part 14

95 25 0
                                    

      Hari minggu pun tiba, jangan tanya Seungwoo yang malam itu mau chat Wooseok, karena saking bingungnya dia mau chat apa ujung-ujungnya dia ketiduran dan tidak mengirim apa pun. Dia memberitahu Wooseok waktu dan tempat bertemunya setelah pelatihan olimpiade.

      Byungchan dari tadi pagi superduper rempong mendandani Wooseok, wooseok dipakaikannya dress berwarna pink, untung saja dressnya masih sopan dibawah lutut. Ternyata inilah yang dibeli Byungchan di aplikasi belanja online. Wooseok dipaksa pakai high heels saudara-saudara, tapi karena saat dipakaikan Wooseok jatuh-jatuh terus dan ngeri keseleo, akhirnya Byungchan membiarkan dia pakai sepatu kets.

     Saat ini Wooseok sedang menunggu Seungwoo di taman dekat sekolah. Sedari tadi banyak yang memperhatikan Wooseok, jujur saja Wooseok merasa tidak nyaman, 10 menit berada di taman akhirnya Seungwoo datang, tapi dengan menggendong Pyo.

    "KAKAK CANTIIIKK!!!" teriak Pyo. Wooseok tersenyum sambil melambaikan tangan ke Pyo, tapi Seungwoo malah ikut-ikutan melambaikan tangan.

    "Maaf ya Seok Pyo mau ikut, dia nangis pas saya larang ikut" Jelas Seungwoo. Seungwoo keceplosan bilang mau pergi dengan Wooseok tadi, alhasil Pyo nangis mau ikut ketemu kakak cantiknya.

    "Iya kak gak apa-apa kok, Pyo mau ikut beliin mama kado ya?" Tanya Wooseok

   "Iya, kakak cantik sekarang cantik banget. Kakak cantik emang udah cantik, tapi sekarang jauh jauh jauh lebih cantik" ucap Pyo antusias

   Saat jarak Pyo dan Wooseok dekat, Pyo mencium pipi Wooseok. Wooseok yang dicium hanya kaget. Jangan tanya Seungwoo dia lebih kaget lagi dari Wooseok.

     "Hehehe" cengir Pyo

     "Seok maaf ya!" Seungwoo panik.

     Ni bocah, berani-beraninya nyium Wooseok, abangnya aja belom pernah.

     "Iya kak gak apa-apa, saya cuma kaget"

     "Kalo Pyo udah gede kakak cantik nikah sama Pyo aja ya hehe, jangan sama Bang Woo dia mah kalo tidur ngorok" ucap Pyo

    Ni bocah gua gak kasih jajan baru tau rasa, lu masih bocah gak bisa nikah ama Wooseok, ya mending gualah

     "Bohong Seok, saya tidur gak ngorok kok" Seungwoo membela diri.

     "Ih Bang Woo mana tau, kan Bang Woo tidur" Dongpyo tidak mau kalah.

    Wooseok hanya tersenyum melihat interaksi mereka.

                             ***

      Saat ini mereka berada di toko perhiasan, Seungwoo ingin membelikan ibunya kalung, tetapi bingung mau yang mana dia ingin meminta pendapat Wooseok. Pyo saat ini sedang digendong Wooseok, Seungwoo sudah melarangnya tetapi Pyo malah nangis, Wooseok pun tidak keberatan menggendongnya.

    Rencana awal Seungwoo ingin jalan berdua dengan Wooseok hancur sudah, kalau sampai Seungsik tau habis sudah dia ditertawakan temannya itu.

    "Kak kalung itu bagus" tunjuk Wooseok. Wooseok menunjuk kalung dengan liontin bunga sakura, modelnya simple dan elegan. Saat Wooseok melihat harganya, matanya langsung melebar. "Eh jangan deh kak" cegah Wooseok

    "Katanya bagus?" Seungwoo yang akan meminta diambilkan langsung membalikan badan.

    "Iya sih tapi harganya..."

Sama kayak beasiswa gua setahun

     "Nggak apa-apa Seok kan buat mama saya ini" Seungwoo tersenyum. Wooseok pun ikut tersenyum, ternyata Seungwoo tidak keberatan mengeluarkan dana yang banyak untuk ibunya.

About UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang