BAGIAN 47

930 37 0
                                    

Giorgio Arion El-vano


Nama itu sudah bertengger rapi di atas pintu kamar.

"Yuda"
Yuda menoleh ke belakang, lalu menghampiri suara yang memanggilnya.
"Apa sayang"

"Sini deh lihat, Gio senyum"
Ucap Azka dengan raut wajah yang begitu bahagia. Bahkan saking bahagianya ia ingin mencubit pipi putra kecilnya.
"Wahhh, iya"

"Aunty"
Azka dan Yuda menoleh bersama pada suara kecil nan lantang itu. Terlihat Letha berlari kecil ke arah mereka.

"Letha, jangan lari. Nanti jatuh"
Di belakangnya terlihat Jimmy dan Maria mengikuti Letha masuk.

"Aunty"
Sapa gadis kecil itu.
"Hai sayang"
Jawab Azka dengan mengusap lembut kepala Letha.

"Wah, Gio tampan sekali aunty"
Azka tersenyum mendengar pujian dari bibir kecil Letha.

"Aunty" Azka menatap Letha lekat-lekat, ditanyai gadis kecil itu.
"Apa sayang"

"Kenapa Gio tidak perempuan"
Azka menautkan alisnya, begitupun Yuda. Dan mereka yang ada di sana terheran-heran mendengar pertanyaan Letha.
"Apa Letha tidak suka"
Tanya Azka.

"Suka, tapi Letha lebih suka Gio perempuan. Bisa bermain boneka denganku"
Tak satupun disana yang tak tertawa, mereka tertawa lepas mendengar jawaban gadis kecil itu.
"Nanti uncle buatkan lagi"
Azka menoleh kaget pada Yuda, lebih terkejut lagi daripada jawaban Letha.

"Hahahaha, masa nggak capek yud" ledek Jimmy yang kemudian membungkuk pada Gio kecil di ranjang bayinya.

"Enggak lah, kan buatnya enak. Hahahaha" semua tertawa pecah mendengar jawaban singkat seorang pria yang baru saja menjadi ayah itu.

"Papa papa, sini aku mau lihat hidungnya Gio"
Tarik Letha pada kemeja Jimmy, gadis kecil itu menarik ayahnya supaya merunduk dan memperlihatkan Gio yang sudah di gendong oleh papanya.
"Hidung Gio mancung sayang"
Sahut Maria yang duduk di kursi dekat Azka.

"Wah, benal mommy. Hidungnya mancung, dia juga tampan sekali"

Gio kecil itu masih pulas meski mendengar banyak canda tawa dalam rumahnya.
"Aunty, Gio boleh kubawa pulang"

"Nggak boleh, nanti aunty sedih dong" jawab Jimmy.
Dan itu memicu wajah lusuh si gadis kecil Letha.
"Aunty, aku pinjam Gio sebental boleh tidak?? Sebentaaalll saja"
Siapa yang tahan  dengan tatapan manja si gadis cilik itu. Bahkan Azka saja begitu ingin mencubitnya, karena saking gemasnya.

"Enggak boleh Letha, nanti papa buatkan sendiri ya"
Ucapan itu membuat orang tak bisa menahan rasa ingin tertawanya. Jimmy melerai keinginan Letha hanya dengan satu kalimat.
"Benalkah, papa janji"

"Iya, papa janji"

"Holleeee, Letha akan ounya adik"
Si gadis kecil itu memang pintar membuat suasana menjadi hidup.

"Permisi"
Semua yang ada di ruangan itu menoleh, karena ada sepasang suami istri yang sedang masuk.
"Neneeekkk" teriak Letha, saat melihat lessy dan Ahmad masuk kedalam rumah.

"Wahhh, Letha sudah disini ya"
Ucap Ahmad lalu menggendong gadis kecil itu dan mendekat pada Jimmy"
"Kakek lihat, hidungnya Gio mancung sekali"
Si gadis kecil itu semakin leluasa melihat Gio.

You Are EverythingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang