Hasil test DNA Wooseok sudah keluar, Jihoon menjemputnya di asrama sekolah, dia ingin mengajak Wooseok untuk melihat hasilnya. Saat ini Jihoon, Jinsoo dan Wooseok sedang menuju rumah sakit tempat Luna dirawat. Seungwoo tahu hasil test keluar hari ini namun, dia tidak dapat menemani Wooseok melihat hasilnya dia sedang sibuk-sibuknya mengurus perusahaan, persiapn pernikahan ibunya juga urusan mendaftar kuliah. Wooseok terus melihat keluar jendela.
"Kamu gugup dengan hasilnya ya?" Tanya Jihoon.
"Eh, iya hehe"
"Semuanya akan baik-baik saja nak" ucap Jihoon tersenyum mengelus kepala Wooseok. Wooseok yang sempat terdiam, akhirnya membalas senyum Jihoon.
Akhirnya mereka sampai di rumah sakit. Setelah menempelkan access card mereka pun sampai di depan kamar Luna, seperti biasa Luna sedang duduk memandang keluar jendela. Melihat mereka datang Luna langsung tersenyum, Kondisi Luna sudah membaik wajahnya terlihat berseri tak sepucat dulu, pipinya memang masih terlihat tirus, namun terlihat sedikit perubahan bahwa dia sudah membaik.
"Sayang sedang apa?" Tanya Jihoon, dia menghampiri Luna dan mengecup keningnya Luna hanya membalasnya tersenyum tulus.
Wooseok sangat senang melihat mereka.
"Woo...Seok" ucap Luna
"Selamat siang" sapa Wooseok. Luna pun menghampiri Wooseok dan memeluknya. Wooseok yang kebingungan tidak bergerak sedikit pun .
"Mama senang sekali kamu tumbuh dengan baik" ucap Luna menyentuh pipi Wooseok.
"Wooseok kami sengaja membawa kamu ke sini, kami ingin kamu membuka hasil test DNA ini " ucap Jinsoo memberikan hasil test yang masih tersegel.
"Tapi kenapa saya? Bukannya Pak Jihoon yang lebih berhak?" Tanya Wooseok.
"Kami sudah yakin dengan hasilnya nak" ucap Jihoon. Wooseok memandang Luna, Luna tersenyum sambil menganggukan kepala
Akhirnya Wooseok pun merobek amplop cokelat itu perlahan, kertas yang terlipat pun perlahan dia buka. Wooseok perlahan membaca isinya takut sesuatu akan terlewat jika dia membacanya terburu-buru. Hasilnya 99% Wooseok adalah anak Jihoon. Wooseok langsung menutup mulutnya, tidak menyangka dengan hasilnya.
"Hasilnya seperti yang saya duga bukan?" Tanya Jihoon.
"Wooseok, tanpa test DNA ini pun kami tau kalau kamu itu anak Jihoon dan Luna" ucap Jinsoo, Jihoon pun menghampiri Wooseok dan Luna.
"Nak, maafkan papa yang sudah sangat lama baru menemukan kamu, maafkan papa membuat kamu menderita, maafkan papa membuat kamu melalui semuanya sendirian. Maafkan papa yang tidak bisa menemani kamu tumbuh besar seperti ini" ucap Jihoon memeluk Wooseok. Wooseok tidak menyangka Jihoon menangis sambil memeluknya, dia pun ikut menangis mendengar ucapan Jihoon, ayahnya.
"Maafkan mama yang tidak bisa menemani kamu tumbuh besar sampai saat ini" ucap Luna ikut menangis.
Saat ini mereka bertiga sedang menangis sambil saling memeluk. Merayakan pertemuan yang sudah lama dinantikan. Menangisi masa-masa yang tidak dapat mereka lalui bersama dulu, saling meminta maaf dan memaafkan. Wooseok sama sekali tidak mengharapkan permintaan maaf itu, Wooseok tidak mau lagi mendengar permintaan maaf itu. Untuk saat ini seperti ini saja yang dia mau bersama keluarganya. Keluarga yang selama ini tidak disangkanya begitu merindukannya. Keluarga yang selama ini begitu menginginkannya. Keluarga yang tidak pernah Wooseok bayangkan. Keluarga kecil yang begitu menyayanginya.
***
Wooseok pun menceritakan hal ini pada Byungchan, Seungwoo sudah lebih dulu diberitahukannya. Byungchan sempat mengomel panjang lebar, karena Wooseok tidak menceritakannya tahu-tahu bilang dia bertemu orang tua kandungnya, tapi Wooseok menjelaskan kalau dia hanya ingin memastikan hasilnya dulu. Byungchan mengeluarkan teriakan melengkingnya saat mengetahui siapa orang tua Wooseok.
"WHAAAATTT????!!! Kim Jihoon yang punya The Kim's itu? Yang perusahaannya bejibun? Ya ampun ternyata gue temenan sama tuan puteri" ucap Byungchan
"Apaan sih Chan, gak usah lebay deh"
"Tapi Seoki, meskipun lu gak dari awal cerita sama Chan, tapi Chan seneng banget akhirnya Seoki ketemu orang tua kandung Seokieee" Byungchan memeluk erat Wooseok.
Wooseok juga sudah menceritakan hasil testnya ke Bu Hanna, Bu Hanna tentu sangat senang akhirnya Wooseok bertemu orang tua kandungnya. Kim Jihoon pun sudah memutuskan akan menjadi donatur tetap di panti asuhan Wooseok.
Beberapa hari kemudian Luna keluar dari rumah sakit, kondisinya sudah jauh lebih baik. Awalnya Jihoon cemas jika pulang ke rumah Luna akan histeris seperti dulu, tapi Luna meyakinkan saat ini mereka sudah menemukan Wooseok, dia yakin dia tidak akan histeris seperti dulu. Jihoon dan Luna tinggal di rumah mereka yang dulu. Wooseok tetap ingin tinggal di asrama sampai dia lulus, Wooseok bilang dia akan sering-sering mengunjungi rumah mereka saat akhir pekan. Jihoon dan Luna pun menyetujuinya selama Wooseok bahagia.
Wooseok pun meminta izin pada orang tuanya kalau dia masih ingin bekerja di toko roti. Ibu Hanna sempat menolak bantuan Wooseok, tetapi Wooseok bilang dia hanya ingin membantu, Bu Hanna akhirnya mengizinkannya dengan syarat Wooseok tidak terlalu sering-sering datang dan membantu seperlunya saja, karena ibu Hanna akan memperkerjakan karyawan baru.
***
Pernikahan ayah Byungchan dan ibu Seungwoo akhirnya tiba, pernikahan itu diadakan dengan sangat sederhana hanya kerabat dekat saja yang datang. Ya meskipun dibilang sederhana tetap saja diadakan di hotel berbintang lima.Wooseok memakai dress biru muda sama dengan Byungchan, Byungchan sendiri yang punya ide agar mereka memakai warna biru muda, sedangkan Seungwoo dan Dongpyo memakai jas berwarna navy. Orang tua Wooseok pun turut hadir.
Dongpyo hari ini Seungwoo larang untuk minta digendong Wooseok, Seungwoo bilang takut dress Wooseok kotor, apalagi kalau Dongpyo selesai makan. Dongpyo akhirnya mengiyakan setelah Seungwoo bilang, kasian kalau Wooseok terus menggendong Dongpyo nanti pegal. Makanya setiap Dongpyo minta digendong, Seungwoo selalu menggendongnya seperti saat ini. Dongpyo telah terlelap digendongan Seungwoo setelah menghabiskan dua potong cake cokelat.
"Sini kak gantian aja gendongnya" ucap Wooseok.
"Gak usah Seok, ini mau saya bawa ke kamar kok" balas Seungwoo tersenyum. Seungwoo pun membawa Dongpyo menuju kamar hotel tersebut.
"Jadi hubungan lu ma Bang Seungwoo gimana Seok?" Tanya Byungchan.
"Baik-baik aja kok Chan"
"Bukan itu maksud gue, Bang Seungwoo gak nanya-nanya lagi sama lu? Pergerakan apa gitu Seok?"
"Pergerakan apaan sih Chan?" Wooseok bingung dengan arah pembicaraan ini.
"Bang Seungwoo suka sama lu kan? Dia gak nembak lu gitu?" Tanya Byungchan.
"Hah? Nggak kok" ucap Wooseok kaget.
"Yah... gimana sih Bang Seungwoo, masa belom ada kemajuan, keburu diembat si Suyono nanti" Ucap Byungchan setengah berbisik.
"Apaan Chan?" Tanya Wooseok yang tidak mengerti dengan ucapan Byungchan.
"Hah, nggak kok hehe yuk yuk kita makan lagi Seok"
Seungwoo pun kembali setelah mengantarkan Dongpyo ke kamar, di kamar itu sudah ada asisten mereka jadi jika Dongpyo bangun, dia tidak akan menangis ketakutan karena sendirian. Seungwoo pun menghampiri Seungsik. Orang tua Seungsik dan Ibu Seungwoo itu berteman baik, jadi mereka pun diundang ke acara ini.
"Nempel mulu ya lu sama Wooseok" ucap Seungsik.
"Hehehe" Seungwoo hanya nyengir.
"Gak nyangka sih gue ortu Wooseok itu bukan orang biasa, bahkan luar biasa. Ya emang wajah Wooseok mirip banget sih sama ibunya."
"Gue juga gak nyangka Sik, apalagi waktu liat foto tante Luna, mirip banget sama Wooseok."
"Woo...?"
"Iya?"
"Lu yakin mau kuliah ke London?"
Seungwoo langsung terdiam
KAMU SEDANG MEMBACA
About Us
RomanceCho Seungyoun dan Kim Wooseok berada di sekolah yang sama, ketika kelas 1 mereka pernah berada dalam 1 kelompok tugas. Diam-diam Wooseok menyukai Seungyoun, namun karena mereka berdua ada di dunia yang berbeda Wooseok tidak pernah sekali pun berani...