelas. Wooseok terus berjalan tanpa menoleh ke belakang hingga satu suara menyapanya.
"Mau aku temenin ke perpus?" Wooseok berhenti dan menoleh ke sumber suara. Seungyoun?! Sejak kapan dia mengikuti Wooseok?
"Seok?"
"Hah? Gak ikut makan?" Tanya Wooseok akhirnya.
"Nggak, aku belum laper. Kamu mau ke perpus? Disana sepi jadi kamu bisa tenang." Ucap Seungyoun. Wooseok pun mengangguk.
Mereka berdua pun berjalan menuju perpustakaan. Mereka menuju tempat yang dulunya mereka pakai untuk belajar bersama, dekat jendela yang menghadap luar. Saat ini mereka sedang duduk berhadapan.
"Wah udah lama banget ya gak kesini" ucap Seungyoun ceria.
"Iya" balas Wooseok.
"Padahal dulu kan kamu sering ngajarin aku sejarah, ku gak begitu ngerti soalnya".
Oh iya dulu ada kegiatan itu ya? Dulu hampir setiap hari Seungyoun meminta bantuannya untuk belajar sejarah. Karena kegiatan itu pula Wooseok perlahan menyukai Seungyoun. Wooseok seolah kembali ke masa lalu.
"Eh kamu tahu gak kemarin kan Dodo lagi makan roti, terus saking semangatnya sampai-sampai tangannya sendiri kegigit, eh dia nangis. Kan lucu ya dia sendiri yang gigit dia yang nangis haha"
"Hehehe" ucapan Seungyoun berhasil membuat Wooseok tertawa, lucu sekali membayangkan Dohyon tergigit jarinya sendiri.
"Udah baikan?" Seungyoun mendekatkan wajahnya pada Wooseok, Wooseok yang terkejut terdiam sebentar, hingga akhirnya tersenyum menganggukan kepala, Seungyoun pun ikut tersenyum. "Jangan terlalu difikirin Seok" Seungyoun kembali ke tempat duduknya
"Kok tahu aku kepikiran?" Tanya Wooseok.
"Kamu tuh gampang ditebak... Kamu tahu gak? Sebelum ada video itu pun, aku tahu kamu suka sama aku."
"Hah?"
"Tolong jangan sela aku dulu ya!" Pinta Seungyoun. "Aku dulu gak ada perasaan apa-apa sama kamu, kamu juga pasti gak ada. Aku minta kamu ajarin aku sejarah, karena aku emang gak ngerti sama sekali. Kita setiap hari ketemu karena sekelas ditambah lagi kamu mau berbaik hati buat ngajarin aku. Aku terbiasa dengan keberadaan kamu, apalagi ketika itu orang yang aku kenal disini sedikit. Aku memang gampang bergaul dengan siapa aja, tapi kamu harus percaya ketika itu kamulah orang yang paling dekat sama aku."
Seperti perintah Seungyoun, Wooseok hanya diam mendengarkannya bercerita.
"Aku juga perlahan suka sama kamu Seok. Aku suka sama kamu dari dulu, bukan karena penampilan kamu yang berubah sekarang. Aku seneng ketika tahu kalau kamu juga suka aku, tapi aku juga bingung nanggepinnya gimana. Maaf dulu aku jahat banget sama kamu, aku sama sekali gak bermaksud ngehina kamu, keadaan yang buat aku gitu, kata-kata itu meluncur begitu aja dari mulut aku. Apalagi saat aku sakit kamu semalaman jagain aku, aku makin merasa bersalah sama kamu. Seok aku gak mau pura-pura lagi, aku memang suka banget sama kamu". Ucap Seungyoun tulus.
Bel masuk pun tiba-tiba berbunyi mengagetkan mereka berdua.
"Balik ke kelas yuk!" Ajak Seungyoun.
Tidak diketahui mereka berdua, Seungwoo ada di dekat tempat mereka duduk. Seungwoo tidak bermaksud menguping pembicaraan mereka, dia sedang mencari buku referensi untuk tugasnya dan tidak sengaja mendengar suara Seungyoun, dan ternyata di sana ada Wooseok. Seungwoo pun mendengar pembicaraan mereka tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
About Us
RomanceCho Seungyoun dan Kim Wooseok berada di sekolah yang sama, ketika kelas 1 mereka pernah berada dalam 1 kelompok tugas. Diam-diam Wooseok menyukai Seungyoun, namun karena mereka berdua ada di dunia yang berbeda Wooseok tidak pernah sekali pun berani...