Part 35

76 18 0
                                    

Wooseok sedang ada di rumah sakit, dia telah selesai melakukan test DNA. Sekarang dia sedang berada di ruang tunggu, mungkin hasilnya akan keluar lusa. Dia sedang ditemani Seungwoo, Seungwoo sepertinya sangat sibuk daritadi dia sedang menelepon seseorang yang sepertinya sangat penting. Jihoon dan Jinsoo muncul setelah berbicara dengan dokter.

"Kamu langsung pulang, atau mau makan dulu?" Tanya Jinsoo

"Saya langsung pulang saja Pak, kebetulan ada janji dengan teman". Jawab Wooseok ramah.

"Seungwoo?" Tanya Jihoon.

"Bukan, dengan teman satu asrama saya". Wooseok ada janji dengan Byungchan untuk makan mie tarik langganan Seungwoo.

"Oh begitu, kalau nanti saya mengajak kamu makan dengan saya dan Luna bisa?"tanya Jihoon.

"Tentu bisa". Ucap Wooseok ceria, tentu saja dia bersedia.

"Nanti saya akan beritahu Luna, dia pasti senang. Dia sudah perlahan mau mengobrol dengan saya, meskipun hanya dijawabnya singkat, saya sangat senang. Dia biasanya akan menanggapi dengan tersenyum atau anggukan saja." Ucap Jihoon bahagia.

"Iya syukurlah".

"Om sudah selesai?" Seungwoo menyapa setelah selesai bertelepon.

"Iya Seungwoo, kamu antar Wooseok pulang ya". Ujar Jihoon.

"Iya om tentu saja. Kalau begitu kita permisi duluan ya om" pamit Seungwoo.

"Iya hati-hati"

Seungwoo dan Wooseok pun menuju parkiran mobil. Tadinya Wooseok ingin pulang sendiri saja, karena sepertinya Seungwoo sangat sibuk. Tapi tadi Seungwoo bersikeras ingin mengantarnya. Mobil pun melaju menuju asrama sekolah.

"Hmmm... Kakak sedang sibuk ya?" Tanya Woosoek.

"Ng... gak terlalu sih Seok, hanya ada urusan mendadak, tidak terlalu urgent kok" jawab Seungwoo.

"Oh begitu... nanti saya turun di depan lampu merah dekat sekolah aja kak, saya ada janji dengan Byungchan"

"Kamu mau ketemu Byungchan?"

"Iya dia mau makan mie tarik katanya"

"Wah saya juga sudah lama tidak makan itu, boleh saya ikut?"

"Boleh kak, kalau kakak mau. Kita langsung ke kedainya saja, saya sudah memberitahu Byungchan lokasinya."

"Oke Seok" dan mereka pun menuju kedai.

Sampai di kedai Wooseok dan Seungwoo langsung bisa melihat Byungchan dan Jinhyuk karena mereka duduk dekat jendela. Saat masuk kedai, Seungwoo langsung menyapa pemilik kedai.

"Halo tante!"

"Eh Seungwoo udah lama sekali gak mampir"

"Iya kemarin-kemarin lumayan sibuk karena ikut olim hehe".

"Oh bareng sama adik cantik ini juga ya, sebentar tante antar pesanan dulu setelah itu ke meja kamu ya".

"Iya tante". Mereka pun menuju meja Byungchan.

"Bang Woo lagi sama bareng Wooseok ya?" Tanya Byungchan.

"Iya tadi ngurusin olim kemarin Chan"ucap Wooseok berbohong. Dia belum menceritakan masalah tes DNA itu pada siapapun termasuk Byungchan. Hanya Seungwoo dan Bu Hanna yang tahu.

"Udah pesen?" Tanya Seungwoo

"Belum, abang pesenin yang enak ya hehe kan abang tau pasti" ucap Byungchan.

Setelah memesan mereka pun mengobrol banyak hal. Ternyata ibu Seungwoo dan ayah Byungchan menikah 2 minggu lagi, mereka ingin pernikahan sederhana saja yang dihadiri orang terdekat. Keluarga Byungchan akan pindah ke rumah Seungwoo, karena rumah Seungwoo lebih besar juga agar Dongpyo tidak perlu beradaptasi dengan lingkungan baru. Saat ini barang-barang mereka juga mulai dipindahkan. 

Pesanan datang, dan mereka pun menyantap mie tariknya.

"Hiks hiks hiks" suara tangisan palsu Byungchan.

"Kenapa yang? Ada yang sakit" Tanya Jinhyuk.

"Ini enak banget, kenapa aku gak tau kalau ada makanan seenak ini deket asrama huhuhu"

Astaga gue kira apaan. Dan manusia ajaib ini akan jadi adik gue 2 minggu lagi.Ucap Seungwoo dalam hati.

"Eh iya kak kampusnya udah milih?" Tanya Byungchan. Seungwoo kaget dengan pertanyaan Byungchan. Byungchan yang menyadari kalau dia keceplosan langsung tutup mulut dan menampar2 bibirnya pelan.

"Kak Seungwoo udah pilih-pilih kampus? Kampus mana kak?" Tanya Wooseok

"Hmm... iya udah ada beberapa sih Seok, cuma belum nemu yang sreg aja hehe".

"Kalau jadi kak Seungwoo mah enak ya pasti gampang banget diterimanya" ucap Jinhyuk.

"Hehe iya aminin aja" Seungwoo melihat Byungchan, Byungchan pun memberi tatapan bersalah.

***

Yohan hari ini sangat sibuk di toko roti. Ini bukan akhir pekan, tapi toko mereka cukup ramai karena baru meluncurkan varian baru. Mungkin jika karyawannya banyak bisa diatasi, tetapi ada dua karyawan yang hari ini izin tidak masuk karena sakit.

Kenapa sekalinya sakit langsung barengan gitu sih? Janjian apa?

Dia menjadi cukup sibuk karena harus stand by di kasir, juga harus menata roti di display, jika roti sudah tersedia. Kepala Yohan serasa akan meledak.

"Selamat datang" ucap Yohan saat bel pintu berbunyi tanda seseorang masuk toko. Ternyata Hangyul, dia langsung melihat toko yang cukup penuh dan Yohan sedang kualahan di kasir. Yohan sudah tidak bisa berfikir, dia masih sibuk di meja kasir.

Hangyul berinisiatif membantu, dia melihat roti yang sudah tersedia, namun belum ditata di display dia pun mengambil sayung tangan plastik yang ada di sana dan membawa nampan tersebut. Hangyul melihat bentuk roti yang di nampan dengan yang ada di display, menyamakan roti tersebut agar tidak salah taruh. Dia juga membantu ibu-ibu yang menanyakan posisi roti dengan varian tertentu, Hangyul juga sebenarnya tidak tau, tetapi dia langsung mencari letak posisinya dan memberitahu ibu tersebut.

Saat ini terlihat Hangyul sedang menggendong anak kecil yang ingin mengambil rotinya di posisi atas. Yohan hanya sesekali melihatnya, karena dia masih sibuk di kasir. Hangyul pun membantu para customer membukakan pintu, terutama yang membawa banyak belanjaan. Yohan harus berterima kasih karena hari ini Hangyul membantunya sangat banyak.

Saat ini toko sudah tidak penuh, Yohan yang ada di meja kasir pun sudah tidak sesibuk tadi. Hangyul juga bisa memandang Yohan dari posisinya saat ini. Setelah Yohan selesai, Hangyul menghampirinya.

"Hari ini penuh banget ya?" Tanya Hangyul

"Iya mungkin karena banyak yang pulang kerja langsung mampir ke sini kak, terus ada dua karyawan yang gak masuk, jadi tadi kacau banget".

"Oh gitu"

"Makasih banget ya kak, udah bantuin. Kakak mau roti juga? Saya traktir deh" Tanya Yohan.

"Gak usah, soalnya kemarin mami mampir ke sini buat beli jadi masih ada"

"Oh gitu" Yohan dan Hangyul terdiam sebentar.

"Kalau aku minta ditraktir yang lain boleh nggak?" Tanya Hangyul

"Apa kak? Tapi... jangan yang mahal-mahal ya hehe".

"Minggu ini jalan sama saya yuk!" Ajakan ini membuat Yohan membulatkan matanya. "Tidak bisa ya?"  Yohan masih terdiam.

"Bisa kak!". Jawaban ini langsung membuat Hangyul tersenyum lebar.

"Oke, nanti aku jemput di depan asrama kamu ya. Hmm... aku... duluan ya dek Yohan, pulang langsung istirahat ya. Daah!" Ucap Hangyul bahagia, dia langsung pergi dari toko roti. Dari jendela toko Yohan bisa melihat kalau Hangyul sedang gembira menuju mobilnya, itu membuatnya tertawa karena lucu.

Eh tunggu, sejak kapan gue liat dia lucu?

Yohan pun menepuk-nepuk pipinya.




About UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang