part 2

104 25 0
                                    

Cho Seungyoun
   
    Pria bersenyum indah itu sudah lama Wooseok sukai. Ketika kelas 1 dulu mereka pernah menjadi teman sekelas, ketika itu Wooseok biasa saja sampai dia berada di satu kelompok ketika guru memberikan tugas presentasi sejarah. Seungyoun lama tinggal di luar negeri sehingga tidak terlalu mengenal sejarah negaranya sendiri. Ketika itu Seungyoun sangat tertarik dengan pelajaran sejarah, sehingga dia meminta bantuan Wooseok untuk mencarikan buku referensi pelajaran sejarah yang bagus. Ketika berada dalam satu kelompok tersebut hampir setiap hari setelah pulang sekolah mereka berada di perpustakaan untuk belajar bersama. Iya saat itulah perasaan Wooseok dengan perlahan tumbuh kepada Seungyoun.

    Wooseok tidak pernah berniat mengungkapkan perasaannya, tidak satu orang pun tau tentang perasaannya ini, biarlah dia mengagumi sosok Seungyoun yang periang dan mudah bergaul dengan siapapun itu. Wooseok pun sadar akan posisinya, Seungyoun terlalu jauh untuk dia gapai.

    Seungyoun adalah anak dari presdir perusahaan properti, Orang tuanya sering ke luar negeri untuk mengawasi bisnis mereka, karena orang tuanya juga punya beberapa perusahaan di luar negeri. Namun Seungyoun memilih kembali ke negara asalnya, meskipun demikian Seungyoun bukanlah anak yang kekurangan kasih sayang. Orang tuanya sempat khawatir meninggalkan Seungyoun sendirian  tapi Seungyoun berusaha meyakinkan orang tuanya hingga setuju. Orang tuanya setiap hari menelponnya untuk menanyakan keadaannya.

    Seungyoun memilih tinggal di apartment dekat sekolah daripada rumahnya yang besar, namun rumah itu tetap di jaga oleh para pelayan dan supirnya. Jika orang tuanya sedang ada di rumah, Seungyoun baru pulang ke rumahnya.

    Pulang sekolah hari ini, Wooseok memilih mengerjakan PR matematikanya di perpustakaan. Dia lebih senang dengan suasana di perpustakaan. Wooseok memilih tempat dekat jendela agar ketika bosan dia bisa melihat pemandangan di luar. Byungchan hari ini ada kegiatan lain, sehingga mereka tidak bersama.

     Selesai mengerjakan PRnya Wooseok melepas kacamata bulatnya untuk mengucek matanya sebentar, dia lumayan mengantuk akhirnya dia meletakan kacamatanya di meja dan memilih tidur sebentar diatas buku-buku matematika tersebut. Wooseok tidak sadar saat dirinya sudah masuk ke dunia mimpi, ada seseorang yang duduk di depannya.

    Wooseok mulai terbangun, sepertinya dia tidur cukup lama. Dia menyadari ada sesosok lain di depannya, dia mengambil kaca mata bulatnya itu dan memakainya. Betapa terkejutnya dia saat melihat lelaki yang disukainya duduk dengan tenang sambil membaca buku.
 
    "Seungyoun!" Ucapnya kaget.

    "Eh lo udah bangun Seok, lama juga lo tidur sejam lebih" Seungyoun sambil melihat jam tangannya.

    "Itu, gue tadi malem bergadang nemenin Byungchan belajar buat kuis". Wooseok malu-malu

    "Oh, lo emang bisa diandelin sih kalo buat temen belajar. Elo masih sering ke perpus ya? "

    "Nggak sering juga sih, lagi bosen sama suasana belajar di kamar aja".

    "Oh..."

    Setelahnya mereka sibuk dengan dunia buku masing-masing

                              ***

    Ketika akan membuka pintu kamar asramanya, Wooseok sudah dikagetkan dengan suara melengking Byungchan.

    "WOOSEOKIIIIEEEEE" Byungchan sambil melambaikan tangan, berlari dan memeluk Wooseok

    "Chan udah jangan teriak gak enak sama yang lain".

    "Biarin aja gua lagi seneng, tadi abis ketemu mas crush."

    "Oh jadi tadi kegiatannya ketemu mas crush? Kirain gua lu ada kerja kelompok atau apa."

    "Nggak hehe, ketemu mas crush biar tambah semangat hehe" Ucap Byungchan, dia pun ikut masuk ke kamar Wooseok.

    Byungchan menyukai teman sekelasnya Lee Jinhyuk, dia tidak mau terlihat bodoh dan terlihat jelek di depan Jinhyuk, maka dari itu dia selalu meminta Wooseok menemaninya belajar.

    "Emangnya Jinhyuk suka ama lo juga Chan?" Tanya Wooseok sambil meletakan tasnya di meja belajar.

    "Ya ga tau Seok, gua gak pernah nanya" ucap Byungchan sambil duduk di kasur Wooseok, sedangkan Wooseok duduk di depan meja belajarnya

    "Ya gak gitu juga Buyung. Misalnya dari yang lu liat dari gerak-geriknya gitu Chan?"

    "Gimana ya Seok? Sikap dia sama gua sama aja kayak ke temen-temennya yang lain, lu tau sendiri dia anaknya receh. Liat pesawat kertas terbang aja bikin heboh se-RT"

Iya dia emang gitu sih. Wooseok pernah sekelas dengan Jinhyuk saat kelas 1. Wooseok tidak menyangka Jinhyuk dengan badan super tinggi itu penggemar berat film Disney Frozen

    "Nah itu dia, dia kan anaknya gampang gaul juga sama anak-anak lain, jadi gua juga gak mau kege-eran, kalo deket sama dia" ucap Byungchan agak lesu

    Seungyoun, Jinhyuk dan satu lagi Lee  Hangyul mereka adalah sahabat baik sejak kelas 1. Mereka memiliki kepribadian yang sama, sama-sama mudah bergaul dengan siapapun. Circle pertemanan mereka pun sangat luas, hampir murid satu sekolah mereka kenal, bukan hanya 1 angkatan melainkan 1 sekolah, dengan kata lain mereka juga hampir mengenal semua senior dan junior.

    "Kalo lo Seok?" Tanya Byungchan

    "Apaan?" Wooseok bertanya balik

    "Crush lu siapa?"

    Wooseok sempat terkejut dengan pertanyaan ini, namun dia tetap bersikap tenang. Ketika Wooseok akan membuka mulutnya, Byungchan sudah terlebih dahulu nyerocos

    "Ah, anak kayak elu mah Crushnya buku sama pulpen gua rasa. Seok carilah crush yang bikin lu tambah semangat, hidup tuh ya jangan ama buku mulu Seok, ngeri gua minus mata lu nambah"

    "Nah itu tau, ngapain nanya?"

    "Seok, sini deh kaca mata lu?" Pinta Byungchan dengan mengulurkan tangannya.

    "Mau ngapain?" Wooseok pun melepaskannya dan memberikannya pada Byungchan.

     "Sekarang buka jepitan sama iket rambut lu!" Wooseok hanya menuruti apa yang dikatakan Byungchan.

    Setelah itu, Byungchan menata poni serta rambut Wooseok, rambut Wooseok dengan leluasa tergerai lembut. Setelah selesai merapikan rambut Wooseok, Byungchan pun kembali duduk di kasur Wooseok

    "Coba deh lu berangkat ke sekolah kayak gini Seok, rambutnya gak usah diiket, gak usah pake kaca mata, poninya dibiarin ke depan aja! Gua yakin pasti cowok-cowok ngejar-ngejar lo" Ucap Byungchan lembut

    Wooseok sebenarnya perempuan yang manis, hanya saja dia tidak mempedulikan penampilannya sehingga anak-anak yang lain menganggapnya cupu, ditambah lagi dengan dia yang kutu buku.

    "Chan kalo gua gak pake kaca mata yang ada semua muka
Keliatan rata".

    "Njiir berarti sekarang muka dedek Byungchan rata dong dipandangan Seoki?" Tanya Byungchan heboh

    "Iya" jawab Wooseok

    "Nih nih pake kaca matanya, jangan sampai lo gak bisa liat muka gua yang super imut ini". Byungchan segera memberikan kaca mata Wooseok. Wooseok hanya tersenyum.

                                 ***

About UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang