51. {CS-Stupidity}^Ayah & ulang tahun ibu

16 4 0
                                    

_No revisi_
<Bantu revisi nggak papa, comment aja>

____________________________________

"STOP!"Suara baritone milik seseorang menghentikan aksi kedua orang ini, mereka langsung menoleh menatap sumber suara, Arga juga ikut menoleh. Tunggu- itu adalah Danis. Ayah nya.

"Gue nggak nyuruh kalian buat matiin bocah ini, bego." Ucap nya sambil membantu Arga berdiri. Lalu memapah nya untuk masuk kedalam mobil.

"Maafin anak buah saya," ucap nya sambil menjauhi area tadi. Mau dibawa kemana dia? Arga hanya diam, dia tidak bisa berkata apapun lagi, yang dia lakukan hanya meringis kesakitan.

"Nama kamu siapa?" Danis bertanya santai, seolah tidak terjadi apa-apa. Padahal anak buah nya sudah hampir menghabisi nyawa nya.

"Arga," jawab nya dingin.
"Saya Danis," laki-laki itu memperkenalkan diri.

"Anda mau bawa saya kemana?"

"Ke kuburan, ya jelas lah kerumah sakit." Arga diam, ayah nya sedang bercanda?

"Saya nggak tega liat kamu kaya gitu,"

Tapi ayah tega liat ibu menderita.

"Maafin anak buah saya!"
"Harus banget dimaafn?" Tanya balik Arga. Danis menoleh lalu mengerutkan kening bingung.

"Maksud anda menyandra artis perusahaan untuk apa?" Arga sudah lelah basa-basi seperti itu, terlalu menghabiskan waktu.

"Aaa, apa kamu orang suruhan Winnie?" "Jawab dulu pertanyaan saya," tegas Arga.

Danis terkekeh, "saya sedang mencari anak saya,"

Anak? Mencari?Rasa nya perasaan nya tidak tenang sekarang, mencari anak nya? apakah ayah nya sedang mencari diri nya.

"Saya dengar, anak saya selalu ada dibelakang keluarga Winnie. saya kira dengan menculik beberapa artis nya saya bisa ketemu anak saya. Ternyata tidak," lanjut nya dengan tone suara menyesal.

"Buat apa anda mencari nya?"
"Saya hanya ingin melhat nya, lalu berbicara dan menjadi teman nya. saya terlalu bodoh dulu,"

Yah,sekarang juga lo lagi ngomong sama anak lo.

"Saya hanya lelaki yang nggak bertangung jawab, tidak bisa menepati janji dan hanya bisa diam tak tau harus berbuat apa,"

Bagus sadar?

"Padahal saya hanya ingin meminta maaf,"

Arga baru sadar bahwa dia harus pergi nanti malam, tapi dia juga belum bilang apa-apa kepada Wendy.

"Berhenti disini!" perkataan Arga membuat Danis refleks mengerem tiba-tiba.

"Kenapa?"

"Saya nggak mau kerumah sakit, turun disini aja. Thanks tumpangan nya."
setelah mengatakan itu, Arga langsung turun dan menyisakan Danis yang hanya diam mematung dalam duduk nya.

Arga langsung memberhentikan Taksi yang melintas, sebelum masuk Arga kembali lagi kepada Danis, "Saya maafin semua kesalahan anda pada ibu saya, thanks buat luka nya." setelah mengatakan itu Arga langsung naik taksi dan pergi menjauh.

Sedangkan Danis, dia masih diam tak mampu bisa berpikir lebih jauh lagi. Kesimpulan nya bahwa anak itu adalah anak nya dan Vanka.

****

"Ibu, maaf Arga baru bisa datang kesini lagi," ujar nya sambil menaburkan bunga-bungan diatas makam Vanka, "ibu tau, hari ini adalah hari dimana Arga tau muka ibu, bahkan Arga denger suara ibu dan hari ini juga Arga ketemu sama ayah, bu." Arga tersenyum.

"Arga seneng bisa tau kalian sebelum Arga pergi, nggak bakal lama kok bu."

"Ibu baik-baik disini ya, suatu hari nanti Arga kesini bakal bawa seseorang yang Arga sayang."

"Arga bakal kangen sama ibu, Arga bakal kangen moment ini, cerita banyak hal walaupun belum tentu Ibu denger."

"Ibu denger Arga kan?" tanpa sadar dia meneteskan air mata nya. ini adalah pertama kali nya dia menangis di hadapan makam ibu nya, selelah apapun yang terjadi dalam hidup nya, tapi dia tidak pernah menangis disini.

-Ini Ibu, sudah berapa usia kamu?
"Usia Arga sekarang 23 tahun"

-Udah dewasa pasti,
"Seperti nya begitu,"

-gimana keadaan kamu?
"Keadaan Arga baik-baik aja. Arga sehat."

-Kamu makan makanan sehat kan?
"Kalo tentang makanan, Ibu nggak usah khawatir,"

-Kamu baik-baik aja kan? Apa Ibu terlalu ngehawatirin kamu?
"Iya, Ibu terlalu ngehawatirin Arga, Padahal Arga bisa jaga diri sendiri"Sebelum Arga pergi, Happy birthday mom,"

Arga meletakan buket bunga mawar putih dipusaran makam, ulang tahun Vanka yang kesekian kali,.

"Terima kasih untuk semua pengorbanan Ibu, terima kasih atas nyawa yang telah ibu selamatkan ke dunia. Terima kasih." Dia semakin terisak, ketika mengingat apa yang Wendy ceritakan tentang perjuangan Vanka saat ingin melahrkan dia. Sampai seseorang tiba-tiba datang lalu memeluk nya erat, mengirim kehangatan dan ketenangan.

Siapa lagi, kalau bukan Wendy, gadis nya.

"Kak Arga jangan nangis!" ujar Wendy sambil mengusap pungung Arga lembut.

"Tante Vanka nanti sedih disana," Arga mendongak menatap manik mata milik Wendy, "lo nggak papa?" Wendy mengangguk, "Ayo pulang! Kak Arga nggak baik-baik aja." Ajak nya. Arga mengangguk, dia perlu berendam air hangat.

"Ntar dulu, Arga kemobil duluan aja!"
"Lo mau ngapain?"

"Wendy pengen ngobrol bentar sama Tante Vanka," tanpa bertanya lebih lanjut dia berjalan meninggalkan area pemakaman. Membiarkan Wendy sendiri.

Wendy menaburkan bunga keatas pusaran, "Tante Wendy datang lagi kesini. Wendy udah ceritain semua nya ke kak Arga, karena dia berhak tau. Tante Kak Arga, udah ketemu dan Kak Aga juga maafin Om, dewasa banget kan anak tante."

"Tante selamat ulang tahun,"

"Wendy pengen peluk tante,"

"Dan Wendy juga pengen minta restu dari Tante-"

Tgglup: 271220

B A D - P A R T N E R || wendy's || END || ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang