part 16

96 24 3
                                    

      Handphone Wooseok tiba-tiba berdering ketika pelatihan hampir selesai. Yohan, kenapa tiba-tiba telepon pikir Wooseok dia pun mengangkatnya

      "Halo Han, ada apa?" Tanya Wooseok

     "Kak aku ada di depan gerbang nih hehe" ucap Yohan

      "Hah gerbang apaan?" Wooseok masih belum bisa mencerna

      "Di depan gerbang sekolah kakak, aku mau balikin payung yang waktu itu aku pinjem kak".

     "What? Ya kamu gak usah ke sini juga Han, jadi ngerepotin kan"
Wooseok tidak enak

      "Abisnya kakak minggu ini gak ke toko, aku lupa mulu mau balikin. Sekalian mau liat-liat sekolah kakak hehe".

       "Tunggu bentar di sana ya Han, aku bentar lagi selesai kok".

        "Iya kak santai aja, aku juga sambil jajan kok hehe. Ini teokppeoki sama odeng depan sekolah kakak enak banget ternyata hehe" Yohan sambil ngunyah

       "Iya itu emang terkenal enak Han hehe, yaudah kamu jajan dulu aja ya aku ngerjain latihan bentar lagi selesai"

       "Oke kak" dan panggilan pun terputus.

      Kalo kayak gini gua rajin-rajinlah mampir ke sekolah Kak Wooseok, ada tempat jajan yang enak hehe

       Saat tengah asyik menyantap makanannya pandangan Yohan berhenti sama sesosok laki-laki yang dia kenal.

       Itu kan cowok genit yang di toko roti. Dia kok pakai seragam sekolah ini, what? Dia satu sekolahan sama Kak Wooseok

        Yohan langsung menyembunyikan wajahnya, menutup dengan payung yang dia pinjam dari Wooseok. Yohan tidak tahu Hangyul sekolah di sini juga, karena saat ke toko roti Hangyul mengenakan T-shirt dan celana trainingnya.

      "Mau teokppeoki sama odengnya 3 porsi ya bi" kata Hangyul memesan

       "Oke dek Hangyul. Kok sendirian? Yang lainnya mana?" Tanya bibi penjual teokppeoki.

       "Masih di lapangan bola Bi, saya lagi gak latihan dulu lagi gak mood, dari pada nanti malah kacau hehe" ucap Hangyul, dia pun sempat melirik perempuan dengan seragam sekolah lain di sebelahnya yang makan sambil menutupi wajahnya. Aneh sekali!

      Disaat Hangyul masih menunggu pesanannya selesai, datanglah Wooseok dari jauh. Wooseok masih mencari sosok Yohan, katanya dia sedang jajan di depan kok tidak ada. Akhirnya pandangannya tertuju pada Hangyul dan seseorang di depannya, itu seragam sekolah Yohan pasti itu dia. Tapi kok ngapain mukanya ditutupin payung segala?

       "Eh Seok, mau beli teokppeoki juga?" Tanya Hangyul.

       "Nggak gyul mau ketemu temen. Han kok makannya sambil nutupin muka giu?" Tanya Wooseok.

       "Ng... nggak apa-apa kok kak hehe". Yohan masih menutupi wajahnya.

       "Udah bayar belum? Sini aku bayarin" Ucap Wooseok.

      "Eh jangaaan!!!" Wajah Yohan pun terlihat karena tangannya tidak lagi menutupi wajahnya akibat gerakan tangannya mencegah Wooseok membayar jajanannya. Hangyul yang melihat wajahnya pun langsung terkejut.

      "Loh kamu kan...." Hangyul hanya terkaget-kaget

      "Kalian saling kenal?" Tanya Wooseok yang masih kekeh memberikan uangnya ke bibi penjual teokppeoki. Bibi itu pun menerima uang dari Wooseok.

      "Nggak kenal kak, ih Kak Wooseok dibilangin jangan dibayarin, aku kan makannya banyak banget tadi" protes Yohan.

      "Gak apa-apa, santai aja" jawab Wooseok.

      "Lu kenal dia Seok?" Tanya Hangyul sambil mengambil pesanannya dari bibi penjual teokppeoki dan menyerahkan uang belanjaan.

      "Iya dia kan kerja di toko roti sama kayak gue" jawab Wooseok.

       Kak Wooseok ngapain bilang sama si cowok genit ini sih?

***

       Akhirnya Wooseok mengajak Yohan ke perpustakaan, Yohan bilang dia mau lihat-lihat sekolah Wooseok karena kemungkinan kompetisi taekwondo berikutnya akan diadakan di sini. Di perpustakaan ternyata masih ada Seungwoo.

      "Kak Seungwoo masih di sini?" Tanya Wooseok pelan, mereka pun duduk dekat tempat Seungwoo.

      "Iya masih mau ngerjain tugas hehe" Jawab Seungwoo

      "Oh ini kan cowok ganteng yang waktu itu nanyain Kak Wooseok" Yohan menatap Seungwoo dengan kagum.

       "Oh iya waktu itu saya dikasih tau Yohan waktu kakak nunggu saya di belakang toko. Kenalin ini Yohan kak, dia kerja di toko roti juga" Wooseok memperkenalkan Yohan. Yohan dan Seungwoo pun berjabat tangan.

       "Oh iya ya? Duh saya lupa maaf ya saya gak gampang ingat wajah orang" Ucap Seungwoo (elu mah fokusnya ama Wooseok doang sih)

       "Iya gak apa-apa kok kak"

       "Yohan ini atlit taekwondo loh kak, dia mau lihat-lihat sekolah katanya, kemungkinan turnamen berikutnya sekolah kita yang ngadain."

        "Oh ya? Wah hebat ternyata kamu. Sebagai tuan rumah saya mau banget nemenin kamu keliling sekolah"

      "Hehe makasih kak. Oh iya Kak Seungwoo ini pacarnya Kak Wooseok?" Tanya Yohan polos.

     "Nggak, nggak Han waktu itu dia nanyain aku soalnya mau ngasih tau aku ikut jadi anggota pelatihan buat olimpiade" Wooseok panik. Seungwoo mah senyam senyum senang.

     "Oh gitu, padahal kan cocok Kak haha"

     "Iya ya? Cocok ya?" Tanya Seungwoo senang.

     "Banget kak, aku mah seneng banget kalo Kak Seungwoo jadian ama Kak Wooseok  hehe".

     Dan Wooseok sangat bingung menghadapi situasi seperti ini. Jujur saja dia merasa Seungwoo tertarik padanya, tapi dia tidak mau ambil pusing, mungkin saja karena memang saat ini mereka sedang dekat.

     Setelah selesai mengantar Yohan berkeliling sekolah, Seungwoo dan Wooseok mengantar Yohan ke halte bis depan sekolah.

     "Emang kompetisinya kapan Han?" Tanya Wooseok.

     "3 bulan lagi kalo gak salah" jawab Yohan.

     "Kamu udah persiapan belum? Trainingnya belum mulai?" Tanya Seungwoo.

     "Sekolahku mah trainingnya suka dadakan kayak tahu bulat kak, paling sebulan sebelumnya baru mulai." Jawab Yohan.

     "Oh gitu" ini Seungwoo

    "Eh itu bis aku, aku duluan ya Kak dadah" Yohan berlari mengejar bis.

    Setelah itu Wooseok kembali ke asrama, Seungwoo mengikutinya

    "Kakak gak langsung pulang?" Tanya Wooseok.

    "Nggak" jawab Seungwoo singkat.

    "Oh mau bareng Kak Seungsik ya?" Tanya Wooseok lagi.

    "Nggak, Seungsik udah duluan pulang tadi".

    "Terus kakak mau kemana? Ada yang ketinggalan di sekolah?"

    "Nggak, saya mau anterin kamu balik ke asrama".

     "Eh gak usah kak, lagian ini kan masih lingkungan sekolah jadi gak apa-apa"

      "Saya juga gak apa-apa Seok, emang ini keinginan saya buat anterin kamu" ucap Seungwoo menampilkan seyum manisnya. Wooseok sudah tidak bisa membantah lagi.

    

About UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang