Azka sedikit terganggu dengan perbincangan seseorang, ia membuka matanya dengan pelan. Mencari sumber suara yang sedari tadi menganggu tidurnya. Azka bangun dan duduk bersila mengumpulkan sisa rasa kantuknya.
"Udah bangun" tanya Rizal yang datang dari luar
"Iya, kamu abis telfonan sama siapa" tanya Azka
"Oh, itu tadi sekertaris ku. Kamu kok tau" Rizal duduk di samping Azka
"Ya iyalah, kamu telfonan aja keras banget. Ganggu tau" ucap Azka memanyunkan bibirnya.
"Bibirnya biasa aja" ucap Rizal mencubit bibir Azka dengan pelan, dan Azka hanya tersenyum menanggapi perlakuan Rizal.
"Oh iya, tadi sekertaris aku bilang ada kerjaan yang harus ku selesaikan. Jadi aku mau ke Semarang, kamu mau ikut" tanya Rizal
"Aku"
"Iya" Azka berpikir dengan mengetuk-ngetuk dagunya "em, Gimana ya" ucap Azka masih menimbang-nimbang.
"Nggak ah" jawaban yang diberikan Azka cukup membuat Rizal sedikit terkejut, lama berpikir dan hasilnya hanya 'enggak'. Astaga, Rizal menepuk jidatnya.
"Kelamaan mikir" Azka hanya tersenyum "ayo ikut, lagian kamu dirumah sendiri kan, nanti kita jalan-jalan di Semarang gimana" wow, sepertinya itu jurus ampuh mengajak Azka bepergian.
"Tapi yang bayar kamu ya"
"Tentu saja aku yang bayar, memangnya kamu punya uang huh" ejek Rizal dan membuat Azka bersungut-sungut mendengarnya.
"Enak aja aku punya uang ya, cuma yang ngajak jalan kan kamu. Ya kamu lah yang harus bayar, masa aku pergi diajak orang bayarnya sendiri" ucap Azka dengan sebal.
"Hhhhh, iya-iya maaf. Nggak usah ngambek gitu dong" lagi-lagi Rizal mencubit pipi Azka, saking gemasnya dengan wanita yang satu ini.
"Ya udah siap-siap, nanti jam 4 kita berangkat" Rizal kemudian berdiri dan hendak keluar rumah.
"Dan satu lagi, nggak usah bawa baju banyak-banyak" Azka hanya mengeryit bingung. Tapi, ya sudahlah ikuti saja perintah lelaki satu ini.
Azka pun beranjak ke kamarnya, mengambil tas yang sedikit besar dan memasukkan beberapa bajunya kedalam tas. Sekiranya cukup untuk di sana 3 hari lah.
🌱🌱🌱
"Ayo masuk" ucap Rizal dari dalam mobil, Azka pun masuk kemobil dan duduk disamping Rizal.
"Ya ampun Azka, tasnya ya ditaruh dibelakang lah. Masak dipangku gitu kayak orang mau pindahan aja" Azka hanya tersenyum malu, benar saja. Ia seperti orang yang baru saja diusir. Azka menaruh tasnya dijok belakang seperti perintah Rizal.
"Biasanya berapa jam Nyampe Semarang" tanya Azka sembari memandangi jalanan
"Biasanya ya 2-3 jaman lah, kenapa"
"Nggak papa, takut ngantuk aja"
"Kalo ngantuk tidur, ntar aku bangunin" ucap Rizal
Suasana dalam mobil begitu sepi, hingga Azka memutar musik diponselnya dan menaruhnya di atas dashboard. Ya, meskipun tak begitu keras namun dapat didengar oleh Azka dan Rizal. Mereka sama-sama diam mendengar alunan lagu dan menikmati perjalanan jauh mereka, entah kapan akan sampai namun Azka sudah sedikit mengantuk. Ia mengerjapkan matanya berkali-kali, dan sedikit demi sedikit matanya tertutup.
__
Waktu menunjukkan pukul setengah 7 malam, mereka sudah sampai disebuah cafe yang terbilang cukup besar. Rizal memakirkan mobilnya diarea parkir cafe nya, setelahnya ia membangunkan Azka.
KAMU SEDANG MEMBACA
You Are Everything
RandomTahap perbaikan.... Konten Dewasa ⚠️⚠️🔞🔞🔞 Nggak terlalu pandai buat cerita , ini berdasarkan kehidupan pribadi seseorang aja Langsung baca aja 😊😊😊