part 26

90 22 10
                                    

Sabtu siang Wooseok kembali bekerja di toko roti. Saat ini dia sedang menata roti di display. Lonceng pintu toko berbunyi tanda ada yang datang ke toko.

"Selamat datang! Hangyul?" Ternyata teman sekolahnya itu datang ke toko roti tempatnya bekerja.

"Halo Seok" sapa Hangyul.

"Mau beli roti atau kue?"

"Iya ini mau beli roti titipan mami gue. Eh, Yohannya mana Seok?" Tanya Hangyul

Oh alibi beli roti buat ketemu Yohan

"Kayaknya di kitchen lagi ambil roti buat di tata, bentar lagi juga nongol" Ucap Wooseok.

"Oh gitu"

"Gyul lu buru-buru amat sampai gua ditinggal di parkiran, kenapa sih?" Itu Seungyoun yang baru masuk toko menyusul Hangyul. Wooseok dan Seungyoun seketika terdiam melihat satu sama lain.

"Ya biar cepet milih roti keburu keabisan. Eh iya lu pilih roti juga nih buat bunda lo, mami gua nyuruh beliin buat bunda lo sekalian" ucap Hangyul memberikan baki roti ke Seungyoun.

"Kok ada Wooseok di sini?" Tanya Seungyoun berbisik.

"Dia kan kerja di sini." balas Hangyul.

Akhirnya Yohan keluar membawa roti yang akan dia tata di display, Hangyul langsung menghampirinya.

"Eh dek Yohan" Sapa Hangyul. Yohan langsung membulatkan matanya kaget kenapa orang ini ada di toko.

"Mau beli roti kak?" Sapa Yohan seramah mungkin. Dalam hatinya ngapain orang ini disini? Ganjen amat sih mau beli roti doang pake nyapa-nyapa gue segala. Lu beli roti ya tinggal dipilih aja, ambil terus bayar!

"Iya, biasa titipan mami hehe" cengir Hangyul. Yohan pun melakukan tugasnya menata roti-roti, dan Hangyul mengikutinya.

Sementara Seungyoun dan Wooseok sedang berada di situasi canggung bingung harus berbuat apa.

"Hmm mau roti rasa apa Youn?" Tanya Wooseok memecah keheningan.

"Pilihin gue yang favorit aja Seok, terus sama banyakin roti rasa cokelat aja buat Dohyon." Jawab Seungyoun.

"Oh Dohyon suka rasa cokelat ya? Rasa cokelat sebelah sini Youn" Wooseok mengantarkan Seungyoun ke bagian roti cokelat. Seungyoun mengambilnya sangat banyak. "Adiknya kak Seungwoo juga suka banget sama roti cokelat" ucapan Wooseok membuat Seungyoun menghentikan gerakannya.

"Kak Seungwoo sering datang kesini?" Tanya Seungyoun.

"Hmm lumayan, mamanya langganan di sini soalnya" jawab Wooseok

"Oh gitu"

"Gue pamit ke kitchen dulu ya Youn" pamit Wooseok.

Ucapan Wooseok tadi membuat nyali Seungyoun menciut, awalnya dia ingin memperbaiki hubungannya dengan Wooseok dan mendekatinya, tapi sepertinya hubungan Wooseok dan Seungwoo sudah sejauh itu. Apa dia menyerah saja?

Di tempat lain Yohan sedang jengkel dengan Hangyul yang daritadi mengikutinya tanpa memilih roti satu pun

"Kakak gak pilih roti?" Tanya Yohan.

"Eh iya, bisa bantu saya nggak pilihin? Kayaknya pesenan mami banyak deh" modus Hangyul.

Kalau bukan customer, udah gue tendang lu

"Sini kak biar saya bantu" ucap Yohan agar customer yang satu ini cepat menyingkir. Yohan memilih asal roti-rotinya, tidak ada protes dari Hangyul. Akhirnya tumpukan roti menggunung dalam satu baki itu. "Sudah cukup kan kak segini?" Tanya Yohan

About UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang