40. {CS-Stupidity}^penjelasan03:07

20 6 1
                                    


#apartemen

Fyi: dari kemarin udah masuk UTS, jadi males buat nuliss.. Huhuhu, nnti kalo udah UTs nya tetep lanjut kok...

🍒SadReading 🍒

"Semua yang mereka tau tentang persahabatan kita itu, hanya cover."
-Wendy-

"Dania juga udah buat luka sebesar ini,"

Wendy terkekeh dalam tangis nya, "orang lain liat kalo kita itu sebagai sahabat yang selalu ada disaat seseorang membutuhkan. nyata nya semua itu hanya tipuan mata saja."

"Kita sama-sama salah." Mendengar perkataan itu Wendy menunduk, membiarkan air mata nya terjun bebas. Telapak tangan nya mengepal, dia sedang memendam rasa sakit didada nya, Dania selalu seperti ini, disini dia tidak bersalah, tapi Dania yang salah. Kenapa dia bilang mereka salah.

"Iya emang Wendy juga salah disini,"

"Maaf Wend," Wendy diam, dia tak tau harus memaafkan atau tidak.

"Dania, lo terlalu egois
buat jadi seorang teman," Dania dan Wendy mendongak bersamaan, Arga disana. "Lo selalu ngangap semua orang salah, padahal hanya diri lo sendiri yang salah."

"Apa mengakui kesalahan juga hal tersulit buat hidup lo." Arga berjalan mendekati Wendy, dia duduk duduk samping nya, "lo sama aja kaya kakak lo."

"Wendy udah tau semua kelakuan busuk lo, tapi dia pernah benci sama lo?"

"Apa pernah Wendy balas semua kelakuan busuk lo?" Arga menatap Wendy dengan tatapan hangat nya lalu memeluk nya. Wendy semakin menangis dalam pelukan Arga.

"Wendy nggak pantas buat dibenci siapapun, termasuk lo sama sahabat-sahabat lo juga." Arga membiarkan Wendy menangis, "pas temen lo ilang, siapa yang mohon-mohon sama gue, buat temuin teman lo."

"Wendy."

"Inget kan disaat bersamaan, kalian udah buat kenangan buruk buat Wendy. dia dibenci sama lo-lo pada." Arga mengusap rambut Wendy, "dia itu orang paling baik disini, tapi kebaikan dia nggak pernah lo ingat."

"Gue tau perusahaan bokap lo hampir diambang kehancuran, siapa yang bantuin?"

"Apa lo pernah berpikir kesana?"

"Apa lo pernah balas semua kebaikan dia?"

"Dia cuma pengen lo nggak benci lagi sama dia."

"Terakhir, gue mohon lo pergi dari hidup Wendy, dia harus keluar dari lingkungan toxic nya."

Dania tidak menjawab, dia hanya menunduk dan mendengarkan Arga. Sampai permohon itu langsung membuat Wendy dan Dania mendongak.

Dania bangkit lalu berdiri didepan Arga dan Wendy, "gue memang se buruk itu, gue emang nggak pantas buat dimaafin. Wend," Dania dan Wendy saling menatap, tatapan itu sangat menyakitkan.

"Makasih buat semua kebaikan lo dan keluarga lo. Makasih buat nggak pernah benci sama gue." Dania mengatupkan telapak tangan nya, dia bersungguh-sungguh atas perkataan maaf nya kali ini.

Wendy menatap Arga mencoba meminta saran, tapi Arga hanya mengangkat alis nya.

Wendy berdehem lalu bangkit berdiri, dia berjalan perlahan mendekati Dania. Setelah itu, Wendy memeluk Dania dan dia tersenyum.

"Wendy nggak pernah bisa benci sama orang, Wendy maafin Dania." Dania membalas pelukan Wendy erat, mereka berpelukan setelah mengeluarkan semua masalah nya. Air mata kedua nya meluncur bebas. Suasana disini menjadi hangat, tidak seperti tadi yang sangat mencekam.

Wendy melepas pelukan nya, "tapi Wendy setuju sama kak Arga. Wendy mau Dania pergi dari hidup Wendy. Dania nggak perlu keluar dari perusahaan. Dania cukup pura-pura nggak kenal sama Wendy."

Tanpa berkata Dania mengangguk, menyetujui.

"Maaf kalo itu terlalu jahat," Dania menggeleng, "Gue yakin itu yang terbaik buat kita."

Tgglup: 220920

djie 💚
^7

B A D - P A R T N E R || wendy's || END || ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang