BAGIAN 14

2.4K 70 5
                                    

Empat musim diamerika telah Azka lalu berkali-kali, Azka kini tumbuh menjadi seorang wanita dewasa. Rambut yang dulu panjang kini hanya sebatas punggung.

5 tahun lamanya Azka tinggal di Los Angeles, ia tinggal disebuah apartemen. Azka tidak lagi tinggal dirumah Jimmi karena ia sudah bekerja dan memiliki banyak tabungan, ia bekerja di perusahaan ternama di Los Angeles.

Nama Azka menjadi nama favorit di Los Angeles karena ia menjadi mahasiswi berprestasi di University Of Southern California.

Kini Azka sudah bekerja dan mengahasilkan banyak uang bahkan ia ingin sekali ke Indonesia untuk membangun rumah Neneknya, namun belum saatnya ia bisa ke Indonesia Jika tidak mendapat cuti kerja.

"Pagi cantik"
Ucap seorang dari ambang pintu apartemen Azka

"Oh hai Dimas"
Jawab Azka yang duduk di sofa depan tv.

"Ini aku membawa sesuatu untukmu" Dimas menaruh bungkusan plastik diatas meja dan Azka langsung membukanya

"Wow Mochi"
Kemudian Azka membuka bungkusan satunya lagi
"wow burrito, oh Dimas thank you" saking senangnya Azka memeluk Dimas dengan begitu gemasnya

"Sudah, makan dulu"
Ucap Dimas, Azka melepas pelukannya dan mulai makan burrito nya.

Ya, Azka di Los Angeles sudah 5 tahun dan Dimas 3 tahun. Sebenarnya Dimas kuliah  di Indonesia namun setelah orang tuanya pindah ke Los Angeles, Dimas kuliah ditempat yang sama dengan Azka. Maka dari itu Azka dan Dimas begitu dekat bahkan Dimas juga sering tidur di apartemen Azka dan beda kamar tentunya, Dimas selalu menemani Azka bahkan karena Dimas lah Azka menjadi mahasiswi terfavorit. Dimas selalu mengajari Azka hingga Azka pandai seperti sekarang ini, Dimas sangat berjasa dikehidupan Azka sekarang.

"2 minggu lagi aku mau balik ke Indonesia"
Ucap Dimas pada Azka

"Oh ya, ada acara apa"

"Yuda mau tunangan"
deg ucapan Dimas membuat Azka diam seketika.Yuda, apa benar dia akan tunangan atau Yuda yang lain. Tapi tidak mungkin jika Dimas pulang untuk menghadiri pertunangan orang lain jika bukan temannya sendiri.

"Kenapa"
Dimas menepuk bahu Azka pelan namun Azka terlonjak kaget

"O-e em aaa nggak papa kok"
Azka sampai tersedak karena tal percaya.
"Kamu baik-baik saja kan" tanya dimas

"Iya, aku baik-baik saja"
Azka tak meneruskan makannya, ia sudah tak berselera karena mendengar kabar bahwa Yuda akan bertunangan. Jujur saja Azka kecewa, apa Yuda sudah bisa melupakannya. Mungkin Yuda bisa melupakannya namun tidak dengan Azka. Dia masih memikirkan Yuda, bahkan hatinya pun masih menyimpan nama yuda.

🌱🌱🌱

Masih memikirkan soal pertunangan Yuda, Azka bersandar pada dinding kamarnya menatap jauh kearah jendela. Namun tak lama ia beranjak karena mendengar ponselnya berbunyi

"Halo om"

"......"

"Dirumah om"

"......"

"Oh iya om kesini aja"

"......"

"Iya om"

.......

Setelah Azka makan ia mandi dan duduk di sofa depan tv, hari ini dia libur kerja jadi seharian penuh ia menggunakan waktunya untuk bersantai.

Ting tong

Azka beranjak untuk membuka pintu apartemennya

"Malam sayang"
Ucap seorang wanita yang langsung memeluk Azka.
"Malam Tante Meri"
Jawab Azka membalas pelukan tantenya. Meri, dia adalah istri dari Jimmi. Meri sangat baik pada Azka bahkan dia menganggap Azka seperti adiknya sendiri.

You Are EverythingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang