⭐Happyreading⭐
.
.
.
.
"Apakah semuanya nya pilihan yang tepat?""BUN- BUNDA TOLONG WENDY?!" Teriak Wendy, "Kalian siapa?"
"Wendy nggak kenal kalian,"
"LO BISA DIEM NGGAK!"
kedua lengan nya diikat sangat kencang. Kaki nya pun sama. Didepan nya ada tiga orang laki-laki berbadan besar, seperti para preman. Diantara ketiga itu ada satu orang lagi diluar. Untuk berjaga-jaga. Wendy berontak, tapi langsung dibentak oleh salah satu preman itu. Jadi Wendy memilih diam, sambil mendengus.
Jujur ini bukan pertama kaliny bagi Wendy diculik seperti ini. Jadi Wendy bersikap biasa saja. Toh nanti ada orang suruhan Bunda dan Papih yang menebus nya.
"Kalian mau nebus Wendy berapa?" Tanya Wendy kesal. Salah satu diantara ketiga nya menatap Wendy tajam, "Kalo kita nggak bakal minta tebusan dari bonyok lo gimana?"
" Kalo kalian nggak mau uang, kalian mau apa dari Wendy."
"Kita mau kamu aja cantik," Ketiga nya mendekati Wendy bersamaan, membuat Wendy bergidig ngeri.
"Mau pada ngapain ish." Wendy mencoba menghindarkan wajah nya dari ketiga Preman itu, yang sekarang sudah berani menyentuh nya. "Jangan pegang Wendy!" Suara nya bergetar menandakan ia sangat ketakutan. "Kalo kita coba dulu sebelum bos datang. Boleh kali ya." Ujar Pak Brewok. Ia panggil pak Brewok karena banyak sekali brewok nya. Mereka bertiga tertawa keras, Wendy menunduk takut, ia berharap ada seseorang yang menolong nya kali ini.
Tangan pak Brewok membelai wajah Wendy, Wendy sudah mulai meneteskan air mata nya. "Bunda tolong Wendy!" Teriaknya dalam hati. "Jangan takut ya, nikmati saja." Sedangkan teman-teman nya mulai membelai Rambut Wendy. Dan mengusap-usap paha nya. Ini sudah termasuk pelecehan sexsual.
Mereka makin berani meraba-raba tubuh Wendy. Mulut Wendy disumpal kain, kedua kaki nya menendang-nendang mencoba berontak. Air mata nya mengalir deras, "BISA DIEM NGGAK!" Rambut Wendy dijambak oleh orang memakai baju hitam. Perlakuan kasar ini, membuat Wendy mengaduh sakit. Kepala nya dipegang paksa oleh pria ketiga, ia menggeleng-gelengkan kepala nya. Tapi langsung ditampar, wajah pria itu mendekati wajah nya. Wendy mengatupkan bibir nya rapat-rapat, ia memejamkan mata dan
"GUE BILANG JANGAN BERANI PEGANG TUH BOCAH BANGSAT!!" teriakan itu membuat mereka semua terlonjak kaget. Wendy membuka mata nya, Sosok pria yang pernah ia lihat waktu itu. Kalau tidak salah di kantor Winnie. Siapakah dia.
"LO PADA TULI HAH?" Pria itu memukul salah satu diantara mereka sampai terjatuh. Dan ini pertama kali nya Wendy menyaksikan kejadian kekerasan secara live. "Maaf tuan,"
"Tunggu Tuan? Orang ini adalah bos mereka." Wendy menunduk, mereka semua telah bekerja sama untuk menculik Wendy. Ia memejamkan mata, berharap ada sesuatu keajaiban disini. Dan membawa nya pergi. Ia tadi hanya izin untuk pergi sebentar kepada Winnie dan Rendra, pasti mereka menghawatirkan dirinya. Ia ingin pulang.
Tanpa disadari, pria itu sudah berdiri didepan nya, dan mengambil kain yang tersumpal dimulutnya. "Maafin anak buah gue!" ucapan nya tidak sama sekali hangat, terkesan dingin. "Wendy pengen pulang." Jawab nya dingin juga.
"Arga." Pria bernama Arga itu malah mengulurkan tangan nya. Wendy memutar bola mata nya malas, "Tangan Wendy diiket." Pria itu terkekeh. Wendy tertegun sebentar, "ganteng." Pikiran itu langsung dihempas jauh-jauh oleh dirinya. Arga memeluk Wendy, tapi bukan memeluk ia melepaskan ikatan ditangan nya.
Huh... Wendy bisa bernapas sekarang. Setelah melepas tali ditangan, pria itu melepaskan juga tali dikaki nya. Wendy hanya memerhatikan perlakuan-perlakuan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
B A D - P A R T N E R || wendy's || END || ✔
TienerfictieCover by: @kaishe_ Wendy duduk meringkuk disamping tempat tidur nya, siaran langusng nya telah selesai 10 menit yang lalu. Dia sudah berbicara banyak dengan pengemar nya, tiba-tiba satu pertanyaannya muncul dipikiran, apakah dia pantas untuk menjadi...