13. {CS-Stupidity}^Depresi

100 13 3
                                    

🐣happyreading🐣
.
.
.
.
"Terima kasih sudah selalu ada,"

Wendy menyalakan televisi di ruang keluarga. Sepi sekali tidak ada si mbok, biasa nya dia akan tertawa kala mendengar si mbok mulai kesal dengan pemeran utama nya yang sering kali pasrah dengan takdir. Disela menonton ada sebuah berita yang memotong film nya, berita tentang keluarga nya. Winnie sekarang sedang mengadakan jumpa pers dengan para wartawan yang sedari tadi menunggu didepan gedung. Winnie lagi-lagi menunduk kala mendengar pertanyaan-pertanyaan itu,

"Saya selaku istri beliau hanya ingin mengucapkan, bahwa saya yakin suami saya tidak melakukan penggelapan dana, sepeser pun! Dan saya yakin juga bahwa, ada beberpa oknum yang berlakon dibalik layar. Terima kasih."

"Bu bu, apakah benar dengan penyataan anda barusan?"

"Bu apakah benar-"

"Bu... bu..."

Winnie langsung diserbu oleh banyak sekali awak media. Tapi langsung dijaga ketat oleh 4 orang bodyguard nya.

Air mata nya lolos seketika, "Bunda," lirih Wendy, ia menangis. Membenamkan kepala nya diantara dua lutut nya.

Hiks.. hikss... ia menjabak rambut nya kasar. Melempar segala benda yang berada didekat nya.

"APA SALAH PAPIH SEBNERNYA."

"WENDY TAKUT." Ia meringkuk dilantai dengan keadaan yang memprihatinkan.

"Bagaimana kalau Papih benar melakukan korupsi," Ia akan kehilangan sosok papih. Pikiran nya mulai menguasai diri nya, semua pikiran buruk terus bermunculan tentang Rendra, tentang Vero tentang sahabat-sahabat nya yang akan mengejek dan mengucilkan diri nya. Dan pikiran -pikiran tentang kemungkinan-kemungkinan yang belum tentu terjadi. Semua nya tak terkontrol.

Hiks...hiks...hiks...

"WENDY-?!" Teriak seseorang disana.

Wendy membuka mata nya, "Kak Vero."

"JANGAN DEKETIN WENDY," Wendy menjauhi diri dari Vero.

"lo kenapa? ada apa Wendy."

"JANGAN DEKETIN WENDY KAK VERO?!" Teriakan Wendy membuat Vero sangat khawatir, bukan takut, tapi justru ia khawatir sekali dengan kondisi Wendy sekarang.

"WENDY MOHON KAK, JANGAN DEKETIN WENDY?!"

"WENDY NGGAK BUTUH SIAPAPUN."

"WENDY PENGEN SENDIRI,"

"WENDY PENGEN SENDIRI KAK?!"

"tarik nafas lo!"

"WENDY TAKUT," Vero terus mendekatkan diri nya pada Wendy. Bodo amat dengan semua teriakan nya.

"SEMUA ORANG NGGAK SAYANG SAMA WENDY."

"SEMUA ORANG NGGAK PEDULI SAMA WENDY."

HIKSS...HIKSS... "SEMUA ORANG BENCI WENDY."

"WENDY NGGAK PUNYA SIAPA-SIAPA, SEMUA NINGGALIN WENDY."

"HIKSS... WENDY TAKUT."

HAP... Vero berhasil merengkuh tubuh Wendy. Dalam pelukan itu, Wendy menangis pilu, Vero mengusap punggung nya.

"semua orang sayang sama lo!"

"Nggak kak, semua orang benci Wendy."

"gue nggak benci sama lo." Vero menghapus air mata Wendy dan menatap nya dalam-dalam.

"lo harus tau. LO ITU MANUSIA BERHATI MALAIKAT, LO BAIK BAHKAN SANGAT BAIK.HIDUP LO PENUH DENGAN KASIH SAYANG."

"tapi kenapa Wendy selalu ngerasa sendiri."

B A D - P A R T N E R || wendy's || END || ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang