🐢🐢Happyreading🐢🐢
.
.
.
.
"Semua nya berawal dari sini.""Dania bilang sama gue." Dania menulis komentar dan itu...
"Kak Vero yang bilang, bukan kata gue."
Wendy melirik Vero yang tengah menahan tawa nya. "Kak Vero kalo Wendy beneran ilang gimana?"
"nggak bakal ilang, kan ada gue." Ucapan Vero terdengar oleh penonton livean nya. Dan ramai yang mencibir Vero. Karena terlalu manis kepada Wendy.
"Wend, mana kak Vero. Kita mau ngomong."
Vero muncul...
"BANGSAT." Teriak Rissa dan Varo bersama.
"anjirt." Wendy menjauhkan ponsel nya dari Veroyang sedang menyetir.
"lo mau kemana Wend? Cantik bener."
"Wendy mau hadirin acara pernikahan temen nya om Juan."
"Om Juan?"
"Bokap gue." Sahut Vero.
"Wend, yang sabar ya."
"kenapa?"
"udah temuin dulu aja nyokap lo."
"Kok Rissa tau Wendy bakal kesana."
"gue juga kan lagi dikantor nyokap lo"
"Kenapa sama Bunda Riss?"
"udah lo cepet sini."
"okeyy..." Wendy mengakhiri lIve instagram nya.
Ia membuka kamera dan berselfi Ria. Tak lupa juga ia memotret Vero yang sedang menyetir dan dimasukan ke SG nya. Dengan caption: Terima kasih....
Ia membuat boomerang dengan wink andalan nya.
"Wendy cantik." Gumam nya dan langsung ditertawai oleh Vero.
"kenapa ketawa?"
"Lucu aja gitu."
"Iya tau. Wendy lucu."
"makasih."
"you are welcome."
Wendy dirangkul oleh Vero memasuki kantor Winnie.
"Tante Winnie kerja di bidang entertainment?" Wendy mengangguk sebagai jawaban.
"wow, kenapa lo nggak jadi artis aja?"
"up, nggak minat."
"Model?"
"Dania udah jadi model."
"kenapa lo enggak?"
"Syut.. syut... WENDY NGGAK MAU." Wendy dan Vero berhenti sebentar kala melihat ada puluhan reporter yang sedang menunggu dibawah.
"Wartawan?" Wendy menatap Vero bingung.
Vero melanjutkan kembali langkah ya, "Udah biasa kan ini gedung Entertaiment. Ada banyak artis di kantor ini."
Wendy mengangguk, "lo jarang kesini?"
"Wendy males kalo kesini. Nanti tiba-tiba Wendy disuruh pemotretan. Wendy nggak mau."
Vero terkekeh, "Itu bagus, nanti kalo lo jadi Artis, banyak yang suka sama lo."
"Itu yang Wendy nggak suka. Wendy pengen kaya gini aja." Mereka masuk keruangan dengan pintu kayu itu. Itu ruangan Winnie.
Kala membuka pintu, ada pintu lagi di dalamnya. Barulah terlihat Winnie yang tengah memandang para wartawan itu dengan air mata yang mengalir.
"Bunda?!" Panggil Wendy lirih. Winnie membalikan tubuh nya, lalu segera tersenyum sembari menghapus air mata nya. "Kenapa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
B A D - P A R T N E R || wendy's || END || ✔
Teen FictionCover by: @kaishe_ Wendy duduk meringkuk disamping tempat tidur nya, siaran langusng nya telah selesai 10 menit yang lalu. Dia sudah berbicara banyak dengan pengemar nya, tiba-tiba satu pertanyaannya muncul dipikiran, apakah dia pantas untuk menjadi...