Part 5

87 25 1
                                    

    Wooseok berangkat sekolah dengan keadaan yang tidak biasa, semua mata tertuju padanya. Video itu sepertinya sudah menyebar satu sekolah, karena adik kelas dan kakak kelas juga memperhatikannya. Tentu saja dia bisa mendengar bisikan-bisikan saat orang-orang membicarakannya. Wooseok hanya bisa berjalan dengan agak menunduk, dia sangat tidak suka menjadi pusat perhatian seperti ini.

   "Dia yang di video itu kan? Yang katanya suka sama Seungyoun? "

    "Eh liat dia yang di video itu"

    "Ya kali Seungyoun mau sama dia?"

    Itulah yang terdengar di telinga Wooseok. Seungyoun memang sangat populer di sekolah, dia sangat ramah dan mudah bergaul. Tapi apakah salah jika dia menyukai Seungyoun? Bukankah banyak juga yang menyukainya?

    Ketika istirahat tiba, Wooseok memilih di kelasnya saja tidak berniat pergi kemana pun.

   "WOOSEOKIIEE" Byungchan mendatangi kelas Wooseok.

  "Chan gak usah teriak-teriak" ucap Wooseok lemah.

   "Makan yuk gua laper banget dan lu juga harus makan gak mau tau, gua gak mau lu tumbang kayak waktu itu lagi yuk yuk yuk" Byungchan merengek sambil menggoyangkan tangan Wooseok.

    "Gak mau, lu gak liat mereka semua ngomongin gue? Nggak ah, kalo gua ke kantin pasti seisi kantin langsung ngeliatin gue, nggak mau Chan"

    "Yaudah Chan juga gak mau makan" protes Byungchan

    "Chan lu kan ada maag, jangan macem-macem deh, telat makan dikit maag lu kambuh, lu sendiri kan yang bilang kalo itu sakit banget"

   "Percuma gua makan kalo gak ada rasanya, gua gak mau makan sendirian".

    "Sama Jinhyuk aja" suruh Wooseok

   "Dia udah ngacir duluan ama Hangyul".

    "Ya lu susulin aja"

    "Yaudah sama lu ayuk" Byungchan menarik tangan Wooseok, karena Wooseok sangat malas berdebat dengan Byungchan akhirnya dia mengikuti Byungchan.

    Benar saja saat mereka berdua di kantin semua orang betul-betul memperhatikannya. Wooseok hanya bisa berlindung di balik tubuh tinggi Byunchan.

    "Ngapain sih ngeliatinnya gitu banget, iya emang gua cantik, gak usah diliatin gitu juga kali" Byungchan sewot

    Mereka sedang mencari tempat duduk, karena kantin sangat ramai di jam istirahat. Ketika mereka menemumkn tempat kosong dan akan pergi ke sana, terdengarlah suara Hangyul

    "Youn gimana perasaan lu nih bisa di sukain sama Wooseok si juara 1 paralel?" Suara Hangyul memang agak keras ketika bicara (emang bawaan orok) jadi Wooseok ,Byungchan  dan orang-orang yang duduk di sekitar mereka bisa mendengar dengan jelas,

    Byungchan dan Wooseok ternyata mendapat tempat duduk tepat di belakang Seungyoun, Hangyul, dan Jinhyuk.

    "Apaan sih Gyul?" Ucap Seungyoun malas.

    "Wooseok loh dia kan pinter banget, dulu kita sekelas loh ama dia, gak nyangka sih gue dia bakal suka ama lu Youn. Lu sendiri gimana? Suka juga gak sama Wooseok?" Tanya Hangyul

    Sepertinya mereka tidak menyadari dengan keberadaan Wooseok dan Byungchan. Tadinya Byungchan ingin langsung menengok ke belakang untuk menghentikan pembicaraan mereka, tapi Wooseok segera melarangnya dengan menahan tangan Byungchan. Wooseok tidak mau ada keributan dan dia juga ingin tahu bagaimana reaksi Seungyoun.

    "Udah deh Gyul males gua ngomong beginian. Nggaklah, ya kali gua suka sama Wooseok, dia kan kutu buku, cupu gitu. Gua juga kenalnya gara-gara kita pernah sekelas doang. Plis ya jangan gosipin gua sama dia! Gua gak kenal dia!"

    Suara Seungyoun cukup tinggi sehingga orang-orang yang duduk dekat mereka bisa mendengar dengan jelas suaranya. Mendengar perkataan Seungyoun, airmata Wooseok sudah menumpuk di matanya tinggal jatuh saja. Sesakit itu mendengarnya, apa dia melakukan kesalahan yang sangat besar?

   Byungchan tidak bisa menahan diri lagi, dia pun berbalik badan. Saat itulah Wooseok segera meninggalkan kantin.

    "SEOK!" teriak Byungchan. Seungyoun, Hangyul, dan Jinhyuk seketika menoleh bersamaan ke sumber suara

   "Anjiir gua gak tau ada mereka di belakang kita" Hangyul panik.

   "SEOK TUNGGU!" Saat Byungchan akan mengejar Wooseok ada tangan yang menahannya, Jinhyuk.

   "Biarin dia sendiri dulu". Ucap Jinhyuk tenang.

   "Tapi... Hyuk" saat itu terlihat pula Seungyoun mengejar Wooseok.

   "WOI SUYONO MAU KEMANA LO?" teriak Byungchan, tetapi Jinhyuk tetap menahan Byungchan.

   "Biarin mereka berdua selesaikan" Ucap Hangyul menghampiri Jinhyuk dan Byungchan.

   Dan sampailah Wooseok di tangga darurat yang sepi, duduk sendirian dengan isak tangisnya. Wooseok sudah tidak bisa menahannya lagi, mendengar orang yang disukainya seperti 'menghina'nya. Mungkin jika Seungyoun bisa menyampaikannya secara baik-baik tidak akan sesakit ini, tetapi Wooseok mendengar seolah Seungyoun betul-betul tidak sudi disukai oleh Wooseok.

   "Seok..." itu Seungyoun,Wooseok menghentikan tangisnya, tetapi tidak berani menengok ke belakang. Wooseok hanya diam, menunggu Seungyoun bicara.

    "Bener kan yang gue bilang, kita gak saling kenal? Gue gak salah kan, kita cuma pernah sekelas, oh iya satu lagi lu pernah sekelompok sama gue" nada bicara Seungyoun begitu dingin.

    "I.. iya" jawab Wooseok gemetar.

    "Gue tau gue gak bisa larang lo buat suka sama gue, tapi gue gak suka sama lo seok, you are not my type and you need to know " ucap Seungyoun dengan nada sedingin es.

    "Yes, i know" ucap Wooseok gemetar

     "Oke gue anggap ini udah clear, kita tunggu aja sampai situasinya mereda. Ingat ya kita gak saling kenal"

    Disaat Seungyoun akan membuka pintu keluar, Wooseok berdiri dan mengadap Seungyoun.

    "Iya semua udah clear, ternyata gue salah menilai lo selama ini. Gue kira lo itu seramah senyuman yang selalu lo tampilin ke semua orang, sebaik ketika lo menyapa petugas kebersihan atau penjaga sekolah, penyayang saat lo kasih makan kucing terlantar di jalan" Wooseok memberi jeda di tengah ucapannya

    "Gue bukan stalker lo kok youn,gua liat itu semua gak sengaja. Ternyata itu semua cuma topeng lu ya, ini diri lu yang sebenarnya. Tenang aja mulai saat ini gue udah gak suka lagi sama lo" ucap Wooseok dengan senyum yang dipaksakan, tetapi air matanya masih menggenang di matanya.

    "Oke" Ucap Seungyoun dingin dan tatapan tajamnya, dia pun membuka pintu dan meninggalkan Wooseok di tangga darurat itu.

    Setelah Seungyoun keluar, Wooseok sudah tidak tahan lagi dia lembali terduduk di tangga dan menumpahkan semua air matanya. Ya ternyata selama ini dia salah menilai Seungyoun. Dan saat inilah Byungchan berhasil menemukan Wooseok.

    "Ya ampun Seokie" Byungchan langsung memeluk Wooseok. "Udah tenang ya sayang cup cup cup. Wooseok gak usah nangisin orang kayak si Suyono itu ya, ada Chan di sini" Ucap Byungchan menenangkan

   Jinhyuk yang saat itu terus menemani Byungchan mencari Wooseok hingga berhasil menemukan Wooseok, melihat pemandangan kedua sahabat ini pun ikut merasakan kesedihan Wooseok.




About UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang