#sekolah #kantorFyi: bye bye 👋👋
🍒Happyreading🍒
"Saya berdiri disini untuk menyampaikan bahwa berita tentang apa yang terjadi diperusahaan kami, itu terbukti benar. Atas nama perusahaan, kami benar-benar meminta maaf kepada semua orang yang dirugikan oleh kejadian ini. Terlebih lagi, ada beberpa actor dan aktris kami yang terkonfirmasi menghilang sejak pagi tadi. Kami mohon untuk kerja sama nya, bahwa perusahaan sekarang sedang berusaha keras untuk mengembalikan situasi. Dan ini juga akan jadi pembelajaran untuk perusahaan kami, supaya kedepan nya bisa menjaga aktris nya lebih baik lagi. jika ini adalah badai, maka badai pasti akan berlalu. Jika ini hanya hujan, maka hujan akan berhenti. Terima kasih."
"Jadi alasan tadi Wendy pergi itu karena perusahaan nya lagi ada masalah,"
"Gila ya hebat juga dia berani blang gitu ke media,"
"Gue nggak liat sosok Wendy yang manja,"
"Nyokap sama bokap nya lagi nggak ada disini," ucap Vero sambil mengetik sesuatu dilayar ponsel nya. Agam membenarkan dasi nya yang bengkok, "kita bantu gimana?"
Vero menggeleng, tanda tak mau, "kita nggak tau masalah yang real nya gimana."
"Nggak ada kata temen kalo lagi kaya gini,"
"Gue aja kalo perusahaan bokap lagi ada masalah, gue nggak pernah ikut campur. Lah ini masalah perusahaan orang lain, yakali gue kut campur." Agam mmebenarkan juga perkataan Vero. tidak semua hal bisa Dikut campuri oleh orang luar. Apalagi ini masalah perusahaan.
"Perusahaan bokap nya juga kebakaran." Ujar Mixel sambil menunjukan berita nya.
"Serius lo?"
"Apa Wendy bisa ngehandle semua nya?" pertanyaan yang terlintas dibenak mereka bertiga. Mereka melihat jam yang masih menunjukan pukul 11 siang. Acara ini masih lama.
****
Semua orang dikantor sangat sibuk dan semua nya berantakan. Wendy sedang memikirkan apa motif dari semua ini.
"Kak Wendy pengen buka laptop Bunda, tapi dikunci."
"coba pake nama lo!"
"Wendy?" Arga mengangguk. Wendy mencoba dengan nama nya, dan ternyata benar.
Arga sudah menyuruh anak buah nya untuk mecari tahu dimana tempat persembunyian dalang dari semua ini. Sampai saat ini, belum ada titik terang sama sekali. Dan itu membuat kepala nya hampir meledak. Seharusnya dia sekarang istirahat, karena besok dia akan pergi. Tapi sudahlah.
Arga menenguk air mineral sedikit, lalu dia merebahkan tubuh nya disofa. Diruangan ini kini hanya ada mereka berdua. Dia memperhatikan Wendy yang tengah serius menatap layar laptop Winnie.
"Lo udah makan?" Tanya Arga, Wendy mengangguk.
"Waktu malem lo pulang kemana?"
Wendy mengalihkan sebentar focus nya, "kerumah."
"Pulang jam berapa?"
"Jam 9,"
"Bohong?"
"Enggak bener,"
"Gue jam Sembilan masih ada didepan rumah lo, sampai lo pulang jam 4 pagi."
"Kak-"
"Apa? Lo bohong sama gue." Wendy memejamkan mata, ini bukan waktu nya untuk meributkan hal sepele bukan?
"Sebelum pergi tante Winnie nanyain lo ke gue. gue nggak tau lo dimana, terkahir lo ngabarin ke gue, lalu handpone lo mati. Gue udah cari disemua tempat, tapi lo nggak ada. Gue khawatir sama lo." Arga berkata jujur.
"Lo selalu bohong, disaat gue nanyain ada yang janggal enggak? Sama lo. lo selalu bilang, nggak ada. Tapi semua yang ada dihidup lo janggal Wend."
"Lo selalu buat gue bingung. Gue pergi karena gue udah ngangep lo, lebih dewasa. Tapi nyata nya lo masih anak kecil yang harus dijaga. Gue salah."
"Kak Arga bener, semua yang ada dihidup Wendy itu janggal, semua yang terjadi ini seperti mimpi. Mimpi yang bener-bener nggak pernah Wendy inginkan. Wendy pernah liat kak Arga saat kecelakaan sekitar setahun yang lalu, disaat Wendy kecelakaan. Kak Arga yang nolong Wendy, benar kan?"
"Kak Arga selalu ngawasin Wendy setelah kecelakaan, tapi kenapa kak Arga baru muncul baru-baru ini?"
"Banyak orang yang ingin Wendy mati? Kenapa?"
"Wendy juga pengen mati, tapi selalu gagal." Mereka berdua diam, hening sesaat.
"Orang tua kak Arga adalah teman baik Bunda? Benar?" Wendy berhenti berbicara ketika ada satu file yang sangat mencurigakan. Dari tadi, Wendy berbicara tapi dia tidak menatap balik Arga.
"Bukan Cuma kak Arga yang selalu ngawasin Wendy. Tapi ada satu orang lagi."
"Dalang dari semua masalah ini." Ucap nya yakin, Arga yang tak mengerti maksud dari apa yang dibicarakan Wendy pun, mendekati Wendy.
"Kak Arga tau siapa orang ini," Arga menggeleng, tak tau. Wendy mecari foto-foto yang lain. Ternyata semua keinginan tauanya terjawab disini. Pantas saja, laptop ini berada didalam brangkas. Karena banyak sekali foto masa lalu Winnie disini.
"Ini ibu kak Arga ya," Wendy mendongak menanykan itu, didalam foto tersebut ada tiga orang, yang dia ketahui bahwa itu adalah foto Winnie, Ibu kak Arga dan seorang pria.
Arga tersenyum, lalu memperhatikan wajah ibu nya. ini adalah kali pertama dia melihat foto ibu nya dengan jelas, dia cantik dan terlihat sangat lembut.
"Ibu kak Arga cantik ya." Pujinya. Arga tersenyum, "kata orang, dia baik dan berhati lembut, suka menolong dan nggak pernah marah."
"Gue harap bisa ketemu sama dia,"
Wendy mengelus pundak Arga, "semua sifat nya ada dalam diri kak Arga."
"Ibu kak Arga selalu ada disamping kak Arga."
Ada satu orang lagi disana, dia adalah –
"Dia ayah kak Arga,"
ttglup: 141120
![](https://img.wattpad.com/cover/213252624-288-k723356.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
B A D - P A R T N E R || wendy's || END || ✔
Teen FictionCover by: @kaishe_ Wendy duduk meringkuk disamping tempat tidur nya, siaran langusng nya telah selesai 10 menit yang lalu. Dia sudah berbicara banyak dengan pengemar nya, tiba-tiba satu pertanyaannya muncul dipikiran, apakah dia pantas untuk menjadi...