BAGIAN 13

2.6K 78 3
                                    

Azka menyandarkan punggungnya dikepala kasur, ia mengingat lagi ucapan Sam.

Flashback on

"Sam"

"Kamu kenapa"

Azka hanya menggeleng pelan

"Ayo" Azka berdiri dan hendak pergi meninggalkan Sam namun Sam menahan tangan Azka, membuat Azka membalikkan badan

"Kamu kenapa" tanya Sam masih menggenggam tangan Azka

"Gue baik Sam"

"Abis ketemu Yuda" Azka menatap lekat mata Sam, ia tidak bisa lagi membohongi lelaki didepannya ini. Dia mengetahui semua yang terjadi pada Azka.

Tanpa berkata Azka melepaskan genggamannya dan memeluk Sam, menenggelamkan wajahnya di dada Sam. Azka menangis sejadi-jadinya membuat pelukan itu semakin erat. Dengan pelan Sam membalas pelukan Azka, ia eratkan tangannya memeluk tubuh gadis itu.

"Gue benci Yuda Sam, gue benci dia" Azka menangis tersedu-sedu "kenapa gue harus bertemu sama cowok kayak dia Sam, kenapa" tangisan itu semakin menjadi dan membuat kaos Sam basah

"Aku tau kamu abis ketemu dia kan" tanya Sam masih dengan memeluk Azka

"Kamu udah janji mau lupain dia kan, kalopun ketemu dia jangan diambil ati Azka" Sam mengusap lembut kepala gadis itu "kalo kamu mau lupain dia, lupain juga masa lalu kamu. Nggak usah takut ketemu dia, kalo kamu selalu takut ketemu dia kamu nggak akan bisa lupain dia" Sam melepas pelukannya dan menarik Azka dari dadanya, ia tatap wajah yang sudah basah karena air mata. Mengusap lembut pipi itu.

"Nggak perlu menjauh darinya kalau kamu hanya ingin melupakannya, tapi biasakan dirimu jika bertemu dengannya. Itu akan membuatmu bisa melupakannya, oke" Azka menatap mata Sam, ya dia percaya pada Sam

Flashback of

Benar kata Sam, jika Azka ingin melupakan yuda ia tak perlu menjauhi Yuda. Ia hanya perlu membiasakan diri supaya bisa melupakan Yuda

Tok
Tok
Tok

"Nduk Nenek masuk ya" belum dijawab Azka, seorang wanita tua datang dan membawa segelas teh hangat

"Kamu pasti capek kan" ia menaruh tehnya dimeja belajar dan duduk disamping Azka, melihat cucunya yang kelihatan kurang baik ia menggenggam tangannya

"Kenapa Nduk" tamat Nenek pada Azka

"Azka nggak papa kok nek"

"Nduk, besok Nenek mau kerumah ibumu. Kamu mau ikut" tanya nenek dengan hati-hati

"Enggak nek, Azka belum siap bertemu mereka"
Jawab Azka.

"Nduk, sudah lama kamu Tidak menemui ibumu. Pasti dia merindukanmu"

"Ibu tidak akan merindukanku nek, dia hanya menyayangi Vika bukan aku"
Sebutir air mata jatuh membasahi wajah cantiknya.

"Tidak Nduk, jangan berpikir seperti itu. Apa kamu Tidak mau memperbaiki kesalahan yang dulu"

"Mereka tidak akan percaya Nek, daripada aku harus ikut bersandiwara lebih baik aku tidak bersama mereka"
Nenek hanya bisa menghela nafas panjang jika menghadapi cucunya.

"Nduk dengarkan nenek, jika suatu saat Nenek tidak ada lagi. Nenek harap kamu mau memperbaiki hubunganmu dengan ibumu"

"Jangan berkata begitu nek, Azka sudah tidak punya siapa-siapa lagi. Azka Sudan kehilangan ayah dan Azka nggak mau kehilangan Nenek" mata Azka mulai menitihkan air mata

You Are EverythingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang