Sudah lebih dari 7 tahun Azka dan Yuda membina rumah tangga. Bahkan keluarga kecilnya lebih lengkap dengan hadirnya buah kasih kedua mereka.
Giafani Auristella El-vano
Gadis kecil yang kini sudah berumur tiga tahun itu semakin melengkapi keluarga mereka.
"Kakak, adiknya ditemani dulu ya. Mama mau buat makanan adik"
Teriak wanita yang sudah memakai celmek sembari menggulung rambutnya ke atas.
"Iya ma"
Jawab pria kecil tampan itu, dengan lesu ia keluar dari kamarnya dan menuju tempat si peri kecil yang sedang bermain boneka di ruang tengah."Kakak"
Peri kecil nampak bahagia dengan kedatangan sang kakak, meski dengan raut wajah lesu namun tetap saja ia merasa bahagia.
"Main apa" tanya Gio yang duduk tepat di hadapan Gia."Gia main boneka, kakak mau ikut belmain tidak"
Gio tersenyum simpul lalu mengambil satu boneka dan memainkannya untuk mengikuti permintaan Gia."Hallo Gia, namaku peri Leri. Aku mau berteman dengan Gia, boleh tidak"
Boneka yang ada ditangan Gio dimainkan seolah-olah boneka itu bisa bergerak.
"Hahahaha, boleh. Gia mau belteman dengan Leli"
Azka sangat senang, kedua buah hatinya nampak rukun.
Sembari memasak, sesekali Azka melihat mereka."Papa pulang"
Sekejap mata gadis kecil itu meletakkan boneka yang ia pegang tadi, lalu dengan cepatnya ia lari ke arah suara yang menyapanya saat masuk ke dalam rumah.
"Papaaaa"
Teriaknya, gadis kecil itu berlari dan memeluk kaki Yuda."Waahhh, peri papa. Udah mandi"
Yuda berjongkok menyamakan tingginya dengan Gia, supaya lebih gampang ia berinteraksi dengan peri kecil itu.
"Cudah, tapi beyum matann"
Kata-kata yang belum terlalu jelas itu membuat Gia kelihatan lucu."Uuh, pintarnya. Sekarang sedang apa"
"Gia, main oneka cama leli"
Yuda mengerutkan keningnya, matanya mencari sosok yang dimaksud putrinya. Namun yang ia lihat hanya Gio yang duduk disana.
"Mana Leli"
Tanyanya."Itu, bonekanya kakak"
Tunjuk gadis kecil itu, Yuda langsung tertawa saat tau yang dimaksud Gia hanyalah boneka. Yang ia pikirkan adalah Leli seorang gadis kecil yang seumuran dengannya, rupanya hanya boneka.
"Gia main sama kakak ya"
Gadis itu mengangguk cepat pertanyaan ayahnya."Ya sudah, sana main sama kakak dulu ya. Papa mau mandi dulu"
"Iya papa" Gia kemudian berlari ke arah Gio, gadis kecil itu memulai lagi permainan yang terjeda karena ayahnya.
Dilain sisi, Yuda menghampiri istrinya yang sedang memasak. Ia meletakkan tasnya di atas meja makan dan mendekat pada istrinya.
"Masay apa sayang"
Tanya Yuda menumpukkan janggutnya dipundak Azka."Ini, buatin makanya Gia. Kamu mau apa buat makan malam"
Azka terkesiap saat ada sepasang tangan merengkuh perutnya.
"Yuda, ih" pekik Azka sembari memukul tangan nakal itu."Dilihatin anak-anak yud"
Yuda hanya terkekeh pelan."Biarin, nanti kalo besar mereka juga bakal kayak gini kan"
"Ya tapi kan itu nanti"
Azka mencoba melepas tangannya Yuda. Yang bahkan tak bergeming sedikitpun.
"Sama aja sayang"
Yuda malah semakin menjadi, pria Dua anak itu menelusup kan wajahnya di ceruk leher Azka. Dan itu cukup membuat Azka tidak nyaman karena rasa geli."Yud, ihhhh. Lepasin"
Azka yang tidak bisa melepaskan tangan Yuda, akhirnya memukul perut Yuda dengan sikunya.
Dan Yuda pun merasa kesakitan.
"Aw, kamu tega ya"
Gerutu Yuda melepaskan pelukannya dan beralih memegangi perutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
You Are Everything
RandomTahap perbaikan.... Konten Dewasa ⚠️⚠️🔞🔞🔞 Nggak terlalu pandai buat cerita , ini berdasarkan kehidupan pribadi seseorang aja Langsung baca aja 😊😊😊