part 7

97 25 1
                                    

    Pulang sekolah, ketika Wooseok sudah berada di pintu keluar gedung kelasnya hujan besar turun. Dia tidak membawa payung, karena tertinggal kemarin di toko. Byungchan sudah pulang duluan tadi dengan Jinhyuk.

    Ku balik ke kelas aja deh

    Saat dia berbalik ke belakang, dia langsung menabrak seseorang. Sepertinya dia menabrak cukup keras karena hidungnya sakit.

    "Aw, aduh maaf maaf" Wooseok sambil memegang hidungnya. Betapa terkejutnya dia saat melihat sosok yang ditabraknya. 

     Seungyoun!

     Seungyoun dengan tatapan yang dingin hanya menatap Wooseok. Wooseok yang tidak suka dengan situasi ini langsung berlari ke kelasnya. Entah kenapa Seungyoun hanya memberikan tatapan dingin itu pada Wooseok, karena ketika bersama dengan teman Seungyoun selalu ceria. Tidak tau sebesar apa Seungyoun benci dengan Wooseok.

    Wooseok menghentikan larinya, dia ngos-ngosan. Kenapa juga harus ketemu dengan orang itu, fikirnya

    "Seok? Belum pulang?" Sebuah suara menarik perhatiannya, gedung sudah cukup sepi, dia kira sudah tidak ada orang.

     "Kak Seungwoo?"

     "Kok belum pulang? Itu ujannya deres banget".

     "Saya gak bawa payung kak"
  
     "Oh gitu..." sebenarnya Seungwoo sedang memegang payung, tetapi dia sembunyikan di balik tasnya. "Terus kamu mau kemana balik lagi ke dalem? " tanya Seungwoo ramah.

    "Kayaknya saya mau kerjain PR di kelas dulu kak, sambil tunggu ujannya reda".

    "Eh saya juga lagi ada PR, kita kerjain sama-sama saja yuk, di kelas saya saja, kayaknya udah gak ada orang" Seungwoo langsung menggenggam tangan Wooseok dan membawanya ke kelasnya yang ada di lantai 3. Wooseok yang kaget tangannya ditarik Seungwoo hanya bisa mengikuti.

     Dan sampailah mereka di kelas Seungwoo. Mereka duduk di tempat dekat jendela agar tidak bosan, juga agar mereka bisa tahu hujan sudah reda atau belum. Mereka pun larut dalam PR masing masing.

     "Seok, kamu belajar rumus ini gak? Kayaknya ini ada di kelas dua deh" Tanya Seungwoo, sebenarnya Seungwoo sudah tau rumusnya, hanya saja dirinya dari tadi gemas melihat Wooseok yang sangat terpaku mengerjakan PR-nya.

    "Oh iya kak, baru diajarin kemarin" Wooseok pun menjelaskannya pada Seungwoo, Seungwoo bukan memperhatikan penjelasan Wooseok malah terus memperhatikan wajah Wooseok.

    "Seok, kayaknya kaca mata kamu agak kotor, ini saya ada tissue kamu bersihin dulu deh" Wooseok hanya menurut saja mengambil tisssue yang di keluarkan Seungwoo dan melepas kaca matanya.

    Inilah pemandangan yang sangat Seungwoo sukai, Wooseok sangat cantik tanpa kaca mata bulatnya, terlebih lagi jika rambutnya tergerai. Seungwoo hanya tersenyum melihatnya.

     "Makasih kak" Wooseok selesai mengelap kacamatanya, dan memakainya kembali.

    "Kok rambut kamu diiket terus Seok, poninya juga dijepit terus?" Pertanyaan macam apa itu Han Seungwoo protes dirinya dalam hati

    "Biar rapi aja kak hehe"

   "Seok..."
   
   "Iya kak?"

   "Saya boleh tanya sesuatu? Tapi saya harap kamu nggak tersinggung" ucap Seungwoo ragu.

   "Tanya apa kak?"

    "Kamu sejak kapan tinggal di panti?" Tanya Seungwoo meragu.

    "Sejak kapan kamu tinggal di panti?" Tiba-tiba sekelebat memori satu tahun lalu tersirat di kepala Wooseok. Wooseok pun tersenyum

About UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang