BAGIAN 35

3K 71 0
                                    

"Haduh capek ya" ucap Yuda merebahkan tubuhnya disofa kamar tidur

Yah, semua keluarganya sudah pulang. Baru saja, setelah kemarin seharian dan semalam penuh menghabiskan waktu bersama keluarga besarnya. Rasanya sangat lelah.

"Sini sayang" Yuda mengangkat tangannya melambai pada istrinya yang berdiri menilik ponselnya.

"SMS an sama siapa sih" tanya Yuda sesaat istrinya sudah duduk disampingnya

"Ini, Dimas bilang dia mau ke LA" jawab Azka masih dengan berkutat pada ponselnya

"Pamit sama kamu gitu" tanya Yuda

"Iya"

"Kapan dia mau nikahin Aya"

"Nggak tau" jawab Azka menaruh ponselnya di pangkuannya

"Oh ya sayang, nanti tgl 17 Mei aku mau ke Kanada" Azka sontak menatap Yuda

"Mau apa"

"Ada bisnis sayang"

"Lama nggak"

"Ya lumayan"

"Berarti puasa nanti gak dirumah dong"

"Enggak"

"Yahhhhhh"

"Kenapa"

"Ya nggak enak aja, puasa pertama setelah nikah malah suami nggak ada"

"Makanya, sekarang kita habiskan waktu kita sepuasnya. Mumpung masih ada waktu 15 hari" ucap Yuda menarik turunkan alisnya

"Ihhh" Azka memukul dada Yuda dengan pelan membuat Yuda tersenyum dengan perlakuan istrinya

"Sayang" lirih Yuda memainkan rambut istrinya

"Hm"

"Kamu seneng nggak bisa nikah sama aku"

"Ya seneng lah, emang kenapa"

"Nggak papa, aku juga seneng. Seneng banget malah" Yuda memeluk istrinya dengan erat, seakan-akan takut kehilangan istrinya.

"Aku kira aku nggak bisa ngedapetin kamu, dan aku kira kamu bakal nikah sama Rizal atau Sam. Aku dulu bahkan hampir gila kalau keringat kmau terus" Azka tersenyum mendengar curhatan suaminya

"Saat kamu pergi ke LA untuk pertama kalinya saat itu juga aku benar-benar terpukul, aku takut nggak bisa ketemu lagi. Padahal aku mau minta maaf sama kamu, mau minta maaf atas kesalahan yang dulu pernah kubuat. Nyakitin kamu, ninggalin kamu, kasar sama kamu, bahkan aku pernah hampir merebut semua yang kamu punya. Seandainya dulu aku benar-benar melakukannya, pasti sekarang aku tidak mendapatkan sesuatu yang istimewa" kenangan demi kenangan mulai terngiang dikepala Azka, begitu juga dengan Yuda

"Aku nggak nanya dulu itu bener apa enggak, aku nggak menyelidiki dulu itu foto palsu apa enggak. Malah aku bentak-bentak kamu, marah-marah sama kamu" Yuda menghela nafas pelan "jujur aja waktu aku marah dan bentak-bentak kamu, aku ngerasa nggak tega. Aku juga ngerasa sakit hati sendiri, bahkan aku nggak bisa tidur jika keinget perlakuanku sama kamu" Azka mulai menitihkan air mata, jujur saja Azka juga sakit diperlakukan seperti itu.

"Sayang, aku minta maaf ya. Aku janji aku bakal bahagiain kamu,bakal jagain kamu dan nggak akan ninggalin kamu. Aku janji" ucap Yuda masih dengan memeluk istrinya

"Iya trimakasih banyak" Azka tidak bisa mengucap kata apapun. Dia ingin marah,nangis dan dia juga terharu.

"Kamu kenapa dulu nggak ngejelasin sih kalo foto itu palsu" tanya Yuda pada istrinya

"Aku udah mencoba, tapi kamu malah menjauh. Bahkan kamu juga udah jadian sama Ani, aku bisa apa"

"Aku ingin memberitahu kalo foto itu palsu, tapi kamu nggak pernah mau ngomong sama aku. Jangankan ngomong, ngliat aku aja kamu nggak mau. Padahal aku udah mencobanya mati-matian, tapi yang aku perjuangin nggak pernah ngerasa" lirihan itu diiringi tetesan cairan bening dari mata Azka. Mungkin sangat sakit jika harus mengingat masa lalu yang begitu menyakitkan.

You Are EverythingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang