BAGIAN 21

2.6K 68 0
                                    

Gusar sangat gusar, Azka tidak bisa tidur dengan nyenyak. Azka terbangun dari tidurnya, ia turun ke lantai satu untuk mengambil air. Ia melihat jam dinding dan ternyata masih jam 3. Oh astaga, Azka sulit sekali untuk tidur.

Azka mengambil air dikulkas dan duduk dimeja makan, ia taruh gelas berisi air itu dihadapannya. Entah mengapa ia teringat Yuda, lelaki itu yang selalu menghadiri lamunan Azka. Ia tatap gelas yang isinya tinggal separuh sambil melamun memikirkan Yuda. Pikirannya pergi jauh menembus waktu beberapa tahun yang lalu, saat Azka dan Yuda sedang jalan-jalan berdua dan makan bakso dipinggir jalan.

Flashback on

"Kamu suka pedes"
Tanya Yuda yang duduk disamping Azka menunggu baksonya siap.

"Suka kenapa"

"Jangan makan pedes-pedes nanti skait mag"
Ucap Yuda dan hanya diangguki Azka

"Jangan cuma ngangguk, didengerin omongannya"

"Iya pak bos"
Jawab Azka membuat Yuda tersenyum senang.

Tak lama bakso mereka diantar oleh sang penjual, dan mereka memulai memakan bakso mereka masing-masing. Saat mereka asik menyantap baksonya, ada seorang wanita yang berpakaian sangat minim sedang membeli bakso dan sesekali melirik Yuda sambil tersenyum centil. Azka yang menatap itu sedikit terganggu. Ya iyalah, disampingnya ada pacarnya masih aja genit. Azka menatap Yuda dan ternyata Yuda juga tersenyum centil pada wanita itu, Azka benar-benar marah melihat kejadian itu. Ia memakan baksonya secepat mungkin hingga habis.

Saat wanita itu selesai membeli bakso dia berlalu pergi, tapi tak lupa melambaikan tangan dengan manja kearah Yuda sambil menggigit bibir bawahnya. Dan ternyata Yuda juga membalasnya dengan memberi kiss bye jarak jauh. Cukup, Azka benar-benar naik darah. Oke, Yuda yang mulai.

Azka diam tanpa berucap, hatinya panas. Yuda mengajak pulang pun Azka masih tetap diam, hingga mereka sampai dirumah Azka. Seperti biasa Nenek Azka tidak ada dirumah, jadi Azka sendirian dirumah.

"Sana masuk, jangan lupa langsung tidur ya"
Azka hanya diam dan meninggalkan Yuda begitu saja, padahal Yuda saja masih diam dan belum menyalakan motornya. Yuda agak bingung dengan Azka, kenapa dia tiba-tiba diam ya

Yuda memutuskan untuk ikut masuk kedalam rumah, ingin mamastikan Azka baik-baik saja. Belum sempat Yuda masuk pintu sudah ditutup Azka dari dalam.

"Sayang kenapa ditutup, bukain dong, aku mau masuk bentar nih"

"Nggak usah masuk, pulang aja"
Jawab Azka dari dalam menahan pintu.
"Sayang kamu kenapa sih, aku mau ngomong bentar"

"Ngomong aja"

"Aku mau ngomong empat mata sama kamu"

"Iya ngomong aja"

"Tapi bukain dulu lah"

"Enggak"

"Kamu kenapa sih"

"Pikir aja sendiri"
Yuda benar-benar tidak tau Azka kenapa, sikapnya benar-benar manja sekali. Tumben ya???

"Kamu marah ya"

"Iya"

"Tapi marah karena apa"

"Kamu nggak sadar"

"Enggak"

Dengan kasar Azka membuka pintu, menatap tajam pada Yuda namun yang ditatap mengeryit bingung.

You Are EverythingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang