BAGIAN 32

3.1K 75 0
                                    

Mungkin inilah saatnya aku menebus semua kesalahan yang pernah ku buat padamu

Yuda Arion Elvano

______________________________________

Azka melihat pantulannya dicermin wastafel, kini ia sudah berada didalam rumah yang besar dan mewah itu. ia tak percaya bahwa ia sudah menjadi istri orang. Azka sangat bahagia, namun entah mengapa ada sedikit kesedihan yang bersemayam dihatinya. Azka menunduk menatapi bawahan kaca wastafel, selalu saja melamun.

"Lo pacaran sama Sam"

"Jawab Azka"

"Lo pacaran Sam"

"Ck, ternyata Lo sama liciknya ya"

"Emang Lo itu sama aja kayak dia, sama-sama tukang selingkuh"

Lagi-lagi ucapan itu datang dan menggema diotaknya, sakit dan sakit lagi yang ia rasakan. Meski kini Azka sudah menjadi istri Yuda namun kenangan pahitnya Tidak bisa ia lupakan. Cukup sakit bagi Azka dan begitu sulit jika harus melupakannya.

Azka terlonjak kaget saat ada tangan merengkuh pinggangnya dari belakang, ia tatap dicermin ternyata Yuda.

"Kenapa lama" Yuda menelusup kan wajahnya diceruk leher Azka, menikmati aroma favorit Yang sudah bertahun-tahun tak ia rasakan

"I iya, ini mau ganti" ucap Azka sedikit terbata-bata, Azka hendak beranjak namun pelukan Yuda semakin erat membuatnya harus tetap berdiri didepan cermin wastafel.

"Aku bantu ya" ucap Yuda kemudian melepasi kancing kebaya Azka dari bawa, Azka tau maksud dari kata "bantu". Ia belum siap, ia genggam tangan Yuda yang baru saja melepasi 2 kancingnya.

"Aku, aku bisa sendiri" ucap Azka mencoba menyingkirkan tangan Yuda

"Jangan menolak bantuan suami sayang" hembusan nafas Yuda sangat terasa ditelinga Azka membuat gadis itu sedikit meremang ketakutan

"Aku, aku capek yud" ucapnya kemudian menyingkirkan tangan Yuda, Yuda hanya mengehla nafas kasar. Ia tatap wajah istrinya dari cermin

"Habis ini ganti pakaianmu, sudah disiapkan didalam" ucap Yuda kemudian pergi keluar dari kamar mandi, Azka lega saat Yuda pergi darinya. Tapi ada rasa bersalah jika ia menolak ajakan suaminya untuk ..... Cepat-cepat Azka melepas seluruh pakaian yang sedari tadi menyiksanya. Ia mandi dan berganti pakaian. Azka cukup kaget melihat lingerie berwarna merah menggantung di gantungan yang ada dikamar mandi. Apa ini yang disiapkan Yuda pikirnya. Mau Tidak mau ia harus memakainya, toh ia kesini tidak membawa apa-apa. Tidka mungkin kan ia memakai kebaya lagi.

Azka keluar dari kamar mandi setelah selelsai dengan ritual mandinya. Ia tak melihat siapapun dikamar itu, ia langkahkan kakinya mendekati ranjang berukuran king size.

Mungkin malam ini semua akan ku lepas. Apa aku bisa melakukannya.

"Maaf jika malam ini aku membuatmu lelah" ucap Yuda memeluk istrinya dari belakang

"Yuda aku, aku, aku benar-benar lelah" serasa kering tenggorokan Azka, ia takut untuk melakukannya. Tunggu dulu, apa yang kamu takutkan Azka. Yuda itu suamimu kan, dia tidak akan lari dari tanggungjawab.

"Aku tau, aku juga lelah. Tapi aku ingin malam ini kita lelah bersama-sama" ia putar tubuh istrinya hingga menghadapnya. Ia pandangi tubuh istrinya yang memakai lingerie yang sangat pendek dari atas hingga bawah.

"Kamu cantik" ucapnya kemudian merengkuh pinggang istrinya agar lebih lekat padanya.

Bibirnya mulai mengecup kening istrinya dan perlahan-lahan turun menelusuri pipi, hingga berhenti tepat disamping bibir Azka. Ia tatap mata istrinya. Hanya meminta izin, kemudian ia kecup bibir istrinya. Pelan tapi pasti ia mulai melumat bibir itu, bibir yang lama sekali Tidak pernah ia sentuh. Tangannya berjalan-jalan menelusuri punggung istrinya. Satunya lagi meraih pinggangnya. Azka hanya menopang dada Yuda dengan kedua tangannya.

You Are EverythingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang