part 38

88 19 8
                                    

Yang merekam video Wooseok dan Byungchan akhirnya memilih pindah sekolah, dia sebelumnya sudah meminta maaf kepada Byungchan dan Wooseok, dia bahkan menulis surat untuk Wooseok mengakui semua kesalahannya dan meminta maaf. Byungchan sempat kesal, karena dia tidak meminta maaf secara langsung, namun Wooseok berkata ini saja sudah cukup baginya.

Wooseok sedang menunggu Seungyoun di depan gerbang asrama. Seungyoun mengajaknya untuk pergi minggu ini. Wooseok merias wajahnya dengan riasan tipis, menggerai rambutnya, dia hari ini pun melepaskan kaca matanya dan kembali memakai softlens. Wooseok memakai atasan berwarna putih, rok berwarna navy dan sepatu kets berwana putih. Setelah lima menit menunggu akhirnya Seungyoun sampai juga.

"Udah lama ya?" Tanya Seungyoun. Seungyoun sempat terkejut melihat penampilan Wooseok yang berbeda. Terakhir dia melihat Wooseok merias dirinya saat mereka pergi mengambil kaca mata Wooseok dulu, itu pun dia bilang dia baru saja jalan dengan Seungwoo. Semenjak itu Wooseok memakai kaca mata lagi dan tidak pernah terlihat merias diri kembali. Seungyoun saat itu merasa Wooseok memamg sengaja merias wajahnya demi bertemu Seungwoo.

"Nggak kok baru".

"Hmm tempatnya gak terlalu jauh sih, kamu keberatan nggak kalau kita jalan kaki aja?" Tanya Seungyoun.

"Iya Youn gak apa-apa kok".

Tempat yang akan di kunjungi Seungyoun dan Wooseok memang tidak terlalu jauh, jika menaiki bis memakan waktu 15 menit. Seungyoun memilih mengajak Wooseok berjalan kaki agar dia bisa berlama-lama dengan Wooseok. Sepanjang perjalanan Seungyoun memang terus mengajak Wooseok berbicara, ternyata banyak juga hal yang bisa mereka bicarakan bersama, entah seputar sekolah, keluarga, hobi dan lain-lain.

Seungyoun sudah tahu perihal Wooseok dan keluarga yang baru saja dia temukan. Seungyoun juga bilang kalau lusa Bundanya dan Dohyon akan pulang, cukup mendadak memang tadinya orangtua Dohyon dan ayah Seungyoun akan datang tetapi ternyata pekerjaan mereka belum bisa ditinggalkan oleh karena itu Bunda Seungyoun dan Dohyon akan kembali karena orang tua Dohyon sudah sangat merindukan anak gembul itu.

Seungyoun pun mengajak Wooseok untuk makan malam bersama dengan Bunda dan Dohyon di apartmentnya nanti malam untuk perpisahan. Dohyon pasti senang akan bertemu kakak cantiknya. Tiga puluh menit kemudian mereka sampai di sebuah kafe. Kafe ini lumayan ramai karena hari minggu, meskipun begitu nuansa di kafe ini terasa menyenangkan.

Di kafe itu di suguhi live music yang memperdengarkan sejumlah lagu jazz pop yang cukup easy listening. Mereka duduk agak dekat dengan stage music, karena musik yang disuguhkan memang santai, pelanggan di sana pun bisa berbicara dengan leluasa tanpa takut terganggu oleh suara musik. Seungyoun dan Wooseok pun memesan makanan ringan dan minuman.

"Kamu tahu nggak, kafe ini kan punya mamanya Dodo." Ucap Seungyoun.

"Oh iya?"

"Iya, cuma karena mamanya jarang ke sini jadi yang ngurus ya manager kafe aja, aku kadang-kadang juga ngawasin buat ngasih kabar ke mamanya Dodo".

"Oh gitu"

"Eh iya Seok aku ke toilet bentar ya, kalau makanannya udah dateng kamu makan aja duluan"

"Hmm iya"

Saat Seungyoun masih di toilet, makanannya memang benar-benar datang, Wooseok memilih menunggu Seungyoun kembali, dia hanya menyeruput sedikit ice americano yang dipesannya hingga tiba-tiba suara yang familiar menyapanya dari arah stage music.

"Halo selamat sore" Seungyoun sudah di stage music dan memegang microphone "Maaf mengganggu waktunya. Kalau nggak keberatan saya mau nyanyi sebuah lagu untuk teman istimewa saya yang baru pertama kali ke sini." Ucap Seungyoun menghadap Wooseok dan menunjuk Wooseok dengan tangannya

"Ciiiyyyyeee"  semua pandangan otomatis ikut menghadap Wooseok. Wooseok merasa sangat malu, untuk apa Seungyoun berkata seperti itu. Seungyoun yang melihat Wooseok hanya tersenyum dengan tingkah Wooseok yang menutup wajahnya dengan kedua tangannya.

Seungyoun pun duduk di kursi yang ada di stage dan menyanyikan lagu dari Chris Brown yang berjudul With you. Sepanjang Seungyoun menyanyikan lagu itu, pandangannya terus tertuju pada Wooseok.

***

Sepulang dari kafe, Seungyoun dan Wooseok pun menuju apartment Seungyoun. Bunda Seungyoun sudah menyajikan makanan yang sangat banyak. Seungyoun memang sengaja tadi mengajak Wooseok ke kafe dan memesan makan ringan saja karena Bundanya memasak banyak makanan.

Saat Wooseok datang dia sudah disamput dengan teriakan lumba-lumba Dohyon. Saat makan pun Dohyon tidak mau jauh-jauh dari Wooseok dan memilih tempat di sebelah Wooseok. Seungyoun dan bundanya hanya bisa memaklumi kelakuan Dohyon.

"Dodo udah selesai makannya belum? Kita udah selesai ini" tanya Bunda Seungyoun.

"Belum Bunda, Dodo masih mau makan ayamnya" ucap Dohyon yang saat ini sedang memegang ayam panggang di kedua tangannya.

"Itu kamu makannya satu-satu nak, nggak bakalan ada yang ambil kok"

"Biar cepet abis Bunda, abis ini Dodo mau main piano buat kakak cantik" ucap Dohyon yang masih mengunyah ayam.

"Dodo bisa main piano?" Tanya Wooseok.

"Bisa dong kak hehe"

"Dia emang udah suka sama piano dari kecil, makanya mamanya nge-les-in dia meskipun dia masih kecil begini" ucap Seungyoun.

Lima menit kemudian Dohyon berhasil menghabiskan kedua ayam pangganggnya dia pun mencuci tangannya dan mengajak Wooseok ke ruang tengah apartment Seungyoun yang ada piano. Wooseok merasa sangat takjub, anak sekecil itu sudah bisa memainkan piano, meskipun memang belum terlalu lancar, Wooseok saja tidak bisa.

"Dodo keren kan? hehe"

"Wuaah hebat!" Ucap Wooseok sambil bertepuk tangan. Dohyon pun turun dari kursi piano dan melangkah menuju Wooseok yang duduk di sofa.

"Dodo pasti kangen banget sama kakak cantik" ucap Dohyon sedih memeluk Wooseok. Wooseok pun membalas pelukan Dohyon.

"Nanti Dodo kan bisa ke sini lagi, nanti kita bisa main ayunan lagi" hibur Wooseok

"Sama Ujun sama Piyo juga ya, janji?" Ucap Dohyon menaikan jari kelingkingnya.

"Iya janji" Wooseok pun mengaitkan jari kelingkingnya dengan jari mungil Dohyon.

Setelah berpamitan dengan Dohyon dan Bunda Seungyoun, Wooseok pun kembali ke asrama dengan ditemani Seungyoun.

"Makasih ya Seok" ucap Seungyoun

"Aku harusnya makasih udah diajakin makan malem bareng Youn." Ucap Wooseok mereka pun saling tersenyum. "Kamu sedih dong ditinggalin Bunda lagi"

"Nggak juga sih, kan aku udah biasa tinggal sendiri"

"Iya tapi kan pasti sepi Youn, apalagi nggak ada Dohyon"

"Hmm iya sih, tapi kan ini udah keputusan aku buat tetep tinggal di sini" mereka pun sampai di depan asrama. "Kamu masuk gih udah malem, selamat istirahat" ucap Seungyoun tersenyum.

"Iya makasih ya udah dianterin. Aku... masuk dulu ya daah" ucap Wooseok melambaikan tangan. Seungyoun pun membalasnya.

***

"Abang yakin gak mau ngasih tau Wooseok?" Tanya Byungchan. Dia saat ini sedang berada di rumah barunya di kamar Seungwoo. Seungwoo sedang membereskan barang-barangnya.

"Hmmm kayaknya gak usah" ucap Seungwoo tersenyum.

"Chan cuma gak mau abang nyesel, lagian Wooseok pasti sedih loh abang gak ngasih tau dia."

"Kayaknya lebih baik gini, abang kayaknya juga gak bakalan sanggup ngasih taunya ke Wooseok, lebih baik dia nggak tau."

"Tapi abang kan berangkatnya minggu depan, Wooseok juga pasti nyariin abang yang tiba-tiba ngilang, dia berhak tau dia kan orang yang penting buat abang".

"Biarlah di tau setelah abang pergi, itu lebih baik Chan, kalau ingat Wooseok terus abang takut merubah keputusan abang".

"Keputusan abang udah bulet?" Tanya Byungchan meyakinkan, Seungwoo pun menganggukan kepalanya menandakan keyakinannya.

Lagipula Wooseok udah nemuin orang yang bisa jagain dia.





About UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang